prolog; TBFY

2.5K 286 36
                                    

Gadis berambut ombre dengan warna coklat hazel itu berkeringat dingin. Seakan udara hari ini menghujam tubuhnya. Malam ini, pria pujaannya mengajak bertemu di daerah atas, berpemandangan kota Tokyo. Sangat jarang sekali seperti ini. Ia mengepalkan tangannya, mengatur suhu hangat pada telapak tangannya.

Apakah laki-laki ini akan membalas perasaannya?

Jantungnya berdebar-debar, kala seseorang menepuk pundaknya. Senyuman tegangnya memudar, tanpa basa-basi pria muda dengan model rambut puding berwarna hitam itu menyodorkan kotak kecil berwarna pink kemerahan padanya.

"Untukmu."

Ujarnya tanpa basa-basi. Gadis bernama Mizuru [name] itu terkejut dan menerima bingkisannya, apakah ini rasanya jika perasaanmu dibalas? Jantung berdegup, pipi memanas, senang dan gugup menjadi satu.

Namun kata-kata selanjutnya membuat [name] seakan dijatuhkan dari langit. Setelah terbang, ia dijatuhkan, begitu saja.

"...aku sungguh minta maaf, Mizuru. Maaf aku tak bisa menerima perasaanmu."

"Ahaha...sudah kuduga akan seperti itu, maaf sepertinya aku juga terlalu naif."

[Name] menggaruk tengkuknya, dan tersenyum sebaik mungkin. Padahal ia ingin menangis sejadi-jadinya.

"Untuk alasannya-"

"Kozume-senpai. Aku paham betul penyebabnya."

Kozume kenma menunduk. Menggigit bibir bawahnya. Kakinya terasa membeku dikedinginan udara malam ini. Kecuali hatinya yang dirasa sepeeti tertusuk jarum.

"Tapi bukan karena masalah itu, Mizuru.."

"Tak apa senpai, aku baik-baik saja. Terimakasih atas bingkisan dan jawabannya. Kalau begitu, selamat tinggal!" Ujar [name], lalu mulai berjalan menjauh meninggalkan sang senior sambil melambaikan tangan.

Kenma melebarkan matanya, setelah mendengar penuturan [name].

Apa maksudnya....selamat tinggal?

"Mizuru!!-"

"KENMA SENPAI!"

Kozume kenma terkejut untuk kedua kalinya, saat melihat [name] berhenti berjalan dan memanggil namanya, dengan nama depan.

"Aku memang bukan yang terbaik, namun aku akan memberikan yang terbaik untukmu suatu saat! Tunggu ya!"

...itu adalah panggilan dan senyuman [name] yang terakhir ia dengar dan lihat di sekolah menengah pertama. Selanjutnya, entahlah..

TBFY - chapter 1 ✓ : prolog
Story' by: Ounana

the best for you; Kozume KenmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang