"Mina apa Mr.Lim jadi datang?" tanya ku ketika selesai makan siang.
"Ya, kabarnya dia akan datang sebentar lagi" ucapnya.
Aku mengangguk mengerti dan merapikan penampilanku. Tak lama setelah itu pria berumur sama dengan appa ku datang masuk kedalam ruanganku.
"Selamat datang Mr. Lim, sebuah kehormatan bisa bertemu dengan anda. Silahkan duduk" ucapku menjabat tangannya dan mempersilahkannya untuk duduk.
Selama meeting berlangsung aku sedikit risih dengan pria berumur 50 tahun ini, kenapa? karna ia terus melihat ku dari atas ke bawah. Bahkan tak jarang aku memergokinya melihat tepat ke payudaraku, saat itu aku langsung mengancing jas ku.
"Saya merasa terhormat bisa bekerja sama dengan anda Mr. Lim" ucapku menjabat tanganya ketika kita berdua sudah sama sama selesai menandatanganin kontrak perjanjian.
"Ahaha, saya harap ini berjalan lancar" ucapnya yang mengelus-ngelus tanganku. Aku yang sadar langsung menarik tanganku dan memberikan tawa palsuku padanya.
"Jadi Mrs Park, apa anda akan datang ke acara ulang tahun Mr. Jeon? Saya yakin pengusaha muda dan sukses sepertimu di undang" tanyanya.
"Tentu" ucapku
"Kalau begitu sampai bertemu disana" ucapnya tersenyum menepuk pelan pundakku.
Aku tersenyum canggung saat dia menepuk pundak ku "sampai bertemu lagi mr Lim" ucapku lalu dia keluar dari ruanganku.
"Haish.. dasar pria hidung belang" gumamku kesal ketika dia keluar dari ruanganku. Aku terduduk memegang kepalaku saat itu, emosi ku benar benar terpancing. "Dia pikir aku wanita apa huh? dia pikir aku mau dengan pria yang sudah mulai keriput seperti itu? Aku kan maunya dengan.." ucapku.
Saat aku mengatakan itu tiba tiba bayangan Jungkook yang baru keluar dari kamar mandi dengan kaos putih yang membuat perutnya bagai roti sobeknya terjiplak dan rambut basahnya yang membuatnya terlihat sangat Sexy
Aku melihat diriku dicermin yang tersenyum sendiri. "Wah mwoya.. apa-apaan itu? bagaimana bisa kau memikirkan hal kotor seperti itu Hanna?" ucapku memukul pelan kepalaku menyadarkan diriku sendiri.
"Mina-ya.. aku sudah tidak ada jadwal penting lagi kan?" tanyaku begitu keluar dari ruanganku.
"Tidak, anda sudah tidak memiliki jadwal apapun lagi" jawabnya.
"Baiklah, saya akan pulang duluan, selesaikan pekerjaanmu lalu kau boleh pulang" ucapku yang dibalas anggukan oleh wanita beranak satu itu.
Aku melajukan mobilku ke sebuah mal untuk membeli baju tidurku. "Aah" ringisku ketika aku seseorang menabrakku saat keluar dari lift di mall.
"I'm sorry.. Eoh? Park Hanna?"
"Eoh? So..Hee sunbae?"Tanyaku ketika melihat gadis yang merupakan kakak kelas ku saat sma diKorea dulu.
"Wah.. bukan kah ini sebuah kebetulan kita bertemu disini?" ucapnya melipat tangannya.
Aku memberikan senyum palsuku padanya "hm.. kau benar, kalau begitu aku permisi" ucapku melangkahkan kaku ku.
"Sepertinya kau masih dendam denganku ya" ucapnya dengan nada yang meremehkan.
Rasanya emosi langsung meluap mendengar suaranya itu. Dendam? tentu saja aku masih dendam dengan mu! Kau mengacaukan hidupku! "Apa maumu?!" ucapku membalik badanku dan ikut melipat tanganku.
"Dengar.. maafkan apa yang terjadi 7 tahun lalu, aku mengakuinya aku salah" ucapnya mendekat dan memegang satu bahuku dengan wajahnya yang memelas.
"Cih.." aku bedecih melepaskan tangannya dari pundakku. "Hanna-ya.. aku benar benar minta maaf, begini sebagai untuk membuktikannya bagaimana nanti malam aku menraktirmu di sebuah club paling terkenal di sini, dan kita bicarakan baik baik disana" ucapnya.
"Club?" tanyaku menaikan satu alisku.
"Iya.. atau kau mau ketempat lain? kurasa aku salah mengajak gadis sepertimu ke sebuah club" ucapnya dengan nada yang sedikit meremehkan.
Emosi kembali naik ketika mendengar cara gadis ini mengucapakan kalimantnya "Okay! Call, kirimkan aku alamatnya aku akan menemuimu disana" ucapku.
"Great! see you" ucapnya kemudian pergi dari hadapankuk.
Gadis itu mengirimkan alamat club itu lalu aku pergi mencari baju tidur dan kurasa aku akan membeli baju untuk ke club itu, karna tidak mungkin aku mengenakan rok dan blouse ke club.
Setelah Aku menganti pakaian ku dengan dress pendek berwarna hitam yang sedikit ketat dan off shoulder. Aku menggerai rambutku, menambahkan sedikit make up, dan menyemprotkan parfum di leher dan pergelangan tangan ku. Aku keluar dari mobil dan masuk kedalam club.
Ini bukan pertama kalinya aku ke sebuah club, jadi aku sudah tidak kaget melihat kerumunan orang seperti ini. Aku mencoba mencari dimana Sohee sunbae berada, tidak jarang sesorang mencoba mendekatiku di tempat seperti ini.
"Park Hanna! disini!" ucap Sohee sunbae melambaikan tangannya.
Aku berjalan menuju meja itu dan melihat sebagian banyak pria. Kurasa gadis ini mengajak teman-temannya"Semuanya kenalkan ini Hanna, dia adik kelasku saat SMA" ucp Sohee sunbae memperkenalkanku pada teman-temannya.
"Annyeonghaseyo" ucapku.
"Ayo duduk.. minumlah" ucap SoHee sunbae memberikan segelas cocktail.
Betapa terkejutnya aku ketika merasakan minuman ini, ini benar benar enak. Aku memang sudah sering ke club tapi aku tak pernah memesan minuman selain wine, untuk minuman keras aku hanya pernah minum wine, bir dan terkadang Soju. Sejak kejadian malam itu, aku tak pernah berani minum alkohol yang lain.
"Jadi apa yang membawamu ke jepang?" tanya seorang pria yang duduk di sebelahku.
"Pekerjaan" ucapku sedikit mengencangkan suaraku karna suara musik yang keras.
"Oh begitu.. Kau cantik" ucapnya sedikit mendekatkan mulutnya di telingaku. Aku tersenyum canggung dan meminum minuman ku.
Mereka yang ada dimeja ini sedari tadi berbicara dan becanda. Sedangkan aku? aku hanya duduk memperhatikan orang orang yang berada di lantai dansa dan meminum minumanku, aku bahkan sudah mengahbiskan 4 gelas dan serang aku sudah mulai mabuk.
"Hanna-ya.. coba ini" ucap pria yang tadi mengajak ku berbicara memberikan segelas minuman.
"Ah tidak.. aku sudah cukup" ucapku
"Ayolah satu saja lagi" ucapnya memaksa. Saat itu aku melihat ke arah Sohee sunbae yang tersenyum remeh kearah ku.
Aku benar benar membenci senyuman itu. Aku mengambil gelas yang diberikan pria ini dan langsung menghabiskannya dalam sekali teguk.
"Yak aku suka lagu ini, ayo kita berdansa" ucap pria itu menarik tanganku ke lantai dansa.
Aku mulai menggerakan tubuhku mengikuti alunan musik, kebetulan aku juga menyukai lagu ini. Pria yang mengajakku berdansa mendekatkan dirinya dengan diriku, ia memegang pinggangku dengan kedua tangannya. Namun lama kelamaan pria ini menurunkan tangannya dan meraba pantatku. Aku yang menyadari itu langsung mendorong pria itu menjauh dariku.
Dengan langkah yang sempoyongan aku berjalan meninggalkannya di lantai dansa menuju meja ku tadi. Aku menuang minuman yang ada di botol besar ke dalam gelasku lalu meminumnya dengan sekali tegukan sebelum aku mengambil tasku dan pergi dari tempat ini.
"Hanna-ya.. kau mau kemana? ayo bermain denganku sekali"ucap pria yang tadi ku tinggal di lantai dansa menghalangi jalanku.
"Tidak.. aku tidak mengenalmu" ucapku menyikirkannya dari jalanku.
Pria itu menahan tanganku namun disaat yang sama ada tangan pria lain yang menahan tangannya. "Eoh? Jeon Jungkook?" tanyaku memastikan.
Jungkook melepaskan tangan pria itu dari pergelangan tanganku "Ayo pulang" ucapnya menarik tanganku.
***
To Be Continue
Vote it if you like it🌟

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Cold
FanfictionIt's easy to change what you think, but it's very hard to change what you feel . . . Sequel dari First Sight Yang belum baca First Sight yuk dibaca dulu, biar makin asik bacanya