Happy Reading
______________________________________
"Caitlyn, lo kenapa?" tanya Yura.
"Caitlyn, Caitlyn!"
Suara itu terdengar sangat jelas di telinga Caitlyn, ia tersentak Saat suara keras terdengar di telinganya. Wajah Caitlyn sudah di penuhi dengan keringat, ia melihat sekeliling, ia masih berada di kelas.
"Gue kenapa?" tanya Caitlyn.
"Lo tidur, untung enggak ada guru," ucap Yura.
"Bukannya kita berantem, ya?" tanya Caitlyn.
"Lo pengen kita berantem, lo itu tadi datang ke sekolah dengan kaki pincang-pincang, terus lo langsung tidur."
"Lo jatuh?" Caitlyn semakin tidak mengerti, apa yang barusan terjadi sangat nyata, ia merasakan sesuatu yang nyata.
"Kita enggak upacara?" bukannya menjawab Caitlyn malah balik bertanya.
"Enggak tau, sampai sekarang belum ada bel bunyi," jawab Yura. Caitlyn mengangguk, setelah itu ia meletakkan kepalanya pada meja kayu.
Suara gaduh seperti di mimpi Caitlyn terdengar dari luar, Caitlyn dan para sahabatnya keluar kelas. Ia melihat sesuatu yang sama persis dimimpinya.
"Ada apa?" tanya Caitlyn.
"Ada yang hilang." mendengar hal tersebut ia segera berlari ketempat orang tua korban, di sana ia melihat Kaila yang juga berlari sama halnya dengan mimpi.
Caitlyn mengejar Kaila sampai di rooftop, jika di mimpi ia tidak tau keberadaan Kaila. Maka sekarang ia langsung menuju ke pinggiran rooftop.
"Kaila jangan loncat, aku mohon apapun masalah kamu jangan loncat," ucap Caitlyn.
"Kamu kenapa? Siapa juga yang mau loncat, sayang nyawa tau." Kaila terkekeh melihat sifat aneh Caitlyn.
"Syukur lah, terus kamu ngapain di situ?"
"Enak anginnya banyak."
Caitlyn menghembuskan nafas, ia berjalan mendekat. Caitlyn memberanikan diri memegang tangan Kaila dan duduk di samping Kaila. Suasana gaduh yang di akibatkan hilangnya siswa kelas tujuh terlihat oleh mereka.
Caitlyn diam ia melihat seseorang menggunakan pakaian osis seperti dirinya dan pakaian yang ia gunakan sudah lusuh. Caitlyn bingung siapa dia? Kenapa tidak ada yang bisa melihatnya. Semua orang yang berlalu lalang mengabaikan dia, wajahnya cantik hanya saja tertutup oleh wajah pucatnya.
"Kita turun aja, ya." Caitlyn mengangguk, mereka berdua turun dan berjalan menuju koridor. Di pertengahan jalan Kaila meminta izin untuk kembali ke kelasnya. Setelah kepergian Kaila, Caitlyn berjalan ke tempat Yura, Caitlyn rasa kakinya sudah tidak sakit lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan Indigo[SELESAI]✔
HorrorMohon Follow terlebih dahulu sebelum baca "Aku udah nunjukin kalau apa yang ku katakan itu benar, tidak ada setan lah apa lah itu, aku udah bermain permainan yang kalian anggap bisa mendatangkan makhluk-makhluk gaib, tapi apa nyatanya gak ada sama s...