OH 19: Labrak

974 133 18
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Iqbaal kini sedang berada di apartemennya bersama Aldy dan Olla. Olla sudah tahu sumber masalah dari berita yang sedang hangat-hangatnya di perbincangkan oleh masyarakat awam, apalagi kalau bukan sebuah foto pernikahan dari talentnya itu.

"Jadi bagaimana rencananya?"

"Sudah. Nanti kau tinggal menemuinya saja, aku sudah bilang kalau kau ingin berbicara sesuatu dengannya."

Iqbaal tersenyum miring "Kalau bukan gara-gara foto sialan itu. Aku tak sudi bertemu dengannya."

Olla hanya tersenyum tipis. Baru saja Olla menghubungi Zidny untuk menyampaikan bahwa Iqbaal ingin bertemu dengannya dan ingin membicarakan sesuatu yang penting.

Setelah di pikir-pikir tidak semua itu murni kesalahan Zidny. Iqbaal juga salah, mengapa pernikahannya dengan (Namakamu) harus ditutup-tutupi. Padahal kalau di publikasikan pasti tak sedikit masyarakat mendukung hubungan mereka.

"Baal kau tak berniat meminta maaf dengan (Namakamu)?" Tanya Aldy.

"Ah iya. Mungkin secepatnya aku akan meminta maaf dengannya." Kata Iqbaal.

Memang saat mereka bertemu--Iqbaal dan (Namakamu) mereka tidak saling bertegur sapa. Dan saat mengetahui jika Zidny dalang dari penyebaran foto tersebut Iqbaal memutuskan untuk pulang.

"Hm Al, sebenarnya pria yang menemani (Namakamu) semalam itu siapa sih. Mengapa mereka terlihat sangat dekat?" tanya Iqbaal dengan nada tak suka.

"Karel maksudmu? Kata Salsha mereka berdua sedang dekat."

"Dekat?" Iqbaal mengernyitnya sebelah alisnya.

"Mengapa memang? Kau cemburu?" Ledek Aldy diiringi kekehannya. Sama dengan Aldy, Olla pun terkekeh melihat ekspresi Iqbaal yang nampaknya kesal.

•••

Iqbaal kini sudah berada di depan cafe tempat ia akan mengintrogasi mantan kekasihnya, Zidny.

"Kau harus sabar Baal jangan emosi." Peringatan dari Aldy.

"Betul kata Aldy. Dan jangan ada kekerasan, nanti namamu akan tercemar." kini Olla yang memperingati Iqbaal.

Iqbaal berdecak "Iya-iya. Kalian sangat berisik! Aku juga tahu harus akting bagaimana."

Keduanya--Aldy dan Olla hanya menggelengkan kepala. Kalau bukan sahabat dan juga talentnya mana mau mereka membatu Iqbaal yang sebenarnya angkuh dan keras kepala.

"Ya sudah sana Baal. Zidny ada di meja nomor lima. Kau langsung saja kesana." Kata Olla.

Iqbaal mengangguk "kalian tunggu sini jangan kemana-mana. Aku akan mengurus bitch itu." Iqbaal lalu keluar dari mobilnya dan memasuki cafe tersebut.

Terlihat oleh netra Iqbaal di sebuah meja Zidny sedang fokus memainkan ponselnya. Iqbaal langsung menuju meja yang di tempati Zidny.

"Ekhm!" Deheman Iqbaal membuyarkan aktivitas Zidny terbukti ia langsung mendongakan kepala menghadap Iqbaal.

"Hai Baal! Sudah datang rupanya. Ayo duduk." Iqbaal segera duduk di kursi menghadap Zidny.

"Ini sudah aku pesankan Avocado juice kesukaanmu agar kau tak menunggu lama." Ucap Zidny dengan senyum manisnya.

Iqbaal tertegun mengetahui fakta bahwa Zidny masih mengetahui minuman favoritnya.

"Terima kasih." ucap Iqbaal singkat lalu menyedot minuman yang telah di pesankan Zidny.

Zidny tersenyum manis "Sama-sama."

"Eum Baal ada apa kau mengajaku kencan begini? Dan mengapa harus lewat Olla, kamu malu ya mengajaku kencan langsung?" Kata Zidny dengan PDnya.

Kencan? Tidak salah? Bahkan kalau bukan untuk memberi pelajaran kepads Zidny ia tak sudi menemui wanita itu.

"Apa kau ingin mengajakku balikan? Atau malah kau ingin langsung mengajaku kr jenjang yang lebih serius?" Tanya Zidny malu-malu.

Iqbaal memutar malas kedua bola matanya. Mengajak wanita di depannya balikan? Bahkan di hati Iqbaal hanya ada satu nama yang masih setia menempati ruang hatinya. Ia hanya gengsi mengakui siapa pemilik hatinya.

"Jangan halu!" Tegas Iqbaal.

"Sekarang jujur. Kau kan yang dengan sengaja menyebarkan foto-foto pernikahanku dengan (Namakamu)? Dan membuat kariku berantakan!" Sentak Iqbaal

Zidny terkejut. Bagaimana bisa Iqbaal mengetahuinya jelas-jelas ia sudah berusaha menghilangkan jejak.

"Da-darimana kau ta-hu?" Gugup Zidny.

Iqbaal membuang wajahnya ke samping "Tidak penting!"

"Intinya kau sudah mencemarkan nama baikku dan telah menghancurkan karirku! Akan ku tuntut kau!" Tegas Iqbaal sebelum meninggalkan Zidny yang terkejut.

"IQBAAL JANGAN PENJARAKAN AKU!!" Teriak Zidny ketika Iqbaal mulai menjauh dari cafe. Teriakan Zidny tentu mengundang perhatian dari seluruh pengunjung cafe.

"Sialan kau Baal!" Geram Zidny lalu berniat meninggalkan cafe tersebut.

"Mbak-mbak tunggu!" Panggil seorang pelayan.

Zidny menoleh "Ada apa sih mbak?"

"Maaf anda tidak boleh pergi belum membayar makanan yang mbak pesan." ucap ramah pelayan itu.

Zidny membulatkan matanya. Astaga ia sampai lupa membayar makanannya. Zidny meraih dompet yang berada di tasnya kemudian mengambil lima lembar uang seratusan dan menyerahkan ke pelayan tersebut lalu berlari meninggalkan cafe.

"EH MBAK UANGNYA KELEBIHAN!" teriak sang pelayan namun Zidny sudah terlanjur pergi.

Pelayan tersebut menggeleng "Dasar cantik-cantik aneh."

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sowry baru ngenext soalnya sibuk sekolah online yang sungguh-sungguh melelahkan dan menguras tenaga:( *lebay.

(Namakamu)nya disimpan dulu ya guys. Next chapt bakalan ada spesial Iq(Nam) yeyy.

_
Enjoy this story?
Jangan lupa vote dan comment
Karena vomment dari kalian bisa menjadi penyemangat untuk aku.
Terima kasih♡

Obsessed HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang