11

56 12 3
                                    

Aku melihat jam yang ada di dinding menunjukan pukul set 1 pagi dan diluar hujan lebat, tapi Jungkook belum juga pulang. Apa sesuatu terjadi padanya? Aku membuka layar hpku dan mencari kontak Jungkook. Apa aku harus menelfonnya?

Ding..dong..

Tepat setelah aku mengirim pesan suara bel ku terdengar, aku segera membuka pintu setelah melihat siapa yang datang di layar interkom.

"Annyeong Hanna.. apa kau bisa menunjukan kamar Jungkook?" Sapa Mingyu yang sedikit basah karna hujan saat masuk dengan Jungkook yang di bopongnya.

Aku mengangguk lalu berlari keatas, aku membuka kamar Jungkook yang ternyata masih sangat berantakan kurasa pria itu belum sempat untuk merapikan kamarnya. Aku dan Mingyu saling melihat satu sama lain.

"Bawa saja dia ke kamarku" ucapku berjalan membukakan pintu kamarku.

Mingyu menjatuhkan Jungkook ke atas kasurku lalu keluar dari kamarku bersamaku mengikutinya dari belakang.

"Maaf sudah merepotkanmu" ucapku memberi bow padany.

"hei santai saja Hanna. Ini sudah malam, aku akan pulang. Kau sebaiknya tidur" ucap Mingyu mengelus kepalaku lalu pergi.

Aku masuk kedalam kamarku mendekat ke Jungkook yang tengah tidur diatas kasurku. Aku berjongkok tepaat didepan wajahnya, aku tak pernah memperhatikan wajah Jungkook sedakat dan selama ini tapi yang pasti saat Jungkook tidur ia terlihat sangat menggemaskan. Aku melihat baju Jungkook yang basah terkena air hujan. Jadi aku mengambil baju di kamar Jungkook berniat menggantikannya.

Dengan susah aku membuka baju yang Jungkook gunakan, dan saat aku berhasil terlihatlah perut Jungkook yang bagai roti sobek itu dan juga dadanya yang bidang. Saat aku melihat perutnya itu aku wajahku memanas dan pikiran pikiran liar ku bermunculan.

Aku langsung menyadarkan diriku sendiri dan segera memakaikan Jungkook baju lalu mengambil satu bantalku dan selimut cadanganku di lemari kemudian turun dan tidur di sofa.

***

  Suara alarm hp membangunkan ku, badan ku terasa sakit seperti semalam aku tidur diatas batu. Aku masuk ke kamarku dan melihat Jungkook masih terlelap dengan nyamannya diatas tempat tidurku. Aku berjalan kearahnya untuk mengecek suhu tubuhnya "Sudah hilang" ucapku menyadari semalam tubuhnya sedikit panas.

  Saat aku tengah duduk didepan meja riasku refleksi Jungkook yang ada di cermin memunculkan ide di kepalaku, harus kah aku membuatkannya soup. Aku mulai memasak soup untuk Jungkook setelah aku selesai dengan diriku sendiri.

   Aku memang jarang memasak, tapi bukan berarti aku tidak bisa. Orang tuaku memang bisa dibilang kaya dan meimilki semua yang mereka inginkan termasuk chef bintang lima yang siap sedia melayani keluarga kami.

  Tapi semenjak aku umur 10 tahun keluarga ku berhenti menggunakan chef pribadi karna insiden yang pernah hampir merengut nyawaku. Saat itu keluarga kami makan masakan khas vietnam yang dibuat oleh chef bernama Go Ha Seok, tapi tepat setelah aku menghabiskan makananku aku jatuh pingsan dan langsung dilarikan kerumah sakit. Siapa sangka chef ku itu meracuni makananku.

   Kalian pasti berpikir kenapa ia melakukan itu kan? jawabannya adalah perempuan itu tadinya ingin meracuni eomma agar dia bisa bersama appa, tapi ternyata piringnya tertukar denganku. Appa hari itu benar benar murka pada perempuan itu, appa memasukannya itu ke dalam penjara dan dihukum selama 30 tahun.

  Saat itu aku baru tersadar setelah 3 hari berbaring di rumah sakit, dan setelah itu eomma lah yang selalu memasak makanan untuk kita dan sejak itu juga aku belajar masak dengan eomma.

   "Yah.. selesai..." ucapku begitu selesai memasak soup ini. Aku mengambil sehelai pos it dan menuliskan pesan berisi

   'Hai.. selamat pagi! Semalam tubuhmu sedikit panas, jadi aku membuatkanmu soup ini. Aku harap ini juga bisa menghilangkan pengar mu. Maaf Jika rasanya tidak enak - Park Hana'

   lalu menempelkannya di atas tutup pot yang kugunakan agar supnya tetap hangat Setelah itu aku segera mengambil kunci mobil dan berangkat ke kantor karna aku sudah terlambat.

   "Selamat pagi Mina" sapa ku pada Mina begitu aku sampai setelah 45 menit berkendara.

  Mina mengikutiku masuk kedalam ruanganku dan begitu aku duduk dia mulai membacakan jadwal ku hari ini.

  TING!

  "Sebentar" ucapku pada Mina yang membuatnya berhenti berbicara setelah mendengar suara notifikasi HPku.

  Senyumku seketika merekah sangat lebar setelah membaca pesan yang Jungkook kirim. Walau hanya satu huruf tapi aku yakin dia pasti ingin mengucapkan terima kasih, dan yang berarti soup yang kubuatkan ia makan. Saat di jalan tadi aku sudah berpikiran bahwa soup itu akan ia buang, tapi ternyata...

  "Apa semua baik bu?" tanya Mina

  "Huh? iya.. semua baik kok. Lanjutkan" ucapku pada Mina yang kemudian kembali membacakan jadwalku.

   Tapi selama Mina berbicara aku tidak bisa fokus dengannya, pikiranku kini di penuhi dengan Jungkook dan membuatku tak bisa berhenti tersenyum. Ini aneh aku mulai merasakan sesuatu yang sama seperti saat aku menyukai Jimin oppa, aku.. tidak menyukai Jungkook kan? ah itu tidak mungkin, mungkin yang kurasakan ini terjadi karna ekspetasi ku saat di jalan tadi itu salah.

***

  Aku memegang kepalaku yang tiba tiba terasa sakit, aku bahkan sampai tak bisa fokus dengan dokumen yang sedang ku pegang ini.

  tok.. tok.. tok..

  "Bu, ini sudah waktunya janji dengan makan siang dengan client. Omo.. apa ibu tidak papa? haruskah saya Cancel?" tanya Mina yang tiba tiba panik melihatku.

  "Tidak saya baik, siapkan mobil saya dan saya akan segera turun" ucapku pada Mina.

  "Ibu yakin?" tanya Mina memastikan.

  "Iya, sudah cepat saya bisa telat" ucapku yang membuat mina segera keluar.

  Aku meletakan kepalaku diatas setir mobil begitu masuk, rasanya kepalaku mau pecah sekarang. Setelah menguatkan diri, aku melajukan mobilku menuju restoran tempat aku akan makan siang.

"sudah memesan tempat?" tanya seorang pelayan

"sudah.. atas nama Park Hanna" ucapku.

"tamu anda sudah datang, silahkan ikuti saya" ucap pelayan itu menujukan jalan.

Aku mengikuti pelayan yang mebawaku ke dalam sebuah ruangan VIP yang sudah ku pesan. "Joesonghamnida.. " ucapku memberi bow meminta maaf.

"Tak apa Hanna-ya" ucap pria yang menjadi Client ku.

Aku langsung menoleh ketika mendengar suara yang sangat familiar itu.

***

To Be Continue

Vote it if you like it🌟

Mr.ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang