Obsessed Husband

OH 03: Who's?

•••

(Namakamu) sedang berkutik dengan beberapa tumpukan kertas dan beberapa kali mengetikan sesuatu di keyboard laptop miliknya. Hari ini ia sangat disibukkan oleh pekerjaannya.

(Namakamu) melihat jam yang berada ditangannya yang sudah menunjukan pukul setengah dua belas.

"Astaga, gue lupa jemput Ala," (Namakamu) meringis lalu meraih ponselnya dan menghubungi seseorang.

'Halo! Selamat siang.'

'Miss saya Mommynya Starla. Starla apa sudah pulang ya miss?'

'Huh? Sudah tidak ada orang?'

'Iya saya hari ini sibuk jadi lupa menjemput Starla.'

'Yasudah terima kasih,miss.'

'Selamat siang.'

Sambungan telepon terputus (Namakamu) baru saja menelpon salah satu guru di sekolahan anaknya guna menanyakan keberadaan Starla.

"Duh! Dimana anak itu." (Namakamu) menampilkan raut wajah cemas.

Tok tok tokk

"Masuk!"

"Hei (Nam)! Tunggu-tunggu sepertinya kau sedang cemas. Ada apa?"

"Ala,Ri. Aku lupa menjemputnya dan aku menelpon gurunya mengatakan jika semua murid sudah pulang."

Ri? Yup ia Ari Irham atau Ari, manager di Arthav's Group dan juga merupakan sahabat (Namakamu).

"Ah coba kau tanyakan dulu kepada orang rumah. Siapa tau Ala sudah pulang dijemput supirmu atau bersama temannya mungkin," Ari memberi saran.

"Ya ampun aku tidak kepikiran. Aku akan menghubungi orang rumah." (Namakamu) mengotak-atik ponselnya.

"Huh! Kau ini jika ada masalah selalu saja cemas." Cibir Ari.

'Halo bi. Ala apa sudah pulang?'

'Pulang bersama siapa?'

'Makanan? Hm yasudah kalau begitu.'

'Iya, aku sangat sibuk hari ini jadi lupa menjemputnya.'

'Iya aku pulang sore.

'Terima kasih bi.'

"Sudah?" Tanya Ari (Namakamu) mengangguk "Ala sudah pulang. Tetapi bibi bahkan Ala sendiri tidak tahu siapa yang menjemputnya. Bibi hanya bilang Ala pulang membawa begitu banyak makanan ringan."

"Hm, mungkin ia pulang bersama orang tua temannya dan mampir ke supermarket."

"Mungkin."

"Yasudah, mari kita kekantin. Sebentar lagi jam makan siang."

"Baiklah."

•••

"Bagaimana? Sukses?" Tanya seseorang.

"Tentu, awalnya anak itu menolak. Dan aku berpikir bahwa Mommynya sibuk, jadi aku bilang saja kalau aku suruhan Mommynya, dan aku juga membelikam beberapa makanan ringan untuknya."

"Dasar licik!"

"Masabodo yang terpenting aku bisa bertemu dengannya." Orang itu tersenyum penuh kemenangan.

•••

"Bibi!"

"Iya nyonya?" Bi Siti menghampiri majikannya yang baru saja pulang dari kantor

"Ala dimana?"

"Non Ala ada dikamarnya nyonya."

"Baiklah. Aku kekamar Ala dulu."

"Nyonya ingin saya buatkan apa?" Tanya bibi.

(Namakamu) menggeleng "Tidak usah. Nanti biar aku buat sendiri." Tolak (Namakamu)

"Baik nyonya."

(Namakamu) langsung menuju kekamar Starla yang berada dilantai dua.

"Starla?" (Namakamu) melihat Starla sedang bermain dengan mainannya dan ditemani beberapa makanan ringan dan beberapa coklat yang sebagian sudah dibuka.

Merasa dipanggil Starla menoleh "Mommy!"

(Namakamu) memeluk Starla dan mencium pipi chubby milik Starla.

"Wah! Makanan dari siapa ini sayang?" Tanya (Namakamu).

"Dibelikan oleh om suruhan mommy untuk menjemput Ala."

(Namakamu) menyeritkan sebelah alisnya "Huh? Jemputan? Mommy tidak menyuruh siapa-siapa untuk menjemput Ala."

Starla nampak terkejut "Tapi om itu bilang kalau Mommy menyuruhnya untuk menjemput Ala."

"Yaudah gapapa yang terpenting kamu bisa selamat dan masih bisa ketemu sama Mommy." (Namakamu) mengusap lembut rambut Starla "tapi lain kali Ala harus hati-hati ya sayang, jangan langsung percaya dengan orang. Ala gak tau kan kalau orang itu jahat atau baik."

Ala menunduk tidak berani menatap (Namakamu) "Maafin Ala Mom."

"It's okay baby. Sini peluk Mommy kangen Ala." (Namakamu) merentangkan tangannya dan Ala langsung memeluknya.

"I love you mommy."

"Love you too Ala."

"Siapa orang yang menjemput Ala dan mengaku orang suruhanku" gumam (Namakamu)  dalam hati.

•••

___
Wah siapa yang jemput Ala ya?
Baik banget sih sampai dibeliin makanan hwhwhw:3

Enjoy this story?
Jangan lupa vote dan comment
Karena vomment dari kalian bisa menjadi penyemangat untuk aku.
Terima kasih♡