"Ayo kita buat kesepakatan" ucapku membuat Jungkook menoleh
"Aku akan bernegosiasi dengan appa dan paman wook agar kita tidak menikah, tapi ada satu syarat. Kau tidak boleh melakukan sesuatu yang membuat keluargamu dan keluargaku malu sperti tadi" ucapku
Jungkook mengangkat satu alisnya bingung "Ck.. merepotkan saja. Hanya itu?" ucapnya kemudian mematikan rokok yang ada ditangannya.
"Eung.. hanya itu" ucapkuPria ini kemudian berjalan mendekat dan berhenti tepat di hadapanku "Baiklah deal, tapi sebaiknya kau membuatnya mereka menyetujuinya." ucapnya.
Mendengar ucapan Jungkook, senyum diwajahku sketika merekah. "Baiklah, aku tidak akan mengecewakanmu! sekarang ayo kita cari appa dan paman Wook" ucapku antusias kemudian menarik tangan Jungkook keluar dari kamar dan turun.
"Maaf, apa kau melihat tuan park?" tanyaku pada seorang pelayan dengan tangan yang belum melepaskan tangan Jungkook.
"Tuan Park sedang di ruang kerja Tuan Jeon" ucapnya.
Aku mengangguk mengerti "ayo" ucapku pada Jungkook dengan senyuman yang belum hilang dari wajah ku dan kembali menarik pria yang masih ku genggam tangannya ini.
Saat di depan pintu ruang kerja paman Wook, Jungkook menahan langkahnya yang membuatku ikut berhenti "Kenapa?" tanyaku bingung.
Jungkook hanya melihat tanganku yang menggengam tangannya dan melepas tanganku kasar "Ahh.. shh kau bisa memberitahuku, tak perlu kasar seperti itu" ucapku memasang muka kesal karna pria ini menyakiti tangan ku.
TOK.. TOKK..
"Eoh? Hanna? Jungkook? ada apa?" tanya Paman Wook ketika kita masuk kedalam ruangan dimana kedua orang tuaku dan orang tua Jungkook sedang bercengkrama.
"Aku ingin mengatakan sesuatu dengan kalian" ucapku
"Apa itu?" tanya Bibi Mirae.
"Apa aku boleh tidak menikah dengan Jungkook?" tanyaku menunduk
" tapi kenapa begitu Hanna-ya? apa Jungkook yang menyuruhmu untuk mengatakan itu?" tanya Ibu Jungkook yang duduk disebalah Eomma.
"Tidak.. ini murni keinginanku, aku hanya berpikir aku pantas untuk menentukan bersama siapa aku mengahabiskan waktu tuaku nanti" ucapku.
"PARK HANNA!" bentak Eomma memukul meja yang ada di depannya.
Aku terkejut saat Eomma membentakku seperti itu, ini pertama kalinya dalam seumur hidupku mendengar eomma membentakku hingga seperti ini.
"Tenanglah Yeobo.. bagaimanapun apa yang Hanna katakan itu ada benarnya, kita memang tidak seharusnya memaksa mereka" ucap appa menenangkan eomma
"Apa maksudmu?" tanya eomma
Paman Wook dan appa saling melihat satu sama lain lalu melihatku dan Jungkook "Aku dan Ji Wook sudah memperkirakan ini akan terjadi jadi kami sudah membuat keputusan. Kami tidak akan memaksa kalian untuk menikah" ucap appa.
"Jinjja?!" tanyaku antusias
"Kami akan membiarkan kalian yang memutuskan apa kalian akan melanjutkan hubungan kalian ke pernikahan atau tidak. Tapi ada syaratnya" ucap Paman Wook.
Wajah bahagia ku berubah dalam sesaat mendengar kata 'syarat' di akhir kalimat paman Wook. Aku mempunyai firasat yang buruk akan ini, aku yakin mereka tidak mungkin dengan mudah membiarkan aku dan Jungkook yang memutuskan apa akan menikah atau tidak.
"Dalam waktu setahun, kalian harus tinggal bersama. Setelah itu kalian bisa memberitahu kami apa keputusan kalian" ucap Paman Wook.
"MWO?!" ucapku bersamaan dengan Jungkook.
"bagaimana? apa kalian setuju?" tanya Paman wook. Aku dan Jungkook langsung melihat satu sama lain saat itu.
"Baiklah" ucap Jungkook. Aku yang ada disamping Jungkook hanya menatap nya terkejut karna apa yang baru saja diucapkan pria ini, Jungkook menyetujuinya.
"Baguslah, kalian hanya perlu menandatangani ini" ucap Appa yang mengeluarkan sebuah dokumen.
"MWO?! TIDUR DI RANJANG DAN KAMAR YANG SAMA?!" ucapku terkejut karna syaratnya hanya itu.
"Bukan kah itu gampang? kalian hanya harus memenuhi syarat itu, tapi jika kalian melanggar itu kami akan langsung menikahkan kalian. Jadi bagaimana?" ucap paman Wook.
Jungkook menghela nafas dan kemudian mengambil pena yang disediakan dan menandatangani perjanjian ini. Begitu Jungkook selesai, semua langsung melihatku.
"Yak apa yang kau lakukan" bisik Jungkook sedikit menyikutku.
Aku menarik nafasku dan memejamkan mataku selagi menandatangani perjanjian ini, aku harap ini bukan pilihan yang salah.
"Baiklah kalau begitu kalian berdua sebaiknya keluar dan menyambut para tamu" ucap Paman wook.
Aku dan Jungkook berdiri keluar kembali ke halaman belakang dimana acara digelar. Yang kami lakukan sekarang adalah menyapa para tamu yang datang, dengan aku yang selalu berada di samping Jungkook merangkul lengannya. jika tidak ada tamu Jungkook langsung melepaskan tanganku dari lengannya secara kasar.
"uu lihatlah kedua pasangan ini, selamat untuk kalian ya" Haeryeong yang datang menghampiriku dan Jungkook bersama Wonwoo.
Tepat dihadapan kedua teman ku itu Jungkook langsung melepas tanganku kasar dan pergi menyapa tamu yang lain tanpa ku. Aku hanya bisa melihatnya pasrah karna walau aku sudah berstatus sebagai tunangannya tapi aku yakin dimata Jungkook aku tidak lebih dari matan teman sekolahnya yang tiba tiba masuk kedalam hidupnya. Tunggu sebentar kenapa aku peduli tentang posisi ku di mata Jungkook? aku tidak memiliki perasaan kan..?
"Maafkan sikap Jungkook Hanna-ya" ucap Haeryeong memegang tanganku
"yak.. kenapa kau meminta maaf huh? itu bukan salahmu. Ngomong ngomong dimana Yoongi oppa? apa dia datang?" tanyaku untuk mengalihkan perhatian ku.
"Tadi dia bersamaku.. namun sekarang aku tak tau dimana dia" Ucap Wonwoo.
"Kalau begitu aku akan mencarinya" ucapku yang dibals anggukan dengan mereka.
Aku berjalan mencari Yoongi oppa diantara para tamu ini, dan tak lupa aku memberi senyum pada para tamu yang aku lewati. Aku mencoba mencari nya di dekat kolam renang, aku berjalan di pinggir kolam renang mencari cari.
" kau tak bisa menangkap ku, bwee!"
"Yak awas di depanmu!"
Aku menoleh kebelakangku dan melihat seorang anak kecil i yang berlari tepat ke arah ku, anak kecil itu menabrak ku dan membuatku terjengkal ke belakang sedangkan saat itu tepat di belakang ku adalah kolam renang. "Ah shit.. apa aku akan dipermalukan untuk kedua kalinya hari ini?" pikir ku dalam hati selagi memejamkan mataku pasrah akan jatuh kedalam kolam renang
GREP
***
To Be Continue
Vote it if you like it🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Cold
FanfictionIt's easy to change what you think, but it's very hard to change what you feel . . . Sequel dari First Sight Yang belum baca First Sight yuk dibaca dulu, biar makin asik bacanya