Tok..tok..tok..
"Saya masuk ya"suara itu terdengar dibalik pintu
Damar masuk kedalam kamarnya, ia harus izin masuk kedalam kamarnya sendiri karna terdapat wanitanya di dalam sana
Damar menghampiri gundukan diatas kasur itu
"Ekhem..baby"ujar damar dengan suara baritonnya
Zoya tidak menggubris perkataan damar
Damar menyibakan selimut yang menutupi seluruh tubuh zoya
Zoya dengan cepat menutup dirinya lagi dengan selimut
"Kenapa?"tanya damar
"Aku gamau liat om"ujar zoya
"Hei, masih marah?"tanya damar
"Hmm"
"Makan ya, kamu belum makan dari pagi"ujar damar
"Engga nafsu"ujar zoya
"Liat saya, zoya"ujar damar
"Engga mau"ujar zoya
"Sampe kapan kamu gamau nerima kenyataan ini?"tanya damar
"Selamanya"ujar zoya
"Ini udah takdir"ujar damar
Zoya menyibakan selimutnya dan menatap damar tajam
"Takdir aku udah diubah sama om"ujar zoya
Damar yang ditatap seperti itupun sedikit terkejut
Cup
Damar mencium bibir zoya lembut menahan supaya zoya tidak berkata banyak lagi
Zoya tertegun mendapat perlakuan itu, rasanya jantungnya seperti berhenti berdetak
Zoya memejamkan matanya
"Buka mulutmu, baby"bisik damar
Zoya membuka mulutnya
Tak dipungkiri zoya menikmati setiap cumbuan dari damar
Damar melepaskan tautannya
"Kamu mulai menerima takdir, zoya"ujar damar
Zoya terdiam
"Makan ya, mau saya bawain?"tanya damar
Zoya tetap menggeleng
"Nanti kamu sakit"ujar damar
"Om kenapa perhatian sama aku?"pertanyaan bodoh itu seketika muncul di benak zoya
"Karna kamu milik saya"ujarnya
"Ngaku-ngaku"ujar zoya
Damar tidak membalas perkataan zoya, dan damar keluar dari kamar
"Apa perkataan gue barusan terlalu kasar?"gumam zoya
Zoyapun merasa tidak enak pada omnya itu
Tak lama kemudian damar masuk kembali ke kamar dengan senampan makanan
"Makan dulu ya baby"ujar damar sembari mendekat dan duduk di tepi ranjang
"Aku engga nafsu om"ujar zoya
"Aaa..buka mulut kamu"ujar damar sembari menyendokan nasi
Dengan terpaksa zoya membuka mulutnya mengunyahnya cepat dan kembali membuka mulutnya
"Om..aaa lagi"zoya membuka mulutnya semangat, tak bisa dibohongi sebenarnya zoya sangat lapar hanya saja malas untuk berbicara dengan damar
"Tuh kan kamu laper"ujar damar
Zoya hanya tersenyum polos pada damar
"Saya seneng kamu kaya gini"ujar damar sembari mengusap ujung bibir zoya yang ada nasi
"Kok seneng?"tanya zoya
"Seneng aja kamu kaya gini jinak sama saya"ujar damar
"Uhuk..emangnya aku hewan apa"zoya mempoutkan bibirnya lucu
"Kamu lagi makan jangan pancing nafsu saya"ujar damar
"Huh"zoya mendelik
"Kamu udah buat alesan sama mama kamu?"tanya damar
"Udah"jawab zoya
"Percaya?"tanya damar
"Percaya"jawab zoya
"Mau makan lagi?"tanya damar ketika menyuapkan suapan terakhir untuk zoya
"Engga om, aku udah kenyang"jawab zoya
"Yaudah ini udah malem, kamu tidur ya"ujar damar
"Iyaa om"jawab zoya
"Mau ditemenin tidurnya?"tanya damar
"Eng..engga"jawab zoya
"Yaudah, saya tidur di kamar lain"ujar damar sembari mengecup dahi zoya lembut zoya memejamkan matanya merasakan bibir hangat damar menyentuh dahinya
Damarpun keluar dari kamarnya
"Apa gue harus pasrah?"tanya zoya pada dirinya sendiri
"Tapi gue gamau pasrah gue mau semuanya balik ke awal, tapi hati gue lelah banget fikiran gue cape mikirinnya"gumam zoya
"Semoga yang gue takutin gk terjadi"ujar zoya sebelum menutup matanya
Bersambung..
Dikit bet hahah monmaap..
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage By Mistake[END]
Romance[END] WARNING 18++ "Kehidupan tidak akan berjalan sesuai kehendakmu, semua yang aku lakukan adalah kesalahan, dan bertemu denganmu adalah kesalahan terindah yang takkan aku ulangi"-zoya Note:bahasa baku&non baku(campur campur kaya es) Rate: M dibawa...