2.

3.1K 376 15
                                    

“Hai, Bunda,” sapa Seulgi yang baru saja pulang

Bunda menoleh. “Jam segini baru pulang? Dari mana aja kamu, Nak?”

“Paling sama Kak Irene, Bun,” sahut Yeri, Adik Seulgi.

“Nah ...,” jawab Seulgi lemas lalu menuju ke kamarnya.

“Abang kamu masih suka sama Irene, Yer?” Tanya Bunda penasaran.

“Masih, lah, Bun. Buktinya Abang baru pulang jam segini demi Kak Irene.”

“Bunda kasihan loh sebenernya. Tapi ya namanya perasaan, kan?”

Yeri mengangguk. “Yeri sama Bang Wendy suka ngasih cewek-cewek ke Abang. Cuma ya tetep aja Abang balik lagi ke Kak Irene,” ujar Yeri sambil bermain ponselnya.

*****

Seulgi sedang mengeringkan rambutnya yang masih basah sambil melihat foto masa sekolahnya bersama Irene. Seulgi tersenyum melihat Irene yang begitu menggemaskan di foto.

“Udah hampir tujuh tahun Rene aku ngerasain sakit kalau kamu deket sama cowok lain. Bahkan sekarang kamu udah milik Suho seutuhnya. Aku cuma bisa liat senyuman kamu dari jauh kalau kamu lagi bareng Suho.” Seulgi tersenyum getir sambil melihat foto Irene.

“Emang gini, ya. Jatuh cinta dalam diam, sakit hatinya juga diam-diam”

Seulgi mengambil ponselnya yang berada di atas meja belajarnya dan membuka pesan dari Wendy.

Seulgi mengambil ponselnya yang berada di atas meja belajarnya dan membuka pesan dari Wendy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seulgi langsung mengambil jaket bomber-nya dan pergi ke tongkrongan.

"Abang mau ke mana lagi?” Tanya Yeri yang masih menonton TV.

“Nongkrong sama Wendy. Bunda mana?”

“Udah tidur.”

“Ya udah Abang pergi dulu, ya? Kuncinya dicabut biar Abang bisa masuk,” kata Seulgi sambil mengelus kepala Adiknya itu.

“Iya, hati-hati, ya, Bang.”

Seulgi mengangguk lalu keluar dari rumah dan menaiki motornya menuju tongkrongannya.

Sesampainya di sana, Seulgi melepas helmnya lalu menaruhnya di kaca spion motornya.

“Mikum ...,” sapa Seulgi.

“Salam yang bener!” Ujar Moonbyul.

Assalamualaikum, samyang,” ucap Seulgi sambil memasang wajah imut.

“Najis lo, Gi.” Wendy memutar bola matanya malas.

Seulgi hanya terkekeh lalu duduk bersama mereka.

“Lo pada dari tadi?” Tanya Seulgi.

“Iya, tapi Wendy juga baru dateng,” jawab Lisa.

“Lo pasti tadi abis dari Irene, ya?” Tanya Moonbyul.

Flavor | seulrene ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang