•••
Tidak terasa sudah enam bulan (Namakamu) berpisah dengan Iqbaal. Dan sudah beberapa bulan ini (Namakamu) dekat dengan Karel. Iya Karel, mantan pengacara (Namakamu) saat bercerai dengan Iqbaal.
Soal Starla ia sudah tahu bahwa Iqbaal adalah Daddynya. (Namakamu) tidak menyuruh Starla membenci Daddynya sama sekali. Bahkan sewaktu-waktu ketika Starla tinggal di rumah Rike, Starla bertemu dengan Iqbaal. Walaupun ada sedikit rasa canggung.
"(Nam)?"
"Masuk Ri.Ada apa?" Jawab (Namakamu) yang masih sibuk memeriksa beberapa berkas.
"Ekhm. Kok Ri?"
(Namakamu) spontan menoleh kesumber suara. Jika bukan Ari lalu Siapa?
"Lho Karel? Kau kok disini? Memang kau tidak mengurus clientmu?" (Namakamu) bertanya-tanya kepada pria di hadapannya.
Karel terkekeh melihat ekspresi polos (Namakamu) "Sudah selesai satu jam yang lalu. Lalu ku putuskan untuk kekantormu."
(Namakamu) hanya menganggukan kepala tanda mengerti.
"Kau tidak istirahat? Ini kan sudah jam makan siang,"
"Astaga sudah waktu makan siang ternyata." (Namakamu) menepuk dahinya.
Karel menggeleng "kau ini kalau sudah sibuk sampai lupa waktu." Karel mengacak-acak rambut lurus milik wanita didepannya.
"Karel berantakan! Kau ini sudah tua masuh saja bertindak seperti ABG." (Namakamu) mendengus kesal.
"Hei! Tapi wajahku masih terlihat tampan bukan?" Goda Karel, sementara pipi (Namakamu) merona merah. Harus (Namakamu) akui jika diusianya yang hampir menginjak tiga puluh tahun tetapi masih terlihat belasan tahun.
"Ah aku lupa menghubungi orang jemputan Ala." (Namakamu) meraih ponselnya. Nampak sekali ia sedang mengalihkan pembicaraan.
'Halo."
'Syukurlah. Jangan lupa suruh dia makan!'
'Baik.'Karel menyimak (Namakamu) yang sedang sibuk menelpon "Sudah?" Tanya Karel ketika (Namakamu) sudah menjauhkan gawainya dari telinga."
"Sudah."
"Bagaimana jika kita lunch ? Jarang kan kita bisa lunch bersama," ajak Karel. Karel itu sangat sibuk jadi ia jarang mengajak (Namakamu) makan siang. (Namakamu) sih memaklumi, toh dia siapa?
(Namakamu) mengangguk cepat "Boleh."
•••
"Kau ini sepertinya butuh seseorang lelaki untuk membantumu (Nam)," ucap Karel yang sedang memotong daging steaknya.
(Namakamu) mengernyit "Maksudmu?"
"Ya cari pendamping hidupmu. Ku rasa kau terlalu repot menghandle semua, mulai dari mengurus Ala dan juga mengurus perusahaan keluargamu."
"Daripada kau menyuruhku, mendingan kau saja yang cari istri. Sudah tua kok masih nyaman melajang." Cibir (Namakamu).
"Aku kan tanya kau. Mengapa malah bergantian tanya kepadaku." ucap Karel dengan nada sedikit Sewot. Perlu kalian ketahui Karel itu paling tidak suka jika ia bertanya namun malah di tanya balik.
(Namakamu) terkekeh kecil lalu menghela nafas "Aku sudah terbiasa mengurus segala sendiri. Walaupun enam tahun yang lalu aku berstatus menjadi istri orang, tetapi aku seperti melakukan apa saja sendiri tanpa bantuan seorang suami. Jadi kalau aku melakukan apapun sendiri aku tidak merasa repot karena memang sudah terbiasa." Jelas (Namakamu).
Karel sedikit dibuat bukngkam oleh penjelasan (Namakamu). Bagaimana bisa orang seperti Iqbaal menyia-nyiakan wanita sesempurna dan semandiri (Namakamu)?
"Baiklah aku mengerti. Kalau begitu mari kita lanjutkan makan kalau lama-lama keburu waktu istirahatmu selesai." Kekeh Karel.
(Namakamamu) ikut terkekeh dan melanjutkan makananya
•••
"Baal, kau dipanggil pak sutradara."
Iqbaal mengernyit "Ada apa? Peeasaan aku tidak melakukan kesalahan. Dan aku selalu on time. Bahkan aktingku juga sangat bagus kan,La?"
"Sudah kau temui saja dulu agar kau tau masalahnya." Tutur Olla.
Iqbaal segera menghampiri sang sutradara.
"Permisi Pak. Ada apa ya? Apa akting saya kurang ekspresif?"ucap Iqbaal dengan pedenya bahwa kesalahan terleletak di aktingnya.
"Ini apa Iqbaal?" Heru sang sutradara melemparkan sebuah foto dan mengenai dada Iqbaal.
Iqbaal terkejut melihat foto pernikahannya dengan (Namakamu). Darimana asal foto itu? Siapa yang menyebarkannya?
"Sial! Mengapa foto laknat itu ada disini" geram Iqbaal dalam hatinya.
"Mengapa kau tak bilang jika kau sudah menikah Iqbaal?!" Sentak Heru.
"A-aku melakukannya agar karirku tetap beeada dipuncak. Lagipula beberapa bulan yang lalu aku (Namakamu) sudah berpisah." Ucap Iqbaal berusaha setenang mungkin.
"TAPI FOTO INI SUDAH MENYEBAR LUAS! SEMUA ORANG SUDAH TAHU!"
Mata Iqbaal membulat sempurna "Apa!" Pekik Iqbaal.
•••
___
Haluuuu! Maaf baru ngenext soalnya akhir-akhir ini tugas numpuk:( kemarin mau ngenext aku malah ketiduran😭
Maafkan aku teman-teman :3~Enjoy this story? ~
Jangan lupa vote dan comment
Karena vomment dari kalian bisa menjadi penyemangat untuk aku.
Terima kasih♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed Husband
أدب الهواةIqbaal Dhiafakhri tega meninggalkan istri dan anaknya karena terobsesi dengan karirnya. [YUK SEBELUM BACA FOLLOW DULU YUK]