"Mworago?" ucap Jungkook terkejut. Jungkook segera melepas celemeknya dan membuka kotak itu. Ia mengeluarkan sebuah syall merah didalamnya dan membaca sebuah surat yang juga ada di dalamnya.
Jungkook meremas dan membuang surat yang dibacanya lalu menatap ke syal yang ia pegang sebentar sebelum pada akhirnya ia juga membuang syal itu dan berlari ke kamarnya.
Saat Jungkook naik aku segera melihat surat yang di buang jungkook, didalam surat yang dikirmkan oleh Do So Yeon, ia mengatakan bahwa ia akan menikah. Aku juga mengambil syal merah yang tergeletak di lantai itu. Aku merasa familiar dengan syal ini, seperti aku pernah melihatnya di suatu tempat tapi dimana?
"Jungkook-ah.. kau mau kemana?" ucapku memegang lengan Jungkook saat ia mau keluar.
" Bukan urusan mu!" ucapnya dengan tatapan yang dingin dan dipenuhi dengan kebencian, ia melepaskan tangan ku dengan sangat kasar bahkan membuatku terdorng kebelakang. Pria itu menyalakan mobilnya kemudian melajukannya dengan sangat cepat.
Saat ini aku benar benar bingung, aku mencoba untuk mngerti apa yang sebenarnya terjadi. Tak hanya itu, aku juga memikirkan Jungkook. Jungkook yang dipenuhi emosi seperti itu membuat pikiran berkelana kemana mana, bagaimana jika terjadi sesuatu pada pria itu? Oh Tuhan... kumohon lindungi dia.
***
Waktu sudah menunjukan pukul 3 pagi, sejak kemarin Jungkook tidak pulang kerumah. Orang tuanya bilang dia sama sekali tidak ada pulang ke rumah, teman-temannya dan haeryeong juga mengatakan mereka tak melihat Jungkook atau bahkan dihubunginya. Ini membuatku semakin kahwatir, bagaimana jika benar benar terjadi hal yang buruk padanya.
DING DONG
"Bagaimana? Apa kau sudah mendapat kabar dari Jungkook?" tanya Haeryeong dan Wonwoo begitu masuk. Aku menggeleng menggigit jari ku.
Tak lama setelah itu Mingyu datang "Hanna-ya.. Jungkook belum pulang juga?" tanya Mingyu yang ku balas dengan gelengan.
"Yak.. bagaimana jika kita mencarinya?" usul Haeryeong. Kita berempat saling melihat satu sama lain kemudian mengangguk. "kita gunakan dua mobil saja, karna Jungkook bawa mobil kan? Aku dengan Wonwoo dan hanna dengan Mingyu" ucap Haeryeong lagi.
Setelah mengangguk mengerti aku masuk ke mobil Mingyu dan segera berangkat mencari pria itu. "Mingyu-ya.. bagaimana jika terjadi sesuatu dengannya?" tanya ku panik pada mingyu. Mingyu melihatku terdiam "jangan memikirkan yang tidak tidak Hanna" ucap Mingyu.
Kita sudah berkendara mencari Jungkook selama satu jam lebih, namun masih belum juga di temukan. Aku benar benar takut terjadi seusatu padanya, hingga tanpa sadar air mataku mengalir.
"Hanna-ya! Bukankah itu mobil Jungkook" ucap mingyu menunjuk sebuah mobil hitam terpakir di depan sebuah club.
Aku mengangguk dan mingyu segera memarkirkan mobilnya. Aku berlari kearah mobil yang di tunjuk Mingyu memastikan apa itu benar mobil Jungkook atau tidak.
PRANG
"AAAA" teriak beberapa orang dari dalam club bahkan beberapa dari mereka ada yang berlari keluar, perasaan ku tidak enak jadi aku berlari masuk kedalam dan melihat seorang pria yang familiar tengah di keroyok oleh beberapa pria lain.
"Jugkook!!" teriakku, Jungkook yang mungkin mendengar suar teriakanku melihatku sekilas sebelum ia kembali melawan pria pria itu.
BRAK
Aku menutup mulutku terkejut saat salah satu dari pria yang mengeroyok Jungkook membanting Jungkook ke atas meja hingga meja itu terbalik. Air mataku jatuh begitu saja saat itu, aku berlari kearah pria pria yang kini tengah menendang Jungkook "Yak berhenti!!" ucapku menarik salah satu pria yang jauh lebih besar dari ku. "Menyingkir dari ku" ucap pria itu yang kemudian mendorong ku hingga terjatuh.
Tak lama setelah itu mingyu datang dengan banyak pria berjas Hitam, pria-pria berjas hitam itu kemudian menodongkan pistol ke kepala pria pria yang mengeroyok Jungkook. Pria pria itu langsung berhenti mengeroyok Jungkook dan mengangkat tangannya lalu berjalan mundur.
Aku segera berlari kearah Jungkook yang sudah tergeletak dengan tubuhnya yang penuh luka dan darah. "Noona.." ucap Jungkook lemah dengan memegang pipiku tersenyum sebelum akhirnya ia kehilangan kesadarannya.
Tak lama setelah itu Mingyu datang dan membatuku membawa Jungkook ke rumah, pikiranku sangat kacau saat itu.
"Tidak ada luka fatal selain lengan kanannya yang retak, saya rasa ini akan segera sembuh dalam 1-2 minggu ia hanya butuh banyak istirahat" ucap dokter sebelum ia pamit.
Aku kembali masuk kedalam kamar Jungkook setelah mengantar dokter itu keluar. Aku menarik kursi dan duduk disebelah Jungkook yang berbaring diatas kasurnya dengan tangan yang diperban. Air mataku mengalir ketika melihat wajah pria ini, hatiku sakit melihatnya. Perasaan ini persis sama dengan yang kurasakan saat dulu aku melihat Jimin oppa berkelahi hingga babak belur.
TING
Aku mengusap airmataku yang mengalir di pipi dan melihat sebuah pesan yang masuk, itu dari Hoseok oppa. Aku membukanya dan melihat hasil dari test ku kemarin, AKU MENYUKAI JUNGKOOK.
Setelah membaca itu aku melihat kearah Jungkook, baiklah aku mengakuinya aku menyukai Jungkook.
aku ingin terus bersamanya. Aku mencintainya
***
Aku masih tak mengerti kenapa Jungkook belum bangun juga, ini sudah 16 jam sejak Jungkook tak sadarkan diri tadi pagi. Aku bahkan tak bisa focus pada pekerjaan ku karna memikirkan Jungkook.
"Kau sudah bangun!" ucapku terkejut ketika masuk kedalam kamar Jungkook dan melihat Jungkook yang sudah duduk diatas kasurnya.
Aku berjalan kearah Jungkook dan langsung memeluknya dengan sangat erat. "Aku kira kau tidak akan bangun, aku benar benar takut" ucapku
"A-aku.. menyukaimu" ucapku.
Aku benar benar tak beniat untuk menyatakan perasaan ku padanya. Tapi aku juga tak mau menjadi gadis yang sama seperti tujuh tahun lalu. Gadis yang terus memendam perasaannya dan berakhir dengan menyakiti diri sendiri karna perbuatanya sendiri. Aku tau ini bukan waktu yang tepat, tapi kalimat itu keluar begitu saja dari mulut ku.
"aku menyukaimu Jeon Jungkook" ucapku mengeratkan pelukanku.
"Jangan Menyukaiku"
***
To Be Continue
Vote it if you like it🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Cold
FanfictionIt's easy to change what you think, but it's very hard to change what you feel . . . Sequel dari First Sight Yang belum baca First Sight yuk dibaca dulu, biar makin asik bacanya