“Gi, sini!” Taeyeon memanggil Seulgi.
Seulgi menoleh lalu berlari kecil dari ruang karyawan.
“Kenapa, Tae?”
“Tolong anterin pesanan ini ke dua cewek di depan, tuh.” Taeyeon menunjuk dua perempuan yang di maksud. “Gue lupa ngasih nirkabelnya,” sambung Taeyeon.
“Oh, iya siap.”
Seulgi membawa nampan berisi makanan dan minuman lalu menuju ke arah meja mereka.
“Permisi, satu coffee latte, satu ice cappuccino dan satu cheesecake,” ujar Seulgi lalu menaruh pesanan mereka.
“Seulgi?” Ucap wanita itu tiba-tiba.
Seulgi melirik dan menatap wanita itu bingung.
“Aku Jisoo. Kamu lupa?”
"Dia lagi?"
Seulgi langsung teringat wanita yang bernama Jisoo. Dia adalah teman Seulgi semasa SMA. Wanita itu selalu mengejar seulgi dari kelas satu SMA hingga lulus.
Detik ini Seulgi tidak tahu wanita itu masih menyukaibya atau tidak. Mereka sudah tidak pernah bertemu lagi semenjak Jisoo berkuliah di luar kota.
“Ah, Jiso …,” ucap Seulgi sambil tersenyum kaku.
“Kamu apa kabar, Gi?”
“Baik.”
“Irene?” Tanya Jisoo tiba-tiba.
Seulgi sedikit terkejut karena wanita itu masih saja membawa nama Irene. Dulu Jisoo benci terhadap Irene karena selalu mendapatkan perhatian lebih dari Seulgi.
Jisoo juga tau Seulgi menyukai Irene karena dia bisa melihat tingkah laku Seulgi kepada Irene yang menurutnya terlalu berlebihan sebagai sahabat.
“Dia selalu baik,” jawab Seulgi.
Jisoo mengangguk paham lalu meminum ice cappuccino miliknya.
“Kalau gitu saya permisi,” pamit Seulgi lalu pergi meninggalkan Jisoo dan temannya itu.
Seulgi menaruh nampannya di tempat semula lalu ia mengambil ponsel di sakunya dan mencari kontak Lisa.
Lisa mengenal Jisoo karena mereka dulu satu SMA. Lisa mengetahui tingkah laku Jisoo yang sedikit menyeramkan karena semua hal akan dia lakukan agar mendapatkan hati seorang Kang Seulgi.
Seulgi menutup ponselnya lalu menghela napasnya pelan.
TING! Suara bel pintu terdengar.
Dengan cepat Seulgi menuju ke etalase untuk melayani pelanggannya.
“Irene?” Seulgi terkejut karena yang datang adalah sahabatnya. Tapi wanita itu tidak sendiri, dia datang bersama seorang laki-laki yang Seulgi tidak kenal.
“Hai, Seulgi,” sapa Irene.
“Udah selesai kerkomnya?” Tanya Seulgi.
“Udah. Uhm ... Aku mau pesen strawberry milkshake sama ... Kamu apa, Tae?” Irene menatap laki-laki yang di sebelahnya.
"Tae?"
“Aku espresso aja.”
Seulgi masih terdiam menatap mereka karena ia sendiri terkejut Irene dan laki-laki itu berbicara menggunakan 'aku-kamu'.
“Gi.”
Seulgi tersadar dari lamunannya. “E-eh, iya strawberry milkshake satu sama espresso satu. Ada tambahan?”
Irene menggeleng. “Gak ada.”
Seulgi memberikan nirkabel Kafenya. "Makasih, ya, Gi” Irene dan laki-laki itu tersenyum kecil ke arahnya lalu mereka pergi ke meja dekat jendela.
Seulgi masih menatap mereka dan menautkan alisnya bingung.
"Siapa cowo itu?"
Seulgi sekarang sedang mencuci piring dan gelas kotor sambil terdiam memikirkan Irene dan laki-laki itu.
“Woi, bengong aja.” Wendy menepuk bahu belakang Seulgi.
Seulgi terkejut lalu mencipratkan air ke arah Wendy sambil menatap sinis.
“Anjir! Lo kenapa?” Tanya Wendy yang melihat muka Seulgi tak bersahabat.
“Lo kenal laki-laki yang sama Irene itu?”
“Irene? Mana Irene?” Wendy bingung.
“Coba ke depan.”
Wendy menurut lalu berjalan ke depan. Tak lama kemudian ia kembali ke dalam. “Anjir ... Itu Taehyung."
“Siapa dia?”
“Anak FEB juga. Dia terkenal karena ganteng, terus juga kapten basket.”
“Jangan-jangan sekelas sama Irene?" Tebak Seulgi.
“Bisa jadi. Coba lah lo tanya Irene."
Seulgi tidak menjawab lalu melanjutkan aktivitasnya.
Seulgi melihat Irene sudah keluar dari Kafe bersama laki-laki yang bernama Taehyung. Seulgi langsung keluar dari etalase Kafe dan mengejar Irene.
“Rene, tunggu!”
Mereka berdua menoleh ke belakang dan menatap Seulgi.
“Kenapa, Gi?” Tanya Irene dan Seulgi menarik tangan wanita itu agar sedikit menjauh dari Taehyung.
“Dia siapa?”
Irene menoleh sekilas ke arah Taehyung.
“Temen aku.”
“Siapa?”
“Taehyung”
“Anak mana?”
Irene memutar bola matanya malas. “Temen kelas aku, Gi!” Teriak Irene sedikit ditahan.
“Ngapain sama dia jam segini? Udah malem Rene, bahaya.” Seulgi khawatir karena sekarang sudah jam sepuluh malam.
“Apa, sih, Gi?! Dia cowok baik, gak mungkin macem-macem. Aku juga udah lama kenal dia." Irene mulai kesal karena Seulgi sudah menunjukkan sifat posesif.
Seulgi menghela napasnya pelan. “p
Pulang sama aku aja, ya? Aku bentar lagi selesai."“Aku gak enak sama dia. Masa suruh pulang gitu aja. Aku harus pulang sama dia,” kata Irene.
“Biar aku yang bilang.” Seulgi ingin berjalan ke arah Taehyung namun ditahan oleh Irene.
“Gak usah! Aku mau pulang bareng dia. Udah, ah, Gi!” Irene langsung meninggalkan Seulgi dan menarik tangan Taehyung menuju mobil milik pria itu.
Seulgi hanya terdiam menatap kepergian sahabatnya bersama laki-laki itu.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Flavor | seulrene ✓
Fanfiction"Rasa yang ku miliki sejak lama tidak bisa hilang begitu saja. Bahkan jelas-jelas kamu sudah dimiliki oleh orang lain." -Kang Seulgi "Maaf, aku cuma anggep kamu sahabat. Gak lebih." -Bae Joohyun ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ Bahasa semi baku Lokal Gender...