Happy reading!
***
HARI ini kelas XII IPA 3 rusuh akibat guru mereka sedang rapat. Semua siswa yang ada didalam kelas itu mengambil kegiatan masing-masing. Ada yang tidur, ada yang hidupin musik, dan ada juga yang bermain tik-tok. Rusuhnya sudah mengalahkan pasar. Seperti sekarang, Gali mengajak semua siswa yang ada dikelas bermain tik-tok."Akan gendang... Kalau saya bilang muter, muter ya," kata Gali memerintahkan mereka semua membuat mereka menganggukan kepalanya.
"Muter... muter... muter....
"Maju... mundur... maju... mundur... mundur," kata Gali sambil menarik rambut Nathan dengan kuat membuat cowok itu hampir jatuh kebelakang.
"Bangsat! Sakit woyy!" rintih Nathan sambil mengelus kepalanya yang ditarik Gali.
"Lo sih, dibilang mundur ya mundur. Kenapa lo dari tadi maju terus? Kek bebek lo," kata Gali gemas membuat semua murid yang ada dikelasnya tertawa.
"Kita ulangi sekali lagi ya," kata Gali yang diangguki oleh mereka dengan antusias. Namun, ketika Gali ingin menghidupkan tik-tok nya, tiba-tiba pintu kelas mereka didobrak membuat semua murid yang ada di kelas riuh. Termasuk Bian yang tadinya sedang tidur dimeja langsung terbangun ketika mendengar suara tersebut.
"Lo bisa santai gak sih?!" gertak Bian emosi. Bayangkan saja, lagi-lagi enak tidur tiba-tiba diganggu oleh suara dobrakan pintu.
"Gawat, Ian. Gawat!" kata Angga teman seangkatan mereka yang lumayan dekat dengan anak Compacto. Kini napas cowok itu terengah-engah.
"Gawat kenapa?" tanya Bian binggung.
"Gini aja, lo tarik napas Lo sekarang dalam-dalam, terus keluarkan!" perintah Alex dan langsung dilakukan Angga.
"Emh... Udah tenang?" tanya Nathan dan diangguki oleh Angga.
"Sekarang lo bisa cerita," ujar Bian yang tidak sabar lagi dengan apa yang mau diucapkan Angga. Cowok itu paling tidak menunggu seseorang.
"Koridor sekolah utama kita siang-siang ini ricuh akibat kasus video lo yang membully adik kelas waktu itu masuk ke dalam instagram sekolah kita," ucap cowok sambil melihat rahang Bian yang sudah mengeras dan jangan lupa, tangannya sudah dikepal membuat semua orang bergidik ngeri.
"Bangsat!" umpat Bian lantang membuat semua teman-temannya langsung gemetaran ketakutan. "Berani-beraninya dia bermain dengan gue. Kita lihat saja, sebentar lagi... Permainan akan dimulai. Gerak semua!" perintah Bian sambil berjalan keluar dari kelas dan disusuli oleh teman-temannya.
Bian langsung menyusuri koridor sekolah. Dilihatnya semua murid sudah berhamburan keluar dari kelas dan sudah berkumpul membicarakan kasus video Bian membuat rahang Bian semakin mengeras.
"SIAPA YANG SUDAH BERANI MASUKIN VIDEO GUE DI INSTAGRAM SEKOLAH?!" pekik Bian membuat semua anak murid memandangnya.
"Anjeng! Kok diam kalian semua?!" gertak Bian membuat semua murid yang ada disitu kalang kabut. Ada yang kakinya gemetaran, ada yang udah mau nangis, dan ada juga yang sudah kencing di celana.
"Gak tau kak gak tau" ucapan inilah yang didengar Bian dari murid-murid yang sedang berkumpul.
"O jadi gak ada yang mau ngaku satu pun? Atau perlu gue telanjangi lo semua baru lo semua ngaku?!"
Alex langsung menepuk pundak Bian. "Gak ada yang mau ngaku, Ian. mending lo telanjangi aja mereka biar mereka mau ngaku!" bukan melerai, tetapi Alex memanas-manasi Bian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELBIAN (REVISI)
Teen Fiction[On Going ] Bercerita tentang seorang murid laki-laki bernama Bian Karel yang suka membully di sekolah SMA Prima. Dan seorang murid perempuan cupu bernama Adel Fidellia S. yang selalu berjuang untuk membela siapapun yang dibully. Awalnya Bian sang...