11.

2.9K 340 10
                                    

Seulgi sedang menonton TV bersama Adiknya, Yeri. Mereka tertawa karena ada adegan lucu dalam sinetron itu. “Apaan dah aktingnya jelek banget,” ucap Yeri.

Hus! kalo ngomong suka bener,” sahut Seulgi dan mereka berdua tertawa puas.

“Gi, sini sebentar,” panggil Bunda yang sedang merapikan sesuatu di meja makan.

Seulgi menghampiri Bundanya. "Ada apa, Bun?”

“Tolong anterin kue ini ke rumah Irene, ya. Mamanya mesen kue.”

Seulgi yang mendengar nama Irene pun langsung terkejut. “Aduh, Bun … Lagi males banget, nih. Tugas aku banyak.”

Bunda menatap Seulgi curiga. “Tugas banyak kok dari tadi asik nonton sama Adikmu? Terus tumben banget kamu males ke rumah irene, biasa langsung mau. Kalian berantem?” Selidik Bunda.

“H-huh? Engga, kok, Bun. Ya udah mana sini kuenya.”

Bunda langsung memberikan kotak kuenya. “Hati-hati, ya, Nak. Pake jaketmu, anginnya dingin."

Seulgi tidak menjawab dan hanya mengangguk, lalu ia berangkat menuju rumah Irene.

Setibanya di rumah Irene, ia melihat mobil Taehyung terparkir disana.

"Liat mobilnya aja bikin gue emosi."

Ia segera masuk dan mengetuk pintunya.

Tok! Tok!

Lalu pintu itu terbuka.

“Seulgi?”

Seulgi mengangkat kepalanya dan terlihat Irene sekarang berada di depannya.

“Ini aku mau nganterin kue pesenan mama,” ujar Seulgi sedatar mungkin.

“Seulgi? Ayo masuk dulu, Nak,” sahut Mama Irene yang sedang berjalan menghampiri dirinya.

Seulgi menatap ke dalam dan benar, terlihat Taehyung sedang duduk di ruang tamu bersama Papa irene.

“Gak usah, Ma. Aku mau nganterin pesenan aja,” ujar Seulgi lalu memberikan kotak kuenya.

Mama Irene menerima kotak kuenya. “Masuk dulu, ayo. Tuh di luar udah mulai gerimis.”

Selugi menoleh ke arah jalanan dan benar tiba-tiba gerimis pun turun.

“Gak dulu deh, Ma. Gak enak ada pacarnya Irene.”

Irene hanya terdiam memandang Seulgi dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

“Oh, Taehyung? Kamu kenal dia?” Tanya Mama Irene.

“Tau aja sih, Ma. Kalau gitu Egi pamit, ya. Salam buat Papa,” pamit Seulgi tersenyum lalu ia pergi meninggalkan rumah Irene.

Mama dan Irene melihat kepergian Seulgi menerobos hujan yang sekarang sudah deras.

“Kamu berantem sama Seulgi?” Tanya Mama tiba-tiba.

Irene menggeleng pelan. “Enggak, kok, Ma.” Irene langsung masuk ke dalam rumahnya.

Seulgi sudah berada di rumahnya setelah menerpa hujan deras yang tiba-tiba turun.

“Langsung mandi, Bang,” ujar Yeri yang melihat Kakaknya sudah basah kuyup.

Seulgi hanya mengangguk lalu pergi menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi, Seulgi merebahkan dirinya ke kasur lalu membungkus dirinya dengan selimut karena ia merasakan hawa yang sangat dingin. Ia juga merasa kepalanya sangat pusing.

“Pasti gara-gara keujanan, nih. Sialan,” ucap Seulgi pelan lalu mengeratkan pelukannya pada guling kesayangannya

Ting! Notifikasi ponsel Seulgi terdengar.

Flavor | seulrene ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang