Aku Bukan Indigo[SELESAI]✔

3[Kaila]

Happy reading
______________________________________

Malam ini Caitlyn berdiam diri di kamar sendiri. Ia sangat malas jika di suruh keluar kamar, Caitlyn mulai merasakan bosan apa lagi saat ini ia tidak memiliki tugas. Belajar pun ia sudah selesai dari satu jam yang lalu. Caitlyn hanya berbaring di tempat tidur dan memainkan handphone nya. Saling membalas pesan bersama Yura lewat aplikasi WhatsApp.

Tiba-tiba saja Caitlyn ingin melihat bintang di luar, Caitlyn menyudahi chat an nya bersama Yura. Ia berjalan menuju balkon kamar, saat ia membuka jendela, Caitlyn seperti melihat Rafa yang sedang menatap ke arah rumah nya. Caitlyn sedikit bingung, ngapain Rafa malam-malam seperti ini berada di luar.

Dan juga rumah Rafa dan rumah Caitlyn sangat jauh, Caitlyn masih menatap tempat Rafa berdiri hingga Rafa mengendarai sepeda nya meninggalkan perkarangan rumah Caitlyn. Setelah tubuh Rafa menghilang, Caitlyn membuka handpone nya menuju aplikasi WhatsApp. Mencari kontak Yura yang masih online.

Yura khuy

Yura, Rafa ngpain ya di dpn rmh gue?

Mksd lu paan?, paling dia udh tdr.

Srius, gue gk bhng

Yah, mana gue tau, udh lu tdr sn

Tp, gue pnsran.

Udh jan penasaran
Lu gak di gangguin kan?

Di gnggu siapa?

Yeh, pea lu kan
Habis main tuh permainan sakral

Ouh, jelangkung mksd lu,
Gk lh.

Disebut lagi.

Caitlyn hanya melihat nya Saja, setelah itu ia kembali masuk ke dalam kamar. Berbaring di tempat tidur itu lah yang Caitlyn lakukan sekarang hingga mata nya meredup dan tertidur. Dalam tidur Caitlyn tampak gelisah ia sedang bermimpi sesuatu, hingga ia tidak gelisah lagi dan tertidur dengan nyenyak. Di balkon kamar ada bayangan seseorang yang menatap Caitlyn dengan tatapan yang sulit diartikan. Hingga seseorang itu loncat dari atas balkon.

•••

Tepat pukul  2.00 dini hari Caitlyn terbangun karena haus tenggorokannya. Caitlyn melihat sisi kanan tidak terdapat air sama sekali. Caitlyn mengambil gelas yang berada di nakas dan membawa nya ke bawah. Caitlyn sudah tiba di dapur ia menuangkan air putih.

Setelah gelas penuh Caitlyn berjalan menaiki anak tangga. Tapi sebelum kakinya menginjakan anak tangga pertama seperti ada yang memanggilnya. Caitlyn kembali berbalik ke dapur, di sana mama nya sedang memotong sayuran. Caitlyn berjalan menuju mama nya berada.

"Mama ngapain masak jam segini?" tanya Caitlyn bingung.

"Mama mau masak yang special dan harus banyak, jadi mama mulai dari sekarang," jawab Dira, mama Caitlyn.

Caitlyn mengangguk kemudian melihat mama nya yang terus memotong sayuran. "Yaudah, Caitlyn ke atas lagi ya." Dira mengangguk, Caitlyn segera berjalan menuju kamar yang berada di lantai atas.