Chapter 12

185 40 0
                                    

"Tumben kau kemari, ada apa?" Tanya Alden pada sang adik, Younghoon. Alden memang sudah tiba di Seoul tepatnya saat malam pesta Jennie. Pagi itu, Alden berangkat lebih awal ke kantor karena ada rapat jam 9 dan dia belum menyiapkan keperluannya. Belum lama ia membaca dokumen di tangannya, Younghoon datang kemari lengkap dengan seragam kantornya, sepertinya dia juga akan segera berangkat magang.

"Memangnya mengapa kalau aku mampir? Bukankah ini juga kantor Daddy?" Balasnya sengit.

"Uangmu habis? Atau kartu mu di blokir Dad makanya kau kemari?" Tebak Alden yang sepertinya tau tabiat si bungsu yang selalu menghampirinya saat dibutuhkan. Kasihan sekali kamu, Alden.

Younghoon cemberut. "Aniya. Uangku masih banyak, dia selalu berlipat ganda sendiri di kartuku dan dompetku." Balasnya sombong. "Aku hanya ingin bertanya saja, Hyung." Lanjutnya.

Alden menaikkan alisnya. "Bertanya apa?"

Younghoon mengeluarkan sesuatu dari tas punggungnya dan menyodorkan nya di atas meja kerja Alden.

Melihat itu, Alden langsung terbelalak kaget. Dia berdeham. "Kau mau menungguku sampai selesai rapat?"

"Nanti aku ter-"

"Sekarang atau nanti malam?" Tanya Alden dengan nada tegas nya. Kebiasaan yang diturunkan dari sang ayah yang selalu menggunakan nada tegas di saat bertanya untuk memutuskan pilihan.

Younghoon menghela nafas, "Nanti malam saja,Hyung."

Alden tersenyum. "Ya sudah. Kau bawa lagi ini, jangan sampai ada orang lain yang tau, arrasseo?"

Younghoon mengangguk patuh. "Kalau begitu aku pergi, sampai jumpa nanti malam, Hyung. Jangan terlalu lelah." Setelahnya ia berlalu dari ruangan itu dan meninggalkan Alden dengan fikirannya sendiri.

Darimana ia menemukan itu?

-YOU AND I-

Jadi namanya Al? Siapa ya?

"Eonnie?" Panggil Ara yang mengembalikan Rosie ke dunia nyata.

"Hm, ya?" Tanyanya dengan tersenyum menutupi hal yang membuatnya resah.

"Dari tadi ku lihat, Eonnie banyak melamun, apa ada yang mengganggumu?"

Saat ini Ara sedang membuat desain dengan Rosie di ruangannya. Desain ini nanti akan di perlihatkan pada dosennya saat sidang. Jadi, Ara meminta Rosie membantunya.

"Ennngg, tidak juga, mungkin aku hanya sedikit kelelahan. Semalam aku tidur terlambat." Rosie melihat Ara yang masih fokus pada desainnya.

"Jangan tidur terlalu larut, Eonnie. Nanti kau kurang tidur dan sakit. Nanti siapa yang membantuku?" Ucap Ara tanpa melepas pandangannya dari kertas di hadapannya. Bahkan meja itu sudah berantakan karena ulahnya, banyak kertas penuh dengan gambar yang disilang.

"Iya iya, nyonya. Aku akan menuruti semua perintahmu." Gurau Rosie yang membuat Ara terkekeh geli.

Tak berapa lama, Tzuyu masuk setelah mengetuk pintu atasannya itu. Ia tersenyum ramah pada Ara. "Nona, anda diundang di acara peragaan busana di Paris. Anda bisa menghadirinya? Acaranya 3 hari lagi." Jelas Tzuyu setelah membaca sesuatu di tab yang selalu dibawanya.

Rosie tampak berfikir sejenak. "Apa jadwalku penuh sampai seminggu kedepan?"

Tzuyu mengecek sesuatu di tab nya. Ia menggeleng. "Tidak, Nona. Hanya ada pesanan atas nama Byun Baekhyun yang akan di jahit lusa untuknya. Selebihnya tidak ada."

Rosie mengangguk paham. "Persiapkan segalanya, kita berangkat besok."

"Kita?" Ara yang mendengar kata kita juga ikut bertanya.

YOU AND ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang