ᵈᵘᵃ ᵖᵘˡᵘʰ ᵈᵉˡᵃᵖᵃᶰ

535 107 0
                                    

OIKAWA bilang pada [Name], bahwa salah satu harapannya adalah berdansa bersama. Hari itu salah satu impiannya terwujud dan sekarang sudah beberapa bulan berlalu setelahnya.

Salah satu pertandingan resmi tim voli Argentina diadakan hari ini dan [Name] datang ke stadion olahraga untuk menonton Oikawa. Rasanya seperti bernostalgia ke masa SMA, itu membuat dadanya bergemuruh karena gugup. Oikawa yang akan bertanding, tetapi ialah yang merasa cemas.

Lapangan olahraga yang sekarang Oikawa pijaki lebih luas dengan jumlah penonton yang lebih banyak. Sekarang adalah sebuah pertandingan besar yang membawa nama negara, bukan lagi pertandingan klub sekolah. Oikawa berkembang dan bersinar saat mencapai apa yang dicita-citakannya.

"Oikawa Tooru! Semangat!" seru [Name] ketika tim voli mulai memasuki lapangan. Suaranya mungkin tak sampai dan terhalang oleh gemuruh penonton, tetapi ia berusaha untuk terus berteriak.

Lalu, seperti mengetahui kehadirannya, Oikawa mendongak ke arah bangku penonton. Semula matanya melihat sekeliling, lalu akhirnya iris cokelat Oikawa menemukan [Name].

Pandangan mereka bertemu.

Oikawa tersenyum lebar. Tangannya melambai pada [Name]. Bibirnya bergerak membentuk kata yang tak terdengar oleh [Name], tetapi ia tahu persis apa yang dibisikkan.

"Aku mencintaimu."

[Name] balas tersenyum dan membisikkan kata yang sama untuk Oikawa.

Ini sesuatu yang tak pernah dimimpikannya. Selama ini [Name] mendukung dengan cinta yang tak terbalas, dan ia tak pernah merasa lebih bahagia daripada saat ini.

author note: tidak terasa sudah hampir setahun sejak habromania dipublikasikan~. saya minta maaf sekaligus berterima kasih karena cerita yang begitu panjang dan belum kunjung selesai ini masih ada yang membacanya, hiks. oh ya, dua bab lagi habromania tamat ya. karena selain sudah mulai kehabisan ide, cerita ini juga sudah terlalu lama. see you! <3

Habromania : Oikawa TooruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang