27. Boleh, Ayo Naik

4.8K 536 84
                                    




"Jev, udah lo tanyain belum ke ayah lo?" Haikal menyeletuk.

Lagi lagi mereka kumpul bersama, nongki cantik di kafetaria dekat kampus seperti biasanya.

"Tanyain apa?"

Tiba-tiba Haikal nanya nya ambigu begitu, kan Jevano jadi bingung yang ditanyakan Haikal itu sebenarnya apa.

"Habis ini kan kita ada UAS, nah-"

"Gausah belibet bisa? gue lagi males dengernya."

Yang mana Lukas memotong penjelasan Haikal, muak Lukas tuh kalau Haikal ngomongnya muter-muter dulu, lebih baik Lucas potong aja, kelamaan! kalau enggak dipotong bisa-bisa Haikal Adiwijaya ini ngedongeng dadakan di sini.

"Kampret."

"Kal, lo tadi mau nanya apaan?" ucap Jevano menengahi.

"Lo udah minta izin belum ke ayah lo tentang villa buat liburan nanti?" tanya Haikal langsung ke inti.

Sedang Jevano tampak berfikir.

"Jangan bilang lo belum ngomong ke ayah lo?! parah lo Jev, hamin berapa nih gilak." ucap Haikal frustasi. Bukan apa-apa, hanya saja Haikal tidak mau kalau liburan yang telah disepakati jauh-jauh hari cuman menjadi wacana saja. Please, Haikal bisa-bisa mati kebosanan kalau liburan semester ini ia habiskan untuk rebahan saja di kamar.

"Udah santuy, ayah gue juga udah manggil orang buat bersihin villanya kemarin." Ucap Jevano sembari menerima suapan dari sang pacar.

"Eh kambing, kalo pacaran tau kondisi dong." Lukas keki.

Maap maap aja, ini dia abis ditinggal jadian sama gebetannya. Miris ya? padahal deketnya sama dia, eh gataunya malah jadian sama si Jamet fakultas sebelah. Teori legend, kalau cewek suka sama yang modelan badboy itu emang valid ya. Ya iya lah, tumpangannya si Jamet aja Yamaha r6 bor! ganteng banget ga tuh?! sedangkan lucas tumpangannya scoopy merah hitam. Haduh jauh sekali! bagai langit dan bumi, lebih baik Lukas urungkan niatannya buat jadi pebinor, dan berusaha untuk mundur teratur.

"Iri bilang bos." Ya ampun Ale, sahabat laknat! temennya lagi sedih malah diajakin ribut.

"Ga gitu Le, masalahnya di sini jomblo semua." Ucap Haikal yang di setujui oleh Lukas. Jemmy sih ngangguk- ngangguk saja, sedang Safira dari tadi mukanya ditekuk, sudah seperti kertas kusut, tidak tahan melihat kedekatan Jevano dan Aleandra yang duduk bersebelahan di depannya.

"Eh, gue balik duluan ya." Ucap Safira tiba-tiba, sedikit senyum sambil berdiri dan berjalan cepat ke arah pintu keluar kafetaria, tidak ada acara high five dahulu sebelum pergi seperti biasanya, mungkin Safira sedang buru-buru pikir teman-temannya.

Padahal Safira pulang terlebih dahulu karena gadis itu sudah tidak kuat lagi, gedek Safira melihatnya, apaan tuh pakai suap-suapan segala di depannya, dipikir hatinya tidak panas apa melihat yang barusan itu! Pengin banget Safira jedotin kepala Jevano agar ingat obrolan mereka yang tadi malam.

Asal kalian tahu! Kemarin malam Jevano Bagaskara memberi Safira Anjani secercah harapan, apa jangan-jangan Safira yang salah dengar?

Tapi Safira yakin ucapan yang kemarin itu keluar dari mulut Jevano, sampai-sampai kalimat itu selalu terngiang-ngiang di kepala Safira, bahkan wajah gadis itu bersemu ketika mengingatnya.

Bukan momen romantis bukan, tetapi Safira merasa dinomorsatukan, apalagi Jevano mengucapkannya dengan nada yang penuh keseriusan dan kelantangan, gimana Safira mau ga luluh coba kalau Jevano nya saja begitu.

Om Debt Collector ; Jung Jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang