Chapter 6

1K 75 40
                                    


sebelum membaca, vote dulu ya♡

~



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seperti biasa, Camora menyempatkan dirinya untuk belajar disaat senggang.

Ia tengah sibuk mengkaji kondeks yang ia bawa dari lounge kemarin, yang tentu saja atas izin Azrael. Walaupun sebenarnya, buku-buku yang ada di lounge room itu adalah milik Nicolo dan Azrael hanyalah pembaca setia saja.

Berhubung kondeks tersebut juga berisi materi yang kebetulan sama dengan materi yang saat ini ia pelajari di kelas Mr. William—ilmu hayat jadilah saat ini ia menjadikan kondeks tersebut sebagai referensi untuk tugas-tugasnya terkait materi tersebut.

Terlalu serius akan kegiatannya, gadis itu sampai tak menyadari suara pintu yang berdenyit.

Marie yang sedari tadi mengetuk pintu itu mau tak mau membukanya kala tak mendapat respon dari penghuni kamar. Sesaat wanita tua itu panik bukan main, segala kemungkinan buruk terlintas di dalam kepalanya.

Memang pikiran buruk itu tak baik adanya.

Marie yang melihat Camora tengah sibuk membaca itu menghela nafas lega. Spontan berfikir buruk tadi bukan tanpa alasan. Kejadian beberapa tahun silam mungkin memicu fikiran spontan yang ada dalam dirinya.

"Nona" Camora mengalihkan pandangannya lalu mengangguk tanda mempertanyakan alasan wanita itu memanggilnya.

"Ini waktunya anda minum Vitamin." Camora mengangguk lalu mengambil beberapa butir vitamin yang diberikan oleh Marie kepadanya.

Camora menatap Marie yang terus menatapnya seakan masih ada sesuatu yang dibutuhkan wanita itu.

Mengerti, Camora lalu memasukkan vitamin itu ke mulutnya lalu meminum setenggak air putih setelahnya. Kemudian, ia menatap ke arah Marie lagi yang sedang tersenyum lalu menunduk dan segera berlalu keluar kamar.

Gadis itu beranjak menuju jendela besar di kamarnya yang saat ini menampakkan kondisi luar yang sedang di landa hujan yang begitu deras.

Semakin lama rasa kantuk pelan-pelan merasuki dirinya. Ia kemudian berpindah ke arah kasur dan mengambil posisi ternyaman.



~



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ANATHEMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang