ˢᵃᵗᵘ

2.3K 210 23
                                    

OIKAWA Tooru yang itu, memiliki banyak penggemar perempuan. Bahkan meskipun sekolahnya telah kalah dari Karasuno, penggemar lelaki itu tetap banyak.

[Name] adalah salah satu penggemar Oikawa di sekolah, dan hubungan mereka cukup dekat. Sesekali ia memberikan roti susu yang disukai lelaki itu dan mengobrol dengannya.

Hari itu adalah seminggu seusai kekalahan Aoba Johsai.

"Ini, makanlah." [Name] memberikan sebungkus roti susu favorit Oikawa, lalu duduk di sebelahnya. Matahari bersinar tidak terlalu terik di musim dingin, sehingga berada di atap sekolah adalah tempat pilihan bersantai sejenak yang cukup menyenangkan.

"Whoa, terima kasih!" ucap Oikawa senang dengan senyum lebar. Ia membuka bungkus roti, lalu memakan isinya perlahan.

[Name] menoleh, dalam diamnya memperhatikan cara Oikawa makan. Ia sangat suka dengan lelaki itu. Tidak peduli saat dirinya sempat patah hati karena Oikawa berpacaran (untung saja sekarang sudah putus!) atau harus berebut menarik perhatian dari banyaknya penggemar.

Jika tidak memperhatikan Oikawa dengan detail, [Name] tak akan tahu bahwa lelaki itu suka roti susuーbukan cokelat, bukan pai, bukan juga makanan manis rumit lainnya yang sering diberikan sebagai hadiah. Secara kebetulan ia tahu karena Oikawa berulang kali membeli jenis roti yang sama di kantin, yaitu roti susu yang begitu simpel.

[Name] sangat-sangat suka Oikawa Tooru.

"Oikawa-kun." [Name] memanggilnya.

Karena roti susu yang Oikawa sukai, [Name] bisa berinteraksi lebih lanjut daripada penggemar lain yang memberikan hadiah secara acak. Ia merasa beberapa langkah lebih maju.

Oikawa balas menoleh, mulutnya penuh roti. Netra cokelatnya menatap dengan pandang penuh tanya. "Hng?"

"Apa kau tertarik untuk berpacaran lagi?" tanya [Name] blak-blakan, dan Oikawa nyaris tersedak.

"Kenapa menanyakan hal itu?" Oikawa balas bertanya.

Semilir angin sejuk berhembus, meniupkan helaian rambut Oikawa yang agak ikal. [Name] menatap lelaki itu dengan serius, kemudian berkata, "Aku menyukaimu. Kau tahu itu, bukan?"

"Ya. Tapi [Name]-chan, aku sudah pernah cerita. Dulu mantanku tidak suka karena aku terlalu sibuk dengan voli. Nanti kau juga begitu." Oikawa mengulas senyum tipis. "Jadi seperti ini saja, ya. Aku akan lulus dan kau akan bosan padaku."

Saat itu [Name] ingin berteriak bahwa ia mencintai Oikawa dengan tulus. Sepenuh hati. Tetapi lelaki itu sudah berdiri, membelakanginya.

"Ayo kembali ke kelas. Tidak lama lagi bel  selesai istirahat pasti berbunyi."

Oikawa kembali menghempaskan [Name] ke belakang, memaksa melangkah mundur dan tertinggal. Seperti ia tidak akan bisa berada di samping lelaki itu.

author note: fanfiksi haikyuu pertama. kalau karakter oikawa-nya ooc, atau ada kritik dan saran, bisa langsung komentar ya. berlaku untuk bab selanjutnya sampai tamat. terima kasih. 😉

Habromania : Oikawa TooruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang