13. Hide°•°•

2K 260 93
                                    

Happy reading😊

Senin, hari termalas bagi sebagian siswa. Setelah weekend selama dua hari setiap minggu, mereka harus kembali menjalani aktifitas wajib siswa seperti biasa. Bagi sebagian siswa mungkin ada yang bersemangat memulai minggu pembelajaran dihari senin. Ada juga yang malas-malas. Rasanya selama 2 hari libur itu tidak cukup untuk merefresingkan diri dari hiruk piuk kesibukan anak sekolah.

Ada yang sama..

Contohnya saja Hoseok. Dua hari kemarin, yang ia lakukan hanya tidur dan nonton televisi saja. Sesekali ia mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyampu, mengepel, atau mencuci piring. Itu pun kalau disuruh ibunya. Dan selama kegiatan bermalas malasannya kemarin, ia sampai lupa mengerjakan tugas sekolah. Belum lagi ulangan dadakan yang diumumkan tadi malam oleh guru mapel nya. Membuat mood anak itu makin turun.

"Hufh..tidak bisakan kita bolos sehari saja"

Namjoon melirik teman sebangkunya itu. Sudah hal wajar melihat Hoseok bermalas malasan di hari senin. Pertanyaan tentang bolos itu juga selalu anak itu ucapkan jika mood anak itu turun. Namjoon hafal sekali kebiasaan Hoseok. Tapi jawaban dari Namjoon lagi lagi tetap sama.

"Kita sudah kelas 3, jangan berfikir untuk membolos jika kau tidak ingin tinggal kelas"

"Aku tak punya semangat lagi. Apalagi setelah pengumuman ulangan dadakan tadi malam, mengapa guru itu begitu kejam pada kita"

"Memang sedikit menyebalkan sih, tapi jika tidak seperti itu, kita tidak akan belajar bukan" Namjoon akui pengumuman ulangan dadakan oleh guru mapel matematika itu sedikit menyebalkan. Walau sudah sering mendapat pengumuman seperti itu, Namjoon tetap kesulitan jika harus mengulas materi hanya dalam semalam saja. Apalagi Hoseok yang biasanya selalu menyalin jawaban darinya.

"Ada dan tiada perintah seperti itu tetap saja aku tidak belajar. Joon-ah aku menyontek saja ya nanti, terimakasih" tuh kan, baru saja diomongin.

Rasanya Namjoon ingin membuang Hoseok ke kandang ular saja. Enak sekali anak itu dengan mudahnya menyontek padanya. Tapi Namjoon bisa apa, walaupun ia menolakpun, ujung ujungnya nanti ia menyerahkan dengan sukarela jawabannya untuk dicontek Hoseok. Itung itung balas budi karna selalu mematahkan pensil anak itu.

"Mengapa aku merasa sekolah ini sepi sekali, seperti ada kurang" ujar Hoseok tiba tiba. Membuat Namjoon mengernyitkan dahi bingung. Tak biasanya Hoseok berbicara seperti itu.

"Apa maksudmu?"

"Tiba tiba aku teringat kecelakaan Jimin"

"Ada apa dengan kecelakaan itu?"

"Entahlah, aku hanya merasa aneh saja sejak Jimin kecelakaan"

Namjoon separuhnya setuju. Tak menolak apalagi menyangkal pernyataan random Hoseok. Entah kenapa, semenjak kecelakaan Jimin beberapa waktu yang lalu ia selalu merasa gelisah. Jantungnya kadang berdegup tidak normal ketika mengingat kecelakaan Jimin. Ia yakin itu bukan karna ia sakit, tapi ini tentang perasaan.

"Aku juga merindukan Taehyung" ucap Hoseok tiba tiba lagi. Teringat perbincangannya dengan Taehyung sebelum hari kecelakaan itu.

"Hyung...kau percaya bahwa ikatan sahabat bukan hanya tentang bagaimana kita saling melengkapi satu sama lain bukan. Hubungan persahabatan juga mengajarkan kita untuk saling percaya satu sama lain"

FRIENDS (End) (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang