"OMOO.. Uri Hanna, aku benar benar merindukan mu" ucap Bibi Mirae yang langsung memelukku.
"Aku juga Eommonim, ayo kita makan.." ucapku membalas pelukannya dan mengajak mereka berdua ke meja makan untuk makan malam.
"Jadi apa kalian melanggar perjanjian?" tanya paman wook pada ku dan Jungkook kemudian memasukan sesuap sup kedalam mulutnya.
Aku menggeleng "Tidak paman, kita tidak melanggarnya" ucapku di ikuti dengan Jungkook yang menggeleng.
"Jadi berapa kali kalian sudah melakukannya?" tanya paman wook lagi.
Uhuk uhuk uhuk..
Aku tersedak mendengar pertanyaan paman wook. " Ck, Appa.." ucap Jungkook yang langsung menghentikan makannya. Jungkook tiba tiba memberikanku segelas air tanpa melihatku, ini membuatku terkejut karna prilaku Jungkook yang tidak bisa di tebak ini.
"Apa ada yang salah dengan pertanyaan appa? appa hanya bertanya kalian sudah melakukannya berapa kali? apa kalian menggunakan pengaman?" tanya paman Wook lagi.
"N-ne?" aku benar benar terkejut Paman wook kembali bertanya pertanyaan itu. Tapi apa yang membuatku lebih terkejut adalah ekspresinya, paman wook bertanya dengan ekspresi wajah yang terlihat biasa saja.
"CK berhentilah bertanya pertanyaan bodoh itu appa" ucap Jungkook meninggikan sedikit suaranya.
"Tenanglah kook-ah, kau tau appamu hanya bercanda" ucap Bibi Mirae yang hanya tertawa sedari tadi.
"Hah yang benar saja" ucap Jungkook lalu berdiri dari duduknya dan masuk kedalam kamar.
"kenapa dia sangat marah soal itu? apa kalian benar benar melakukannya?" tanya Bibi mirae padaku.
"N-ne? ani.. kita tidak pernah melakukannya" jawabku sedikit gugup.
Mendengar jawabanku mereka berdua terlihat sedikit kecewa, tunggu apa orang tua Jungkook menginginkan ku untuk benar benar melakukannya dengan Jungkook?
"Hahh.. yasudahlah sebaiknya kita pulang, kau jangan lupa istirahat okay?" ucap Bibi mirae berjalan keluar di ikuti dengan Paman wook.
"Hanna-ya.." Paman wook tiba tiba memberikan ku sesuatu, saat aku lihat apa yang diberikannya itu adalah Kondom. Aku terkejut dan hanya bisa tersenyum canggung. Begitu orangtua Jungkook pulang aku segera merapikan meja makan.
Ada yang kusadari dari Jungkook setelah tinggal bersamanya selama 2 bulan ini, Jungkook itu insomnia. Aku sering melihat lampu kamarnya yang masih menyala pukul 4 pagi, tak hanya itu ia juga sering memasang lagu yang mungkin ia gunakan untuk membantunya tidur.Dan pria itu baru bisa tidur jika minum alkohol hingga mabuk. Jadi tadi aku membelikannya teh yang katanya bisa membantu menghilangkan insomnia.
Tok..tok..tok..
"Aku masuk ya" ucapku sebelum mebuka pintu kamar Jungkook dan masuk kedalam kamar Jungkook.
"Apa yang kau inginkan?" tanyanya yang sibuk dengan laptop di meja kerjanya.
Aku berjalan menuju meja kerjanya dan menjulurkan cangkir berisi teh yangn ku buat "Aku membuatkan mu ini, aku dengar teh ini bagus untuk insomnia" ucapku.
Jungkook meletakan dokumennya dan melihatku "darimana kau tau aku memiliki insomnia?" tanyanya yang kemudian berdiri.
"Emm.. analisa ku? kau baru bisa tidur jika kau minum alkohol karna itu kau selalu menyetok wine dan whiskey kan? aku hanya berpikir itu tidak baik untuk tubuhmu jadi aku membuatkan mu teh ini" ucapku tersenyum lebar.
Jungkook terdiam menatapku sebentar sebelum akhirnya ia mengambil cangkir yang ku pegang dan meminum isinya. Tawa ku spontan keluar ketika melihat wajah pria yang ada di depanku ini berubah "Yak apa kau mencoba membunuhku? kenapa rasanya pait sekali?" tanyanya sedikit membentak ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Cold
FanfictionIt's easy to change what you think, but it's very hard to change what you feel . . . Sequel dari First Sight Yang belum baca First Sight yuk dibaca dulu, biar makin asik bacanya