1[Jelangkung]

31 8 3
                                    

Caitlyn Sharon nama yang sangat familiar bagi penduduk SMP Kejayaan, seorang yang terkenal karena kepintaran nya, dan karena tidak percaya akan hal mistis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Caitlyn Sharon nama yang sangat familiar bagi penduduk SMP Kejayaan, seorang yang terkenal karena kepintaran nya, dan karena tidak percaya akan hal mistis. Nama itu terus saja terucap oleh anak-anak yang menimba ilmu di SMP Kejayaan, ada yang berbicara tentang kepintaran yang di punyai Caitlyn, ada juga yang berbicara karena Caitlyn yang tidak pernah percaya dengan hal mistis.

Gadis cantik yang di beri julukan si pintar tapi bodoh, memiliki tiga sahabat, dua dari mereka sangat suka dengan hal-hal mistis, mereka Adalah Yura dan Aryo. Kedua sahabatnya itu selalu menonton film horor, tapi mereka sendiri lah yang paling heboh. Dan satu sahabat Caitlyn yang tidak tau percaya atau tidak dengan hal mistis dia adalah Rafa, karena ia sangat pendiam dan setiap kedua sahabat nya bercerita mistis ia tidak pernah menanggapi.

Walau pun Yura dan Aryo selalu mengajak Caitlyn menonton acara para indigo yang mencari tahu tentang suatu tempat, dan akhirnya salah satu dari mereka kerasukan. Caitlyn tetap tidak akan percaya, ia menganggap konten youtube tersebut hanya settingan belaka. Kedua orang tua Caitlyn yang bernama, Dira dan Aldi sudah tau jika anak nya tidak percaya akan hal mistis.

Berbeda dengan Caitlyn yang tidak percaya sama sekali, Mama dan papa Caitlyn sangat percaya akan hal tersebut. Bisa di bilang hanya Caitlyn lah yang tidak percaya akan hal tersebut, kedua orang tua Caitlyn selalu menaati pantangan leluhur, atau bisa di sebut pamali.

Caitlyn selalu menentang apa yang mama nya katakan tentang pamali. Caitlyn akan melakukan apa yang mama nya larang. Seperti saat ini Caitlyn yang sedang berdiam diri di kamar, hari yang sudah mulai tengah malam. Tapi Caitlyn belum juga tertidur, ia akan mencoba bermain apa yang mama nya larang yaitu "jelangkung".

Caitlyn menunggu jam menunjukan pukul 00.00 baru ia akan memulai permainan nya. Suara jarum jam berdentang terdengar jelas di telinga Caitlyn, ia melihat lekat jarum jam yang bergerak menuju angka 12, sedikit lagi. Dan jam sudah menunjukan pukul 00.00. Caitlyn berdiri menuju lantai kamar, ia mengambil peralatan permainan.

"Saat nya gue tunjukkin kalau hal-hal seperti ini cuman settingan, gue harus rekam supaya mereka percaya kalau hal itu tidak ada!!" tangan Caitlyn mulai menggoyangkan boneka yang terbuat dari batok kelapa, mulut nya terus mengucapkan mantra, tidak ada rasa takut sedikit pun di jiwa Caitlyn.

Hingga gorden kamar yang diterpa angin, Caitlyn menoleh ke arah jendela ternyata angin yang sangat kencang. Ia kembali memainkan permainan yang tertunda, hingga ia menunggu beberapa menit.

"Apa ini tidak terjadi apa-apa, semua itu hanya bohongan, Vidio ini akan gue kasih ke sahabat gue supaya mereka percaya." Caitlyn membuang begitu saja boneka, dan menghempaskan tubuh nya di kasur.

•••

Pagi ini Caitlyn sudah siap dengan seragam SMP nya, hari jum'at yang selalu Caitlyn nanti kan. Yah benar, Caitlyn melakukan ritual malam tadi tepat malam jum'at. Caitlyn semakin tidak percaya dengan hal mistis, karena yang ia lakukan malam tadi tidak menghasilkan apa pun.

"Ma, pa, ada Vidio yang Cait kirim."

"Vidio apa cait?" tanya Dira, mama Caitlyn.

"Lihat saja nanti." Kedua orang tua Caitlyn mengangguk, Caitlyn beranjak menyalimi tangan kedua orang tuanya. Ia berjalan menaiki sepeda kesayangan nya yang selalu ia bawa kemana pun. Rumah Caitlyn dan sekolah tidak terlalu jauh, sehingga ia tidak perlu melelahkan tubuhnya karena menggoes sepeda.

Senyuman tidak luntur dari wajah Caitlyn, ia sudah tiba di depan gerbang sekolah. Setelah sepeda nya terparkir rapi, Caitlyn berjalan melewati murid-murid yang menyapa nya.

"Pagi Caitlyn," sapa salah satu murid, yang satu sekolah dengan Caitlyn.

"Pagi."

"CAITLYN!!"

"Apaan sih Yura bikin kaget aja!!, untung kuping gue gak sakit," kesal Caitlyn, sedangkan Yura hanya cengengesan.

"Yuk kelas!!, ada yang mau gue tunjukin ke lo dan Aryo." Caitlyn menarik tangan Yura menuju kelas, tiba di sana ternyata Aryo dan Rafa sudah duduk tenang di bangku mereka masing-masing. Caitlyn menuju bangku nya ia mengeluarkan handpone yang berisi Vidio nya semalam bermain jelangkung.

Ia memanggil ketiga sahabatnya untuk segera menuju ke bangku Caitlyn, ketiga nya hanya mengikuti apa yang di suruh Caitlyn saja. Caitlyn mengeluarkan handphone nya hati-hati, takut ada yang melihat dan menyita handphone nya.

"Kok lu bawa--" Caitlyn segera menutup mulut Yura yang ember itu, mereka yang tahu segera menutupi tubuh Caitlyn dari orang-orang. Kelas memang sepi hanya mereka berempat, tapi takut-takut ada guru atau teman sekelas mereka yang datang tiba-tiba.

Caitlyn membuka handphone nya menuju aplikasi yang bertulisan Gallery. Ia membuka Vidio tadi malam, ketiga sahabatnya menyimak dengan serius, wajah Yura dan Aryo sangat tidak percaya apa yang di lakukan Caitlyn. Sedangkan ekspresi Rafa hanya satu yaitu diam, dan terus menonton.

"Aku udah nunjukin kalau apa yang ku katakan itu benar, tidak ada setan lah apa lah itu, aku udah bermain permainan yang kalian anggap bisa mendatangkan makhluk-makhluk gaib, tapi apa nyatanya gak ada sama sekali." Vidio di akhiri dengan kata-kata Caitlyn yang seolah perkataan nya benar bahwa tidak ada makhluk-makhluk tak kasat mata.

Caitlyn tersenyum kemenangan ke arah sahabatnya, seolah-olah memang ia yang benar Tapi Yura dan Aryo lah yang salah.

"Gimana percaya?" tanya Caitlyn sambil mengangkat alisnya.

"Cait, lo gak takut di datengin?" Bukan nya menjawab, yura malah balik bertanya, Caitlyn mengangkat kedua bahunya.

"Tidak ada yang terjadi, so, buat apa takut."

"Nanti!!" Perkataan Rafa membuat bingung Caitlyn, Yura dan Aryo. Mereka saling tatap dan mengerutkan dahinya. Cowok tinggi itu yang di perhatikan, hanya mengangkat alis nya saja. Setelah itu ia berlalu dari hadapan ketiga sahabatnya. Caitlyn tidak terlalu percaya ia membuka buku pelajaran yang harus ia pelajari. Yura dan Aryo kembali saling tatap, mereka terus berfikir jika Caitlyn akan di hantui nanti, dari konten yang ia tonton, semua nya melarang untuk bermain jelangkung, takut-takut hantu yang merasa terpanggil datang dan mengganggu.

•••

Kedua orang tua Caitlyn sudah menonton Vidio yang di kirim anak semata wayang nya. Mereka sungguh tidak percaya jika Caitlyn senekat itu membuktikan hal yang jelas-jelas membahayakan dirinya sendiri. Dira dan Aldi saling tatap dengan rasa takut. Mereka menggeleng secara bersamaan, dengan perasaan tidak percaya apa yang di lakukan Caitlyn.

"Pa, bagaimana ini?" tanya Dira mana Caitlyn.

"Kita harus minta maaf agar hantunya tidak mengganggu keluarga kita.

"Iya pa, ayo kita kekamar Caitlyn!!"

Mereka pergi menuju kamar Caitlyn yang berada di lantai atas, senyap sunyi itulah yang dapat menggambarkan kondisi kamar Caitlyn sekarang. Mereka segera duduk di kasur Caitlyn setelah itu mereka mengucapkan doa-doa yang mereka lantunkan dalam hati, dan mengucapkan maaf beberapa kali. Setelah itu mereka pergi dari kamar Caitlyn.

Seorang perempuan tersenyum sinis melihat kepergian ketua orang tua Caitlyn, setelah itu ia menghilang dari balik gorden kamar dan di ikuti angin yang sangat kencang.

Maaf, kalau ceritanya masih berantakan 🤗🤗

Aku Bukan Indigo[SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang