"Yak Park Hanna!" teriak Jungkook dari bawah.
"Iya iya.. aku turun sekarang" ucapku segera mengambil dompet dan mantelku. Tak lupa aku bercermin sebentar untuk mengecek penampilan ku sekali lagi.
Aku keluar dari kamarku dan segera turun. Saat menuruni tangga aku melihat Jungkook yang menatapku dengan tatapan dinginnya seperti biasa.
Aku berjalan menghampiri pria yang masih terdiam melihatku itu "ada apa? Apa aku terlihat buruk dengan ini?" tanyaku melihat ke gaun yang ku pakai.
Jungkook tidak menjawab pertanyaan ku hanya diam dan pergi menju mobilnya
"cih" decihku yang kemudian mengenakan manetelku lalu mengikuti Jungkook. Hari ini aku akan berangkat dengannya, karna kita tidak mungkin bertemu dengan orang kami menggunakan mobil masing masing.
"Jungkook-ah, apa Mingyu datang?" tanyaku memecah keheningan diantara kita berdua.
Jungkook menaikan satu alisnya melihatku sebentar lalu kembali melihat ke jalan. "Kau tau Haeryeong dan Wonwoo tidak bisa hadir dan Yoongi oppa juga sedang berlibur dengan kekasihnya" ucapku memutar badan ku ke arah Jungkook.
Jungkook tidak merespon apapun dan hanya fokus pada jalan, aku kecewa tidak mendapat respon apapun dari pria ini. Tapi malam ini penampilan Jungkook benar benar membuatku tak bisa berpaling, ia terlihat benar benar tampan dengan kemeja hitam yang dilapisi jas hitam juga.
"Berhenti melihatku" ucapnya dingin.
mendngar ucapannya itu aku langsung tersadar dari lamunan ku dan melihat kearah lain "S-siapa yang melihat mu.. pede sekali" ucapku gugup.
Tak lama setelah itu akhirnya aku dan Jungkook sampai, kita berdua langsung menuju ruangan dimana paman wook berada untuk mengucapkan selamat setelah itu acara dimulai. Paman wook meotong kue dan menyampaikan pidatonya, dan setelah pidatonya berakhir kita bebas melakukan apapun.
Aku berjalan jalan menyapa beberapa tamu yang datang, bagaimanapun juga aku berstatuskan tunangan putra tunggal keluarga Jeon. Tadinya aku bersama Taehyung oppa, tapi dia harus pulang duluan karna ada urusan.
"Mrs. Park!" sapa seseorang saat aku berjalan di lorong.
"eoh? Mr Lim, annyeonghaseyo" ucapku memberibow padanya.
"Rupanya kau datang Mrs Park" ucapnya kemudian tertawa. Aku merasa risih dengan pria tua ini mmatanya sedari tadi terus melihat kearah belahan dadaku.
"Hehe. Saya akan kesana Mr Lim" ucapku tertawa canggung.
"Eits sudah disini saja Mrs. Park, saya masih ingin membicarakan beberapa hal dengan anda" ucapnya menahan tanganku dan mengelusnya.
Aku segera menarik tanganku "t-tapi saya harus kesana" ucapku lagi.
Saat aku hendak melangkahkan kakiku pergi dari pria tak ingat umur ini, ia kembali menahan tangan ku namun kali ini ia menggenggamnya dengan sangat keras hingga aku tak bisa melepaskannya, ia bahkan mengelus pipiku saat ini. Sungguh aku sangat takut, apa lagi di lorong ini sangat sepi.
"Mr. Lim" Suara seseorang membuat Pria berumur sama dengan appa ku ini melepaskan tanganku yang di genggamnya. Pemilik suara itu adalah Jungkook yang datang dan berdiri tepat disamping ku.
"Annyeonghaseyo Mr.Lim" ucapnya dengan suara yang masih terdengar dingin.
"Eoh, Mr.Jeon Annyeonghaseyo " balas Mr.Lim dengan wajah yang terlihat kecewa.
"Kulihat kau sudah bertemu dengan Tunanganku" ucap Jungkook yang tiba tiba merangkul puinggangku. Jantungku langsung terpacu saat pria bermarga Jeon ini menarik tubuhku untuk lebih dekat dengannya.
"T-tunangan?" tanya mr Lim dengan wajah bingungnya.
"Eoh tunanganku, aku harap kau tidak lagi mencoba untuk menyentuh tunangan ku ini. Kau tau apa yang akan terjadi pada perusahaanmu jika aku sudah bertindak kan?" ucap Jungkook dengan sangat dingin pada pria paruh baya ini.
Wajah Mr. Lim terlihat sangat panik sekarang "Joeseonghamnida" ucapnya memberibow padaku dan Jungkook lalu pergi.
Begitu Mr Lim pergi Jungkook langsung menarik tangan ku ke suatu ruangan kecil yang kurasa ini adalah lemari perlengkapan.
"A-apa yang kita lakukan disini" tanyaku gugup karna Jungkook yang menatapku sangat dingin.
"Apa kau harus memakai pakaian yang terbuka sperti ini?!" Ucap Jungkook yang tiba tiba membentakku.
Aku benar benar terkejut saat ini, ini memang bukan pertama kalinya Jungkook membentak ku tapi entah kenapa aku merasa sedih. Aku bahkan tak bisa mengatakan apapun saat ini, biasanya aku berani melawan Jungkook tapi kali ini tidak. Bukankah ini aneh?
Jungkook berdecak kemudian keluar meninggalkanku didalam ruangan kecil ini. Tubuhku membeku, aku tak mengerti entah bentakan Jungkook bisa membuat kuseperti ini atau aku yang masih terkejut dengan perlakuakn Mr Lim tadi.
Setelah mendapatkan kesadaranku kembali, aku keluar dari ruangan kecil ini dan melangkahkan kaki ku mencari Jungkook. Entah apa yang ku pirkirkan, saat ini aku hanya ingin mencari Jungkook.
Tak kunjung kutemukan pria itu di ball room ini, aku mulai mencari di ruangan ruangan yang ada disini. "Jungkook.." suaraku memelan ketika aku membuka pintu dan melihat Jungkook yang sedang bersama 2 temannya, Mingyu salah satunya.
"Ah maaf" ucapku hendak menutup kembali pintu.
"Hanna! Ayo berkumpul dengan kami" ucap Mingyu menarik tanganku.
"Huh? t-tidak, aku keluar saja" ucapku yang kemudian melirik Jungkook yang wajahnya terlihat tidak suka aku berada disini.
"Sudah tak apa ayo duduk" Mingyu menarikku untuk duduk di sampingnya. "Hanna kenalkan ini Jung Jaehyun"
"Annyeonghaseyo, Park Hanna imnida" ucapku memberi bow padanya.
"Annyeonghaseyo, Jung Jaehyun imnida" balasnya yang ikut memberikan bow padaku.
Cklek
"Yak.. ayo kita ke bar setelah ini, aku ingin minum"
Aku dan semua yang ada diruangan ini menoleh ke pria yang baru masuk ini. Mataku tak bisa lepas dari pria ini, ia memiliki wajah yang benar benar tampan layaknya karakter dalam komik. "woah.. Jalsaenggyeosseo" Gumamku.
"N-ne?" ucap pria kemudian tersenyum padaku.
"Kau pasti Park Hanna, aku Cha Eunwoo" ucap pria ini mengulurkan tangan nya padaku.
Aku menyadarkan diriku dari lamunanku lalu membalas senyuman pria ini dengan senyumanku "N-ne aku Park Hanna" ucapku menjabat tangannya, aku masih tidak bisa fokus karna wajah pria ini yang benar benar tampan.
"Ternyata kau jauh lebih cantik aslinya" ucap pria ini. Aku yang mendengar itu hanya tersenyum malu mendengar pujiannya.
"Ehem.. apa kalian berdua akan terus seperti itu?" ucap Mingyu yang membuatku terkejut dan melepas tanganku dan kembali duduk.
" haruskah kita berangkat sekarang?" tanya Jaehyun setelah meneguk minumannya.
"Tentu, Hanna-ssi apa kau mau ikut dengan kami?" tanya Eunwoo.
"Huh? kurasa tidak, aku akan pulang saja." jawabku. Aku melihat ke arah Jungkook yang tengah meneguk habis champagne di gelasnya.
"Apa yang kau lihat" ucapnya dengan sangat dingin padaku.
Aku sedikit terkejut saat melihat Jungkook, apa dia masih marah denganku karna hal tadi? "tidak, aku akan memanggil taxi" ucapku kemudian berdiri dari dudukku.
"Hanna-ya, biar aku yang mengantarmu" ucap Mingyu ikut berdiri.
"Tidak usah, aku bisa sendiri. Sampai jumpa" ucapku pada Mingyu dan kemudian memberi bow pada yang lainnya lalu keluar dari. Entah kenapa mood ku tiba tiba berubah menjadi jelek saat ini. Aku mengambil Hpku dan memanggil taxi untuk ku pulang.
***
To Be Continue
Vote it if you like it🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Cold
FanfictionIt's easy to change what you think, but it's very hard to change what you feel . . . Sequel dari First Sight Yang belum baca First Sight yuk dibaca dulu, biar makin asik bacanya