Hening menjadi pelengkap ruangan itu,semua diam dengan pikiran yang melayang kemana-mana.
Terpikirkan oleh mereka mengapa ini bisa seperti ini, mengapa Keluarga mereka yang selalu harmonis kini seolah berbalik.Atta terus melihat Fateh yang sedang diam dengan pandangan entah kemana,terasa berat karena Fateh sedang sakit dan keluarganya tidak baik baik saja.
"Kenapa jadi gini....disaat Fateh sakit Keluarga kita seperti ini.." lirih Atta namun Fateh dapat mendengarnya dan seketika ia menatap Atta tajam.
"Jadi menurut Abang ini karena Fateh???" Kerasnya sontak semua menatap dan tatapan itu tertuju pada Fateh dan Atta.
"Teh,,,bukan itu..yang Abang maks.."
"Bang,,, Fateh juga tidak ingin seperti ini...tidak ingin sangat tidak ingin dan lebih baik pulang saja.." perdebatan itu tak dapat dihalangi,Fateh terlihat benar benar tidak nyaman.Atta menyadarinya dan membiarkan Fateh berbicara sendiri layaknya orang GILA.
"Assalamualaikum"
Serentak mereka menjawab,melihat Geni yang datang sendiri dan tersenyum kearah mereka"Fateh, sudah baikan Teh??"
Fateh menatak sekilas dan kembali acuh,Sohwa mengangguk mencoba memberikan pengertian pada Geni."Ateh rindu Ateh yang dulu,yang tak pernah memikirkan yang lain, selalu fokus pada diri Fateh sendiri,,,Fateh sangat rindu,,, rindu suasana dimana Fateh bisa bahagia dan hidup tanpa adanya hujatan.
Sekarang Ateh hanya bisa janji janji,namun tidak Fateh tepati,,, hingga Fateh seperti ini mungkin Tuhan marah... Dan Fateh..."Hening,Fateh yang tiba tiba merancu tak jelas kini diam, semuanya bingung dan menatap Fateh.
"Ahhkkk"
Atta dengan cepat menghampiri Fateh yang kesakitan, memeluknya dengan erat dan menenangkannya,namun apa yang dilakukan Atta sepertinya sia sia.Fateh masih merintih membuat semuanya panik.Detik berikutnya terdengar suara pintu yang terbuka dan disana Geni dan Hali berdiri.
"Ada apa??" Sebelum Geni melangkah lebih dekat,Sohwa sudah menarik tangannya dan menggeleng.
"Fateh sedang sakit,dia stres lebih baik umi dan abi diam" tutur Sohwa seketika membuat Geni dan Hali terpaku.
Apakah anak anak mereka membencinya??"Sohwa,,,tapi umi ingin tau.." tunjuk Geni pada Fateh yang terus ditenangkan oleh Atta.
"Tida sekarang.."
"Tapi umi ingin memberikan pernyataan.."
"Pernyataan apa?? pernyataan bahwa kalian sudah berpisah??" Ujar Atta namun Geni menggeleng."Bukan,kita tidak jadi bercerai,dan keputusan itu... Abi salah informasi,itu keputusan kapan kita ke pengadilan lagi... Dan banyak stars yang men tag kita memberikan kita Vidio Vidio saat bersama.... Dan kita menyadari bahwa semua masih bisa diperbaiki..
Dan setelah ditanya benar benar apakah kita akan bercerai... Abi menjawab tidak...
Dan itu kesepakatan kita..."Seketika suasana menjadi hening,sangat hening.
"Dan saat itu kita bertengkar karena kita sama sama lelah... Dan tidak bisa berfikir jernih.." Hali menunduk...
Air mata itu perlahan lahan turun dengan rasa kaget, bahagia bercampur aduk..Geni dan Hali mendekati Fateh yang masih saja diam, sungguh ia bahagia mendengar kabar jni.
"Fateh..." Fateh sontak menatap Geni dan Hali yang tersenyum dan merentangkan tangan kepadanya.
"Sini semuanya..." Sudut bibir mereka tertarik dan melukiskan senyum yang indah hingga akhirnya pelukan hangat itu tercipta begitu jelas... Berhasil mengobati luka mereka yang sempat perih..
See you next part ✅
KAMU SEDANG MEMBACA
flow of life Fateh Halilintar TAMAT ✔️
Non-FictionApapun alur kehidupan yang kita jalani, maka ambillah respon positif atas setiap alur kehidupan yang terjadi".