4[Perpustakaan]

10 5 0
                                    

Happy reading______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading
______________________________________

"Wah, bagus banget! perpustakaan sekolah ini ya?" tanya Caitlyn. Kaila menganggukkan kepala nya. Mereka berjalan menuju rak buku, Caitlyn sangat bersemangat memilih buku-buku yang begitu banyak. Hingga tumpukan buku sudah berada di tangan Caitlyn dan Kaila.

Kaila menuntun jalan menuju sebuah meja Yang berada di pojok ruangan. Mereka segera duduk, dan membaca buku Yang mereka dapatkan. Caitlyn mulai membuka buku nya Yang paling atas, saat ia membaca awalnya, air wajah Caitlyn sudah berubah, seperti tidak suka.

"Kamu kenapa?" tanya Kaila.

"Aku kok bisa Gak Sadar kalau keambil buku ini, padahal Aku Gak suka sama ginian," ucap Caitlyn kesal.

Kaila menunjukan senyum nya, kemudian ia berkata, "kamu boleh Gak percaya Sama indigo Yang Ada Di handphone teman mu, tapi kamu harus percaya bahwa arwah itu emang Ada."

Caitlyn memutar bola matanya, kenapa tidak ada yang berpihak padanya. Caitlyn hanya mengangkat bahu saja, setelah itu ia menyingkirkan buku horor itu Dari hadapannya. Ia membaca buku Yang lain. Kaila tersenyum melihat Caitlyn, ia juga mulai membaca buku Yang ia ambil dari rak.

Keduanya hanyut Dalam hening, saling menikmati buku Yang mereka baca. Sehingga tidak sadar sudah jam berapa sekarang. Caitlyn sudah mulai menguap, tapi ia tetap membaca buku Yang menurutnya sangat asik. Kaila Terus saja fokus Tanpa melihat Kanan, Kiri.

Caitlyn baru saja menghabiskan tiga buku, Kaila sudah habis Lima buku. Caitlyn sadar akan hal itu, ia berfikir mungkin Kaila emang siswi terpintar, sehingga untuk membaca buku sebanyak itu sangat mudah baginya.

•••

Berbeda tempat, tempat ini lebih ramai, setiap sudut dihiasi meja, kursi, dan manusia. Yah, kantin, tempat berkumpulnya manusia-manusia lapar. Di tengah kantin, tiga orang, dua laki-laki dan satu perempuan sedang menikmati makan Siang mereka. Hingga makanan tersebut habis.

"Eh, Caitlyn mana sih?, Katanya mau nyusul, tapi Gak Ada?" tanya Yura.

"Mungkin dia gak jadi ke kantin, mau baca buku kali," ucap Aryo.

"Yaudah, kelas aja," ajak Rafa.

Mereka berjalan beriringan menuju kelas, sesampai nya mereka di kelas. Mata mereka tidak menemukan batang hidung Caitlyn. Mereka saling menatap dan mengangkat bahu tanda tidak tahu. Seorang guru berkepala botak, memasuki kelas Caitlyn. Bisa di katakan guru paling killer di sekolah Kejayaan, ia mengajar bahasa indonesia.

Mereka sering menyebut nya pak botak, padahal nama bapak tersebut adalah Adi. Pak Adi melihat sekeliling, menatap satu persatu anak muridnya. Sampai akhirnya, mata tajam pak Adi berhenti tepat di bangku Caitlyn yang masih kosong. Pak Adi mengangkat alisnya, bingung.

"Kemana Caitlyn?, Apa dia sakit?" tanya pak Adi, murid kelas 93 terdiam saling melirik.

"Saya tanya, kenapa diam?"

Aku Bukan Indigo[SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang