Chapter 8

179 34 0
                                    

"Bagaimana ini bisa terjadi, Daddy?" Saat ini, satu-satunya perempuan dalam keluarga Thomson, menemui sang ayah di kantornya. Semalam ia lembur di rumah untuk mempelajari laporan yang dibawa sang adik. Satu hal yang harus kalian tau  Rosie akan turun tangan apabila terjadi sesuatu pada perusahaan milik ayahnya ini.

Selain karena dia putrinya, itu juga karena naluri pebisnis yang mengalir dalam dirinya juga lah yang membuatnya harus ikut turun tangan.

Gerald terkekeh. "Bukankah sudah biasa, Nak. Dalam dunia bisnis ini pasti sering terjadi. Tidak usah khawatir, Daddy bisa menanganinya."

Rosie cemberut. "Daddy.. tapi kan-"

"Sudah-sudah, sekarang kau kembali ke butik mu saja. Pasti disana sibuk. Simpan pertanyaan mu untuk nanti saja, okey?" Gerald mengelus surai pirang sang putri dengan lembut.

Perlahan Rosie mengangguk. "Huh, ya sudah. Aku pergi, See you Dad. Aku menyayangimu." Rosie mengecup pipi sang ayah dan segera berlalu.

Hari ini, Rosie memutuskan untuk membawa mobil sendiri tanpa supir. Dalam fikirnya, ia hanya tidak ingin terus merepotkan sang supir yang sudah bekerja dengan keluarganya sejak lama. Setibanya di butik, Ara menghampirinya di ruangan.

"Eonnie, apa ada setelan untuk pria juga di butikmu?"

Rosie duduk di kursi kebesarannya. "Ada apa memangnya?"

Ucapan Ara tertunda saat Tzuyu masuk untuk membawa minuman teh hijau untuk Rosie. "Terima kasih, Tzuyu." Ucap Rosie yang kemudian Tzuyu berlalu sambil menyapa Ara dengan ramah.

"Aku ingin membelinya untuk kakakku dan kekasihku." Jelas Ara sambil tersenyum.

Melihat itu, Rosie juga mengembangkan senyum hangatnya. "Tentu saja ada disini, untuk acara apa?"

"Untuk ke pesta ulang tahun Jennie Eonnie, Eon."

Rosie tak langsung menjawab, tapi ia malah menekan tombol di telfon yang ada di atas meja kerjanya.

"Ya, Nona?" Sahut suara dari seberang sana.

"Antarkan Ara ke ruang tempat desain yang sudah jadi. Pilihkan 2 pakaian terbaik untuknya, dia akan menjelaskan selebihnya padamu."

Ara tersenyum senang mendengarnya. "Ah, jangan pasang price list untuknya juga." Ara semakin memekik senang sampai menghampiri Rosie dan memeluknya yang juga dibalas oleh Rosie.

"Terima kasih, Eonnie. Aku menyayangimu."

"Apa karena ini gratis makanya kau menyayangiku?" Goda Rosie di sela-sela pelukannya.

"Eonnie...."

Rosie terkekeh. "Cepatlah kesana, Tzuyu pasti sudah menunggumu."

Ara mengangguk dan melepas pelukannya. Ia bersitatap dengan Rosie. "Eonnie, apa kau kelelahan? Kantung matamu terlihat sekali." Ara menunjuk ke arah yang dimaksud.

Rosie menyentuh bawah matanya. "Hehe, aku tidur terlambat malam tadi. Tapi tak apa."

"Jangan terlalu kelelahan, Eonnie. Nanti Eonnie bisa sakit."

Rosie mengangguk. "Arasseo. Sekarang pergilah, nanti Tzuyu kelamaan menunggu.

Ara segera berlalu dari ruangan Rosie membuat Rosie menggelengkan kepala gemas. Ia teringat sesuatu,

Ara membelikan jas untuk kakaknya? Berarti Chan akan datang?

-YOU AND I-

Hari ini Rose Boutique tutup lebih cepat karena Rosie mengajak para staff nya untuk pergi ke pesta ulang tahun Jennie. Saat ini, Ara sudah dirumah dan sudah menyuruh kedua pria -Chan dan Sam- agar segera ke kediaman keluarga Cadmon.

YOU AND ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang