Seulgi sudah keluar dari rumah sakit dan sekarang ia berada di rumahnya bersama Irene. Bunda sedang berada di rumah Bibi sedangkan Yeri masih bersekolah.
Seulgi sudah mengetahui bahwa Irene tau tentang perasaannya. Soal Taehyung, Irene sudah mengakhiri hubungannya dengan pria itu.
Seulgi juga belum mengajak Irene berpacaran karena menurutnya ini terlalu cepat dan ia tidak mau terburu-buru karena nantinya semua akan berantakan.
“Kapan kamu fotoin aku sebanyak ini, Gi?” Tanya Irene yang sedang melihat-lihat kembali buku diary milik Seulgi.
Seulgi menoleh. “Pas jalan sama kamu lah, kamunya aja yang gak pernah perhatiin aku.”
Irene memukul pelan bahu sahabatnya itu. “Aku selalu perhatian sama kamu ya!”
“Kapan?” Tanya Seulgi sambil memasang wajah meledek.
“Ish!” Irene keluar dari kamar Seulgi lalu menuju ruang TV.
Dengan cepat Seulgi mengejar Irene dan berdiri di depan wanita itu yang sedang terduduk menonton TV.
“Maaf, Rene ... Jangan marah.”
Irene tidak menjawab dan hanya fokus menonton acara TV.
Seulgi sendiri tidak mau ambil pusing lalu meninggalkan Irene. Wanita itu melihat Seulgi yang pergi begitu saja merasa kesal dan langsung menarik baju belakang Seulgi.
Bruk! Seulgi menindih Irene tepat berada di atas sofa. Irene terkejut menatap Seulgi begitu pula dengan pria itu yang terdiam menatap mata Irene.
Mata Seulgi menurun dan melihat bibir tipis milik Irene yang sangat begitu menggoda.
"Tahan, Gi, tahan."
Seulgi memejamkan matanya sebentar lalu bangkit dari atas tubuh wanita itu.
Siapa sangka, Irene dengan cepat menarik kerah baju Seulgi lalu mencium bibir pria itu. Seulgi sangat terkejut karena Irene menciumnya dengan sangat agresif.
Kemudian Seulgi memejamkan matanya dan membalas ciuman Irene. Irene sudah mendesah akibat sentuhan Seulgi yang sangat membuatnya tergoda. Tangan Irene sudah masuk dibalik kaos milik Seulgi dan meraba abs milik pria itu.
Seulgi sudah mencium leher Irene dan meremas payudaranya. “Ahh ....” Irene mendesah kencang lalu menarik tengkuk Seulgi dan melumat bibirnya kembali.
Ceklek~ suara pintu pagar terdengar.
Seulgi dengan cepat bangun dan Irene sudah panik kemudian membereskan dirinya yang sudah berantakan begitu pula Seulgi yang sudah merapikan kerah bajunya dan rambutnya.
“Kalian udah makan?” Tanya Bunda yang baru saja masuk ke dalam rumah.
Seulgi dan Irene masih terdiam satu sama lain dan terlihat canggung di wajah mereka.
“Kalian kenapa?” Tanya Bunda bingung.
“E-enggak, kok, Bun.” Seulgi menghampiri Bunda lalu mengambil beberapa tas belanjaan dan ia membawanya menuju meja makan.
“Bunda bawa makanan tapi harus diangetin dulu. Tolong, ya, Rene. Bunda mau mandi dulu.”
Irene mengangguk. “Siap, Bun,” lalu ia membawa makanannya dan menuju dapur.
“Mau aku bantuin gak, Rene?” Tanya Seulgi tiba-tiba.
“Gak usah, cuma ngangetin doang, kok.”
Seulgi mengangguk lalu ia menuju ruang TV dan menonton acara TV sambil memikirkan kejadian sebelumnya bersama Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flavor | seulrene ✓
Fanfiction"Rasa yang ku miliki sejak lama tidak bisa hilang begitu saja. Bahkan jelas-jelas kamu sudah dimiliki oleh orang lain." -Kang Seulgi "Maaf, aku cuma anggep kamu sahabat. Gak lebih." -Bae Joohyun ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ Bahasa semi baku Lokal Gender...