ᵈᵘᵃ ᵖᵘˡᵘʰ ᵗᶤᵍᵃ

688 123 6
                                    

SUATU hari pada bulan Oktober, Oikawa dan [Name] bertemu di pantai yang berlokasi di San Juan. Cuaca masih cerah pada bulan itu, matahari bersinar terang dan suhu begitu panas─meski tidak sepanas bulan-bulan sebelumnya.

Mereka berjalan-jalan di sepanjang pantai yang ramai oleh banyak orang berjemur, untunglah masih agak leluasa dan tidak terlalu padat.

"Aku jarang mempunyai waktu untuk ini," kata [Name]. "Bahkan ini pertama kalinya aku ke pantai San Juan."

"Sepertinya kau harus lebih sering meluangkan waktu untuk bersenang-senang," sahut Oikawa, sebelah tangannya membawa selembar kain warna biru untuk berjaga-jaga saat mereka mau bersantai di permukaan pasir.

"Bukan begitu ... kau enak, tempatmu tinggal tak jauh dari sini. Bisa datang kapan saja. Eh, Tooru, apa kau sering ke sini?"

"Tidak juga. Hanya sekali-kali untuk berlari kecil, jika sedang luang dan cuaca bagus."

"Aaa, seperti dulu, kamu masih suka jogging."

Oikawa tersenyum. "Itu salah satu hal yang ahli kulakukan."

[Name] memberanikan diri untuk meraih tangan Oikawa yang kosong, dan tersenyum malu-malu saat lelaki itu membalas genggamannya.

[Name] memberanikan diri untuk meraih tangan Oikawa yang kosong, dan tersenyum malu-malu saat lelaki itu membalas genggamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo kita bermain air," ucap [Name], menarik Oikawa ke arah laut.

"Tunggu, [Name]-chan. Aku membawa kain ini, nanti bisa basah...." Sejenak, Oikawa terlihat ragu.

"Letakkan saja, kita bisa mengawasinya jika bermain tak terlalu jauh. Kurasa tak akan ada yang mau mencuri bila kita meletakkannya cukup dekat."

Oikawa menuruti saran [Name], menghempaskan secarik kain itu ke atas pasir. Lalu keduanya melangkah ke dalam laut yang berwarna biru dan berombak.

Tangan mereka masih bertaut, sementara kaki mereka mulai melawan arus ombak. Merasakan gestur lembut pasir basah dan air laut yang dingin, kontradiktif dengan suhu udara.

Ketika air sudah mencapai lutut mereka, tiba-tiba [Name] melepas genggamannya dan dengan cepat menyipratkan air laut ke arah Oikawa, berulang-ulang.

"Oi [Name]!" Oikawa tertawa, ia berusaha menghalangi air yang terus menerus dihujani padanya─sebuah usaha yang sia-sia.

"Rasakan ini!" [Name] balas berteriak dan ikut tertawa. Sudah lama ia ingin mengerjai Oikawa seperti ini.

"Awas ya!" Oikawa hendak menggapai [Name], tetapi kalah cepat oleh [Name] yang segera melangkah mundur.

[Name] menunjukkan ekspresi iseng, lalu berseru, "Tidak kena!" Dan kembali membasahi Oikawa.

"[Name]-chaaan~." Kali ini Oikawa bergerak lebih cepat dari sebelumnya, kakinya melangkah lebar dan menangkap pinggang [Name]. Memaksa gadis itu berhenti menyiraminya dengan air laut.

[Name] masih tertawa, sekarang ia berada di pelukan Oikawa. Perlahan suara tawanya memudar karena ditatap oleh Oikawa begitu lekat─dan tangannya mulai bersandar pada bahu lelaki itu. Gestur mereka seolah hendak berdansa.

Jemari tangan kanan [Name] mulai bermain-main pada kulit Oikawa yang basah─lelaki itu memang bertelanjang dada selama di pantai─mulai menelusuri titik-titik air yang tersisa.

"[Name]-chan."

"Hmm?" [Name] menyahut dengan gumaman, telunjuknya bergerak turun di lengan Oikawa dengan sangat pelan, merasakan otot terlatih lelaki itu. Mengikuti jejak tetesan air di sana.

Oikawa mengecup pipi [Name], hanya sekilas untuk menarik perhatian. Itu berhasil, karena sekarang [Name] sudah menatap Oikawa.

"Te amo."

Aku mencintaimu.

[Name] tak pernah mengira Oikawa akan mengatakannya pada siang hari yang panas, di pantai saat mereka berpeluk, juga dalam bahasa Spanyol yang fasih ... dan ia mengangguk.

"Te amo, Tooru."

a/n: terima kasih atas voting di bab sebelumnya ya. oh ya, selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang merayakannya. ^^

credit pictures: https://www.google.com/amp/s/1001beach.com/id/europe/spain/costa_blanca/san_juan

Habromania : Oikawa TooruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang