Kesal

463 32 10
                                    

Disini sekarang gen halilintar, menunggu Fateh yang sedang diperiksa.

"Emm keluarga pasien" semua berdiri melihat seorang dokter berjas biru muda yang keluar dari rungan Fateh.

"Pasien tidak apa apa,ia hanya perlu istirahat dan minum air putih yang banyak" terangnya,mereka mengangguk.

"Tapi tidak ada sesuatu yang berbahaya dok??" Dokter itu menatap Sohwa dan menggeleng.

"Kalian bisa menjenguknya,dan pasien tidak perlu dirawat sekitar 1 jam lagi pasien bisa pulang.. untuk obat bisa ditebus di apotek"  Pak Halli mengangguk,lalu pergi untuk menebus obat dan yang lain melihat kondisi Fateh didalam...

"Assalamualaikum,Fateh..." Fateh tersenyum melihat keluarganya yang kini datang menemuinya.

"Baikan Teh?" Fateh mengangguk lalu mencoba turun namun ditahan oleh Sajidah.

"Mau kemana si??" Fateh menatapnya malas dan menghiraukan perkataan Sajidah.

"Uokkk uokkk "  Sajidah terkejut,Fateh menatapnya emosi.. sebenarnya dari tadi ia ingin muntah namun ditahan Sajidah.

"Maaf Teh..kakak gak tauu" Sajidah mencoba membersihkan muntah itu dan dibantu oleh Sohwa,

"Sini Teh" ajak Saaih merangkul pundak Fateh namun Fateh menepisnya.

"Ada apa Teh???marah???" Fateh menatap Sajidah dan menggeleng lalu turun dari ranjangnya dengan sebagian celananya yang basah.

"Pulang" begitu saja Fateh berlalu namun tangannya ditahan oleh Sohwa.

"Apa si Teh,main pulang pulang ajah!!" Tegas Sohwa, Fateh tidak bisa apa apa sampai akhirnya ia kembali dan duduk di sofa.

"Kak Sohwa,gk papa kali kalo Fateh pulang sekarang dia udah bete kayaknya" ujar Saaih,Sohwa menatap Fateh yang sedan duduk dengan raut wajah yang kesal.

"Heuhh yaudah ayo" mendengar kata itu spontan Fateh langsung berdiri dan meninggalkan yang lain.

"Dasar !"pekik Sohwa kesal sebelum ia juga pergi menyusul Fateh dan yang lain.

Thariq dan yang lain sedang bersantai di sofa depan tv,semua pekerjaan sudah beres dan mie mie yang ada sudah di bilah oleh mereka.

"Liq,coba telepon Sohwa, bagaimana keadaan Fateh?" Alfat duduk disamping Thariq yang kini sedang mengeluarkan handphonenya.

"Saaih ajah deh..." Alfat menaikan halisnya, tandanya ya terserah...

"Hallo Saaih,Fateh gimana?"

"Hallo bang...Fateh baik baik ajah ini kita lagi dijalan mau pulang"

"Ouh yaudah kalo udah sampe kabarin yah"

"Iyah Iyah"

Telepon itu terputus, Thariq menatap Alfat dan tersenyum.

"Baik baik ajah bang, katanya sekarang mereka mau pulang" ujarnya berdiri dan meninggalkan Alfat sendiri.

"Kemana heh??"

"Dapurrr" Alfat menggelengkan kepalanya dan kembali melanjutkan aktifitasnya.

"Bang Saaih,nanti konten lanjut lagi gak papa kan??" Bu Geni menatap Fateh dengan kesal,ia mencubit pelan tangannya membuat Fateh meringis.

"Jangan mulai,kamu harus istirahat dan jangan dulu bikin konten" tegasnya, Fateh terdiam beberapa saat, bagaimana dengan fatners yang sudah menunggunya???

"I...iyaa u...Mi" jawabnya gugup dengan tangan yang masih setia memegang perutnya sejak tadi.

"Pokoknya Teh,nanti kamu harus istirahat dulu.... soalnya kamu makan mie nya banyak kan??" Fateh mengangguk,menjawab pertanyaan dari Saaih tanpa berkata apapun.

flow of life Fateh Halilintar TAMAT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang