Udah chapter 40 aja bjirr, ga kerasaa. tinggal beberapa chapter lagi bubar ni cerita, ga rela masaa .ggg
Happy reading ya-!!
---❅---
Aleandra melangkahkan kedua kakinya ke dalam salah satu Rumah Sakit Gigi dan Mulut yang terdapat di ibu kota. Gadis itu sedang menempuh pendidikan profesi sebagai dokter gigi muda di rumah sakit ini, kalau tidak salah sudah satu tahun lamanya ia menjalani koass di sini. Kalian tidak lupakan, kalau Aleandra itu anak FKG? kalau lupa parah sih kalian, calon dokter nih jangan salah, hehehe.
Dalam satu tahun ini, Aleandra sudah pernah merasakan yang namanya suka duka jadi anak koass di sini. Menjadi sasaran amarah dosen seperti sudah menjadi makanan sehari-hari yang Aleandra dapatkan selama koass di sini.
Susahnya mencari pasien sakit gigi juga sudah pernah ia rasakan. Pasien dokter gigi itu langka bro! tidak seperti pasien dokter umum yang banyak sekali jumlahnya.
Bahkan Henry sampai mengabari kenalannya yang giginya sedang sakit, sampai-sampai Henry menyuruh mereka untuk menanyakan ke semua keluarganya yang sedang mempunyai sakit gigi. Sepeduli itu memang Henry kepada Aleandra. Sudah bisa dibayangkan gimana susahnya mencari pasien sakit gigi? susah banget deh, Aleandra ga boong.
Gadis itu sampai pernah mencari pasiennya di jalan, sampai ke gang-gang yang ia lewati, menanyai satu persatu orang yang ada yang memiliki sakit gigi, walapun ketika dapat ia tidak di bayar sekalipun tidak apa-apa, tapi sensasinya menolong orang itu yang luar biasa sekali, mencari orang-orang di jalan seperti memenuhi misi itu.. ah, tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata, uwaw sekali! walaupun berat, Aleandra menjalaninya dengan senyuman, membayangkan ia sedang berpetualang. Halah!
Bruk
Aleandra merasakan ada sesuatu yang menabrak kedua kakinya dari belakang. Kemudian gadis itu membalikkan badannya untuk mengetahui apa yang baru saja menabrak kedua kakinya.
"Kamu gapapa?" Aleandra terkejut, dan reflek langsung membantu anak kecil itu untuk berdiri. Ya, yang baru saja menabrak kakinya itu anak kecil yang Aleandra perkirakan umurnya masih 3 tahunan, ya pokonya segituan lah, Aleandra kurang tahu, namanya juga belum pernah punya anak, hehe.
"Sakit." lirih balita itu dengan aksen bicara balita seumurannya, gemas sekali. Ah, Aleandra jadi ingat Kenzo melihat balita di depannya ini.
"Nama kamu siapa?" tanya Aleandra lembut, sembari membawa anak kecil itu ke gendongannya.
"Valo." jawab anak itu malu-malu, tatapannya pun ia palingkan ke bawah. Ah, gemas!
"Oh Valo, nama kakak Aleandra, panggil aja kak Ale."
Meskipun Aleandra ragu dengan nama anak itu, tapi untuk sekarang ini Aleandra panggil saja dengan sebutan 'Valo'. Nanti Aleandra akan tanyakan nama anak itu kepada orang tuanya.
"Valo lagi sakit gigi?"
"Enggak, papa Valo yang giginya sakit." Untuk anak yang berusia 3 tahunan Valo cukup lancar untuk berbicara.
"Kakak ada permen, Valo mau gak?"
"Mau!" ucap Valo antusias sambil bertepuk tangan.
"Nih, buat Valo." Aleandra tersenyum, merogoh kantongnya dan menyodorkan satu batang permen chupa chups kepada Valo, sedang anak itu menerimanya dengan kegirangan.
"Em, mama sama papa kamu di mana?"
"Adek!"
Belum juga Valo-Valo ini menjawab pertanyaan Aleandra, ada seseorang yang memanggil Valo dengan sebutan 'Adek' dari arah samping kanan. Ah, mungkin itu mamanya Valo pikir Aleandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Debt Collector ; Jung Jaehyun ✔
Fanfic"Ngomong-ngomong dalaman kamu oke juga, renda-renda, saya suka." 05/07/20-12/12/20[END] #1 in fanfiction.06.11.20.