“Rene, aku gak mau makan,” ujar Seulgi sambil membuang mukanya ke arah lain.
Irene menghela napasnya pelan. Wanita itu sangat sabar menghadapi Seulgi yang dari pagi tidak menyentuh makanan sedikit pun.
Seulgi masih dirawat di rumah sakit karena masih butuh perawatan intensif. Irene sendiri masih setia menemani Seulgi di sini, bahkan setelah selesai kelas, Irene pasti selalu ke rumah sakit untuk bertemu dengan Seulgi.
Tiba-tiba Moonbyul datang bersama Lisa dengan wajah yang penuh keringat.
“Lo pada kenapa?” Tanya Irene yang melihat mereka seperti itu.
“Gak, gak apa-apa,” kata Lisa sambil mengatur napasnya.
“Gi, gue udah nemuin pelaku siapa yang bikin lo sama Wendy kecelakaan,” ujar Moonbyul lalu menarik kursi dan duduk di samping ranjang Seulgi.
Seulgi dan Irene sama-sama terkejut mendengarnya.
“Siapa?” Tanya Seulgi.
Moonbyul melihat sekilas ke arah Irene. “Taehyung.”
Irene membulatkan matanya sedangkan Seulgi hanya terdiam memasang wajah datarnya.
“Gue udah curiga, tapi selalu gue buang pikiran negatif tentang Taehyung,” ujar Seulgi yang sedang menatap kosong ke depan.
Tiba-tiba terdengar suara tangisan yang berasal dari Irene.
“Rene, kamu kenapa?” Seulgi memegang lengan Irene. Lisa dan Moonbyul hanya terdiam melihat Irene menangis.
“Ma-maafin aku, Gi.” Irene menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
“Dari kejadian basket, gue udah gak demen sama tuh orang. Lo kok bisa jatuh hati sama dia sih, Rene?” Tanya Moonbyul yang terlihat sedang menahan emosi.
Lisa dengan cepat menoleh ke arah Moonbyul lalu memukul bahu belakang pria itu.
Seulgi hanya menatap tajam ke arah Moonbyul.
“Udah Rene jangan nangis, ini semua bukan salah kamu,” ujar Seulgi sambil mengelus lengan Irene.
“Hiks … Tetep aja aku ngerasa bersalah.” Irene masih menangis terus-menerus.
Seulgi melihat kedua sahabatnya itu mengisyaratkan untuk pergi dari ruangan ini. Lisa menyadari apa yang Seulgi maksud lalu mengajak Moonbyul untuk keluar dari ruangan itu.
Seulgi langsung menarik Irene untuk tiduran di sampingnya. “E-eh ....” Irene terkejut tetapi ia tetap mengikuti arahan Seulgi.
Dengan cepat Seulgi mengulurkan tangannya ke samping untuk menjadikan lengannya sebagai bantal untuk kepala Irene.
Seulgi menatap Irene lalu mengelus kepala wanita itu. “Jangan nangis, ya? Ini semua bukan salah kamu, walaupun Taehyung pacar kamu tapi tetep aja dia yang salah di sini, bukan kamu,” ujar Seulgi.
Irene memeluk erat sahabatnya itu lalu menumpahkan seluruh air matanya yang membuat baju rumah sakit Seulgi sedikit basah.
“A-aku sayang kamu, Seulgi.”
Seulgi tersenyum kecil lalu memeluk erat sahabatnya. “Aku juga sayang kamu, Rene.”
Irene melepaskan pelukannya lalu ia menatap mata Seulgi. “Ajarin aku buat sayang lebih dari sahabat, Gi.”
Seulgi terkejut bukan main. Ia masih terdiam menatap Irene dan juga bingung mengapa sahabatnya tiba-tiba mengucapkan kalimat seperti itu.
Di dalam lubuk hati Seulgi ia merasa sangat senang, tetapi sekaligus bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flavor | seulrene ✓
Fanfiction"Rasa yang ku miliki sejak lama tidak bisa hilang begitu saja. Bahkan jelas-jelas kamu sudah dimiliki oleh orang lain." -Kang Seulgi "Maaf, aku cuma anggep kamu sahabat. Gak lebih." -Bae Joohyun ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ Bahasa semi baku Lokal Gender...