Danial's Past

20 6 13
                                    

A.N: Buka part sebelumnya baru part ini, part sbelumnya "About Alarick and The Secret. Gaada notif karena sempet aku unpub

****

Ini adalah sebuah cerita dimana seorang anak tumbuh di keluarga tanpa cinta dan kekerasan.

Warning, Hardcore!

Author P.O.V
Danial age: 12 years old.
Celin age: 10 years old.

Kini Danial kecil sedang gemetar melihat hasil raport yang ia ambil bersama pengasuhnya, Bi Dara.

"Bagaimana ini bi? Rankingku turun menjadi tiga." ucap Danial kecil gemetar, bahkan sudah tampak ingin menangis.

Pengasuhnya, Dara, hanya bisa menatap Danial kasihan dan berusaha menenangkannya. Bagaimanapun ia hanya pembantu dan ia tidak dapat melakukan apapun jika tuannya berkehendak.

"Tenang, nak Danial. Bagaimanapun mereka orang tuamu, mereka tidak akan tega denganmu." ucap bi Dara.

Danial menganggukan wajahnya yang muram. Bi Dara lalu mengambil tangan mungil Danial untuk dituntun keluar dari ruang kelasnya.

Sedampainya di koridor, Danial berpapasan dengan Celin dan kedua orang tuanya. Celin meminta turun dari gendongan, ia lalu berlari kearah Danial.

"Hai Danial! Bagaimana hasilmu?" tanya Celin.

Danial menggeleng, "buruk."

Celin menatap Danial dengan tatapan tak percaya, "kamu 'kan pintar, bahkan lebih pintar dariku." ucap Celin.

Danial hanya menggeleng sebagai jawaban.

Bi Dara yang melihat satu-satunya teman tuan mudanya berpikir, dapatkah Celin menghibur Danial?

"Nak Celin, mau mampir ke rumah?" tanya bi Dara.

Celin mengangguk antusias, "tentu bi." jawabnya.

Danial yang mendengar Celin akan datang ke rumahnya langsung tersenyum sumringah.

Celin berbalik menghampiri kedua orang tuanya sambil memasang wajah memelas. Orang tua Celin tertawa melihat tingkah anak mereka.

"Boleh, sayang." jawab kedua orang tua Celin kompak.

"Yey!" teriak Celin riang.

Ibu Celin mendekat ke bi Dara.

"Jaga anakku baik-baik ya, bi." ucap ibu Celin.

Orang tua Celin dan Danial memang sudah mengenal satu sama lain dan cukup dekat. Jadi tidak heran orang tua Celin mempercayai anaknya. Mereka berpikir keluarga Danial juga keluarga yang harmonis, sama seperti mereka.

Bi Dara mengangguk, "tenang saja, Nyonya."

Ibu Celin mensejajarkan tubuhnya dengan Celin lalu memberikan beberapa nasehat untuk anaknya. Celin menggangguk antusias menjawabnya.

Kedua orang tua Celin lalu pergi. Celin mendekati Danial lalu menggandeng tangannya.

"Ayo!" ajak Celin.

Hold Me Close [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang