Sudah satu minggu naufal bersekolah di sekolahan yang sama dengan zoya, dan zoya tidak bertemu lagi dengan damar semenjak hari itu
Tak ada yang terjadi pada naufal dan zoya berfikir itu hanya ancaman fiktif yang diucapkan damar
Setelah pulang sekolah naufal memutuskan untuk istirahat di rumah zoya
"Zoya"panggil naufal
"Hmm?"tanya zoya sembari fokus ke ponselnya
"Gue mau nanya, tapi ya udah basi juga sih kalo dibahas"ujar naufal
"Apa?jangan buat gue penasaran deh ngomong aja"ujar zoya
"Lo kenal gak sih sama om-om yang nyalip kita minggu lalu?"tanya naufal
"A..hmm..g..gue gak kenal"ujar zoya
"Tapi kok dia tau lo"ujar naufal
"Y..ya mana gue tau, dia stalker kali"ujar zoya
"Kalo stalker gk mungkin nampakin dirinya langsung, pasti lewat kode kode"ujar naufal
"Dih tauan jangan jangan lo stalker"ujar zoya mengalihkan pembicaraan
"Yakali, wawasan gue tuh luas"ujar naufal
"Oh maksud lo wawasan gue gk luas?"tanya zoya
"Hmm bisa jadi"jawab naufal
Zoyapun melemparkan tasnya kearah Naufal
"Canda canda"ujar naufal
"Gerah banget anjir"sambungnya
"Mandi gih"ujar zoya
Naufalpun membuka seragamnya, dan naufal hanya memakai kaos tanpa lengan
"Tutup kagak!!!bau ketek!!"ujar zoya
"Yaelah sama sodara sendiri kek begitu, wangi tau"ujar naufal
Zoya merasakan sedikit tidak nyaman pada siapapun yang membuka baju di depannya, zoya teringat pada kejadian malam itu ketika dirinya hampir digagahi oleh damar
"Udah ah gue mau ke kamar, lo jangan ngikutin gue, kalo mau mandi mandi aja sana, kalo mau pulang juga terserah"ujar zoya, dirinya benar benar teringat kejadian malam itu
"Huh"dengus naufal kesal
***
Sudah satu minggu ini damar hanya melihat aktifitas 'gadisnya' bersama bocah laki laki itu, damar hanya memberi sedikit nafas pada naufal
Tiba tiba ponselnya berdering
"Ya?"
"......"
Pip
Damar memutuskan sambungan teleponnya
Brak!!!
Damar melempar ponselnya hingga hancur
"Berani ya nyentuh zoya"gumamnya
"Sebentar lagi kamu bakalan jadi miliku, zoya"sambungnya lalu keluar dari ruangannya
Damar tidak mengetahui jika naufal adalah sepupu dari zoya, maka dari itu damar bersikap demikian
**
Damar masuk kedalam sebuah ruangan serba hitam"Semuanya sudah berkumpul?"tanya damar dengan suara beratnya
"Sudah tuan"jawab salah satu orang
"Incaran kalian sekarang adalah seorang bocah laki laki, kalian sudah tau itu, saya ingin anak itu diberi pelajaran, jangan sampai mati sampai setengah nyawanya melayang saja, dan biarkan dia mati secara perlahan"ujar damar tegas
"Baik tuan"jawab semuanya
"Saya serahkan pekerjaan ini kepada dio selaku ketua tim ini"perintah damar
"Percayakan semuanya pada saya tuan"ujar dio sembari membungkuk
Damarpun meninggalkan ruangan itu
***
"Ya, gue pulang dulu"teriak naufal
"Yaudah ati ati"jawab zoya sembari keluar dari kamarnya
"Okedeh"jawab naufal
Naufalpun meninggalkan rumah zoya
Diperjalanan
Naufal menjalankan motornya santai sembari bersiul ria
"Eh eh eh"tiba tiba sebuah motor memotong jalurnya dengan tiba tiba
"Apa apaan nih!!"teriak naufal
Naufal terbilang orang yang cukup sensi jika dijalan, naufalpun mengejar motor itu
Mereka berhenti di sebuah jalan buntu
"Mau kemana lo!!"teriak naufal
Pria itu tersenyum smirk membuka helmnya
"Bisa bawa motor kagak!!"teriak naufal
Pria itu menunjuk kearah belakang naufal
Naufalpun mengikuti arah jari pria itu
Saat naufal melirik kearah belakang naufal terkejut karna tiba tiba dibelakangnya ada sekitar 8 orang tinggi besar yang berdiri di belakangnya
"L..lo keroyokan bro"ujar naufal sembari tersenyum garing
"Damai damai"ujar naufal sembari mengangkat kedua tangannya
"Gue sengaja giring lo kemari buat ngasih lo pelajaran"ujar pria itu sembari mengangkat kerah seragam naufal
"P..pelajaran apa ni bro?"tanya naufal
"Biar gue aja"tiba tiba seorang lain maju
"Tapi dio--"
"Ini tanggung jawab gue"ujar pria yang diketahui bernama dio itu
Dio mencengkram kemeja naufal dengan kuat
"A..a..am..ampun"naufal merasakan sesak ketika tubuhnya diangkat
Brakk!!
Dio melempar naufal ke tanah kasar
"Aargghh..."naufal meringis
Dio memukuli naufal tanpa ampun, inilah pekerjaan yang sangat dio sukai entah kenapa ia sangat menyukai saat dirinya melukai orang lain
Dug..brak..brak..dug..
"A..a..ampun"gumam naufal tubuhnya seperti mati rasa
"Hahahah"dio tertawa keras
Mata naufal mulai kabur tubuhnya remuk dan mati rasa
Saat pandangannya mulai kabur barisan orang orang itu terbuka dan menampakan seorang dengan tubuh tegap dengan pakaian rapih dan mendekat kearah naufal yang sekarat
"Kamu bilang kan kamu bakalan abisin saya?sekarang siapa yang abis?"tanyanya
"Kamu nantangin orang yang salah"ujarnya lalu mengelap darah di dahi naufal kasar
Naufal tidak bisa mendengar dan melihat pria itu dengan jelas karna pandangannya kabur, ia hanya melihat pria itu menjauh dan seketika orang orang itupun pergi
Naufal merogoh handphone nya susah payah dan menelpon orang yang terakhir dihubunginya
"J..ja..ja..lan..m..me..lati..3..1..g..gue..s..se..karat"
Naufal tidak tau siapa yang ia telepon yang terpenting adalah dirinya sudah memberikan informasi meski sedikit
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage By Mistake[END]
Romance[END] WARNING 18++ "Kehidupan tidak akan berjalan sesuai kehendakmu, semua yang aku lakukan adalah kesalahan, dan bertemu denganmu adalah kesalahan terindah yang takkan aku ulangi"-zoya Note:bahasa baku&non baku(campur campur kaya es) Rate: M dibawa...