11 [Keputusan dan petunjuk]

1 3 3
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

______________________________________________

Pagi-pagi seluruh murid dan guru SMP mendengar berita yang tidak mengenakan, berita yang membuat semua orang tidak percaya. Berita itu ditayangkan di berbagai televisi, menjadi berita trending.

"Cait, yang sabar, ya. Kita bakal doain
Yura, semoga cepat sembuh," ucap salah satu teman sekelas Caitlyn. Dunia Caitlyn runtuh saat mendengar berita kecelakaan yang ditimpa Yura, kecelakaan yang dipenuhi keanehan.

Tangan Caitlyn tiba-tiba di tarik seseorang, dengan refleks Caitlyn menghempaskan tangan orang itu.

"Kenapa?" tanya Caitlyn.

"Ikut, gue." Caitlyn tak lagi ditarik, ia mengikuti langkah Aryo yang membawanya ke belakang sekolah. Caitlyn menatap punggung Aryo, sekarang Aryo membelakanginya.

"Kenapa lo ajak gue ke sini? Ada apa?" tanya Caitlyn, ia sekarang sedang tidak mau melakukan apapun. Berita tadi pagi membuat ia kepikiran, ia belum berbaikan dengan Yura, masalah kemarin yang Yura pulang tanpa berpamitan kepadanya.

"Lo masih tanya kenapa? Lo tau enggak? Gara-gara lo Yura koma," ucap Aryo kesal.

"Kenapa lo bisa salahin gue? Gue juga baru tau tadi pagi," kata Caitlyn, kenapa Aryo menuduhnya, padahal ia tidak pernah melakukan apapun.

"Dokter sama sekali tidak menemukan luka di dalam tubuh Yura, dia memang terserempet motor. Tapi, tidak mungkin sampai koma. Mama Caitlyn bertanya pada orang pintar, dan lo tau ada sesosok yang marah dan berimbas pada Yura. Apalagi jika bukan salah lo," jelas Aryo, ia sudah berbalik menatap Caitlyn.

"Kenapa kalian selalu percaya pada hal itu, Yura koma murni kecelakaan enggak ada unsur makhluk gaib."

"KENAPA LO SELALU KERAS KEPALA? ENGGAK MAU PERCAYA SAMA ORANG LAIN? KENAPA? LO MAU HILANGIN NYAWA YURA? SETELAH ITU GUE TERUS RAFA? IYA? LO SENANG?" Nada bicara Aryo sudah tidak pelan lagi, ia mulai berbicara dengan berteriak. Hal itu membuat Caitlyn kaget, Aryo yang pecicilan tidak terlihat lagi. Sekarang yang ada di hadapannya adalah Aryo yang dikuasai emosi, mereka masih SMP tapi kenapa semua ini terjadi sama mereka.

"Aryo, jangan pernah salahin Caitlyn, dia enggak tau apa-apa." Seseorang muncul dari belakang Caitlyn, suara yang familiar itu entah membela Caitlyn atau akan menyalahkan Caitlyn juga.

Karena tidak kuat lagi berada di sekitar kedua laki-laki itu, Caitlyn berlari mencari tempat tenang. Semuanya tidak sesuai ekspetasi, ia kita akan ditenangkan, tapi, malah disalahkan seperti ini. Caitlyn sama sekali tidak mengetahui kejadian sebenarnya, bagaimana ia yang salah jika tidak tau.

Caitlyn tiba di atap sekolah, air matanya luruh, belum juga terpikir olehnya tentang makhluk itu.

"Kenapa kamu tidak percaya? Nyawa Yura sudah di ambang jurang, kamu masih tidak percaya?" Caitlyn kaget, ia berbalik. Angin berhembus membawa kesedihan Caitlyn.

Aku Bukan Indigo[SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang