Jantungku berdegub sangat cepat melihatnya dengan jarak sedekat ini, bahkan aku bisa merasakan deruh nafasnya.
"T-tersipu? t-tidak.. A-ku tidak tersipu" ucapku gugup karna ia makin mendekatkan dirinya.
"Buang jauh pikiran mu itu.." ucapnya kemudian mendekat ke telingaku "Itu tak akan pernah terjadi" bisiknya. Ia menjauhkan dirinya lalu tersenyum remeh padaku.
"A-aku mau mandi" ucapku mendorong dirinya agar menyingkir dari hadapanku.
Begitu aku masuk kedalam kamar mandi aku melihat wajah ku yang sudah memerah di cermin. "Cih.. memangnya aku memikirkan apa? aku tidak memikirkan apapun kok. Dan lagi pula siapa juga yang mau melakukan dengan pria dingin dan juga kasar seperti dia" gumamku.
Tiba tiba bayangan aku yang mau mencium Jungkook malam itu terlintas di kepalaku. "Ahh molla.. pergi-pergii..." ucapku memukul-mukul kepalaku sendiri.
Aku melepas semua pakaianku dan mengguyur tubuhku dengan air hangat yang keluar dari Shower. Setelah selesai aku mengambil handuk dan mengeringkan tubuhku. Aku melilitkan handuk ditubuh ku begitu aku selesai dan mengambil hairdryer untuk mengeringkan rambutku.
Rambutku yang panjang membuatku menghabiskan banyak waktu untuk mengeringkannya.
"Ah sh*t.." ucapku ketika menyadari aku tidak membawa satupun baju atau dalemanku saat masuk.
"aa what should i do know.." ucapku menggigit jari. Baju yang ku kenakan tadi basah terkena cipratan air saat aku mandi dan aku juga sudah memasukannya ke dalam keranjang untuk di laundry.
Apa aku keluar saja? tapi bagaimana dengan Jungkook? Aku perlahan membuka pintu kamar mandi dan mengintip apa Jungkook sudah tidur atau belum.
"YES!" bisik ku semangat melihat lampu yang sudah dimatikan dan Jungkook yang sudah terlelap.
Dengan pelan aku keluar berjalan mencari koperku. "Fu*k" ucapku ketika melihat koperku yang berada di dekat kasur bagian Jungkook tidur.
Aku mengacak rambutku frustasi sebelum aku berjalan menuju koperku dengan sangat perlahan. Aku menghentikan langkahku setiap Jungkook menggerakan badannya.
Aku membuka koperku dengan sangat pelan "Ah akhirnya" bisikku ketika berhasil membuka koperku ini.
"Jadi.. apa yang harus aku pakai sekarang" gumamku melihat lihat baju tidur yang aku bawa. "Haishh~ bagaimana ini? Jika aku tau akan seperti ini, aku tidak akan membawa baju tidur yang seperti ini" gumamku dengan sangat pelan setelah melihat semua baju tidur yang aku bawa adalah Nightgown pendek tembus pandang tanpa lengan.
Sudah cukup aku mengambil resiko dengan seperti ini, aku tak bisa mengambil resiko lebih lagi. Jadi aku memutuskan untuk mengenakan baju kerjaku, besok aku akan beli baju saja. Setelah berhasil menutup koper aku berdiri dan perlahan berjalan menuju kamar mandi.
GREP
"NOONA!"
Aku menjatuhkan Baaju yang ku pegang karna Jungkook yang tiba tiba memeluku dari belakang.
"Noona, aku mohon jangan tinggalkan aku lagi" ucap junggkook mempererat pelukannya.
Sedetik kemudian aku bisa merasakan pria ini memutar badanku dan menautkan bibirnya dengan bibirku. Aku melihat Jungkook yang tengah memejamkan matanya dan melumat bbibirku dengan sangat halus. Ini membuat Jantungku menggila di dalam sana, caranya melumat bibirku membuatku hampir kehilangan kesadaranku dan membalas lumatannya.
"Yak! kau gila!" ucapku mendorong Tubuh Jungkook yang membuatnya melepas tautannya dan menatapku terkejut. Aku mengambil baju ku yang jatuh tadi dan kemudian masuk kedalam kamar mandi.
Saat aku sudah selesai mengenakan bajuku aku keluar dari kamar mandi dan melihat Jungkook berada dibalkon menghisap rokoknya. Aku berjalan menuju balkon "Aku tidak suka bau rokok" ucapku dingin pada Jungkook yang tengah melihatku dan kemudian menutup pintu balkon ini.
Suasana Hatiku benar benar kacau sekarang jadi aku memutuskan untuk membuka laptop dan menonton film. Saat aku sudah hanyut dalam film, pada bagian adegan ciuman aku justru membayangkan wajah Jungkook tadi saat menciumku "Haish Molla" ucapku lalu menutup kasar laptopku dan menjatuhkan kepalaku ke atas meja. Beberapa detik kemudian aku menutup mataku lalu tertidur.
***
"BERHENTI!" ucapku berteriak langsung membuka mata, dengan tubuhku yang bergetar dan nafasku yang tak beraturan aku berlari menuju tas ku untuk mengambil pil penenangku.
Setelah aku tenang, aku baru menyadari bahwa semalam aku tidur di kasur. Apa Jungkook memindahkanku ke kasur? aku melihat ke layar hpku menunjukan pukul setengah enam pagi dan Jungkook tidak ada. Aku mengambil pakaian yang akan aku gunakan dan masuk kedalam kamar mandi untuk bersiap ke kantor.
Begitu aku selesai aku segera keluar, langkah ku terhenti ketika melihat Jungkook yang sudah datang dengan Hoodie hitam dan wajah yang penuh keringat sedang minum. Rasanya aku sedang menonton sebuah adegan film yang sedang Slow motion. Dengan keringat yang mengalir di pelipisnya, rahangnya tajamnya, dan jakunnya yang bergerak karna meneguk air membuatnya terlihat sangat Sexy.
"Hentikan pikiran kotormu itu" ucap Jungkook yang membuatku tersadar dari lamunanku.
"A-aku tidak memikirkan apa-apa" ucapku gugup.
Jungkook berjalan kearah ku kemudian mendekatkan wajahnya dengan ku "Lalu kenapa wajahmu memerah?" ucapnya mengeluarkan smirknya.
Aku memegang kedua pipiku yang memanas "sudahlah minggir " ucapnya mendorongku dan masuk kedalam kamar mandi.
Aku berlari ke arah meja rias dan melihat wajahku yang memang memerah. Bahkan sangat merah di bagian pipi. Aku duduk di meja rias ku dan mulai berdandan se natural mungkin agar terlihat fresh saja.
Aku merasa baju yang kugunakan kurang pas jadi aku berjalan ke koper ku untuk mengganti baju. Aku mencocokan beberapa baju yang ku ambil selagi bercermin di cermin yang ada di meja rias.
Setelah mendapatkan baju yang sesuai aku melihat ke arah kamar mandi memastikan Jungkook belum keluar. Aku melepas kancing kemeja ku satu persatu selagi terus menerus menoleh ke arah kamar mandi memastikan Jungkook belum keluar. Aku segera memakai baju begitu kemeja ku sudah terlepas dan hanya menyisakan bra ku.
"kamjagiya.. y-yak sejak k-kapan kau berada di situ?" tanya ku terkejut melihat Jungkook yang berdiri di depan kamar mandi dengan rambut basahnya.
Jungkook tidak mengatakan apapun, ia hanya menjatuhkan dirinya keatas kasur dan memainkan ponselnya. Aku benar benar benci melihat responnya yang tak pernah mau menjawab jika ku bertanya.
"Haishh.. pria menyebalkan" gumamku mengambil tas dan barang barang yang akan ku bawa lalu keluar dari kamar.
Aku masuk kedalam mobil menyalakan mesin dan langsung melajukan mobil ini menuju ke kantorku yang ada di Jepang.
***
To Be Continue
Vote it if you like it🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Cold
FanfictionIt's easy to change what you think, but it's very hard to change what you feel . . . Sequel dari First Sight Yang belum baca First Sight yuk dibaca dulu, biar makin asik bacanya