Massive Conscience

Panggilan Dari Rumah

Massive Conscience

Disclaim : M. Kishimoto

Hinata akhirnya pulang ke apartemen tepat pukul tiga malam, merasa buruk untuk pertama kalinya dia keluar dalam waktu yang lama, terlebih dengan kenyataan sedang dibawa oleh seorang pria. Namun dia tidak memungkiri bahwa pengalaman hari itu telah mengajarkan banyak hal sekaligus, membantunya untuk mengetahui dan menyadari kenyataan yang sebenarnya tanpa sadar ia sangkal selama ini. Meskipun sebagian besar dapat dikategorikan negatif, tapi dengan kenyataan dia baik-baik saja hingga kembali ke apartemennya, dia lega dan bersyukur.

Namun sialnya, berkat Naruto yang tiba-tiba menceritakan sesuatu yang sangat mengejutkan, Hinata tidak bisa langsung tidur. Dan berkat pria itu juga yang memaksanya berada di luar ruangan dengan suhu dingin dalam waktu yang tidak sebentar, membuatnya terserang flu seketika. Ralat ... sebenarnya dia tidak dipaksa atau apa pun, nyatanya Hinata dengan suka rela—tak kuasa menolak tepatnya, mengikuti ke mana pria itu mengajaknya.

Singkat cerita, yang dijelaskan oleh pria tersebut adalah ...

Suatu hari ketika awal Naruto mulai memutuskan mendirikan satu perusahaan yang kini dikenal dengan nama NNS Inc, sebelum itu dia masih belum menemukan pandangan perusahaan dalam bidang apa yang akan dia pilih. Tentu saja kan ... karena baru setahun setelah lulus SMA sudah jelas dia tidak mempunyai pengetahuan dalam satu bidang tertentu secara matang, kecuali dasar-dasar yang dia pelajari dari buku ayahnya dan melihat sejarah Uzu's Group. Jujur saja, itu sepintas saat dia memikirkan untuk mencoba sejauh mana bisa melangkah tanpa mengandalkan latar belakang keluarganya, walau kenyataannya dia bisa sampai di titik ini juga tak lepas dari statusnya sebagai pewaris utama di masa lalu.

Sebelum Uzu's Group menjadi besar seperti sekarang, atau tepatnya sebelum Minato menikah dengan Kushina, keluarga Uzumaki sebelumnya mengoperasikan salah satu cabang bank komersial di wilayah Osaka. Sebenarnya bisnis itu cukup bernilai besar dan menjadikan keluarga mereka terpandang di masyarakat. Namun saat Minato datang untuk menikahi putri kepala keluarga saat itu yaitu Kushina, bisnis mereka beralih dari kepala cabang menjadi pendiri perusahaan asuransi yang kemudian dikenal sebagai Uzu's Group. Berbekal latar belakang yang telah berkecimpung dalam bisnis keuangan sebelumnya, Minato cukup mudah untuk menemukan orang-orang kompeten yang berpotensi memperluas lingkup usahanya.

Dikarenakan hal itu, Naruto mulai mempertimbangkan untuk menargetkan bidang yang tak jauh dari latar belakangnya, namun urung dilakukan karena menebak di masa depan nanti bisa-bisa perusahaannya hanya menjadi bayangan di bawah Uzu's Group. Akhirnya dia memantapkan hati pada sesuatu yang sama sekali berbeda dengan latar belakang miliknya, mulai sangat sadar jika tanpa melewati garis aman tidak mungkin baginya untuk lepas dari risalah yang ditulis sang ayah.

Dan antara percaya diri atau gila seorang Naruto muda, dia menyuruh Yamato untuk mengumpulkan daftar perusahaan yang bangkrut atau berhenti beroperasi dalam kurun setengah abad terakhir. Perjalanan singkat itu dimulai hingga dia menemukan kecocokan pada pabrik kimia yang meledak 50 tahun silam dan terbengkalai hingga saat itu, dikarenakan izin kepemilikan masih menjadi sengketa banyak pihak. Hal-hal seperti ini maklum terjadi dikarenakan sebab utama, yaitu asuransi.

Dengan bantuan ayahnya secara tidak langsung—sambil mengakui bahwa orang tuanya masih menjadi pendukung terbesar dalam hidup—Naruto bisa membereskan masalah itu dan akhirnya dapat membeli wilayah pabrik tersebut. Tapi semua tidak akan menjadi mudah hanya karena dia memiliki tempatnya, tentu saja.

Hari itu juga diketahui informasi rahasia yang diselidiki jaringan bawah tanah keluarganya, bahwa di bawah wilayah pabrik tersebut terdapat cadangan tembaga dan grafit pembentuk karbon dalam jumlah melimpah, yang sengaja disembunyikan oleh pihak pabrik untuk menguasai keuntungan dari produksi ilegal. Dan ada tiga orang dari tiga keluarga yang sebelumnya bekerja di pabrik tersebut yang mengetahui rahasia ini, dan kebetulan selamat dari kecelakaan. Karena saat itu mimimnya pendataan resmi karyawan, dan banyaknya pekerja ilegal yang diperkerjakan, informasi mengenai tiga orang ini tidak diketahui siapa pun kecuali anak keturunan mereka.