bagian 33

11.1K 378 14
                                    

Damar merebahkan dirinya di apartemen yang baru saja ia beli, ia memutuskan untuk lebih lama dikota ini karna ia telah menemukan zoya

"Apa dio sesusah itu menemukan zoya?saya yang baru dua hari disini aja udah ketemu"gumamnya

Damarpun tak terlalu memikirkan itu karna yang terpenting saat ini adalah ia harus meyakinkan zoyanya untuk kembali padanya

Waktu telah menunjukan pukul 20.00 zoya sedang menemani bumi untuk tidur

"Mama..papa enda kecini?"tanya bumi

"Papa lagi sibuk nak, sekarang kamu tidur ya ini udah malem"ujar zoya sembari mengusap surai anaknya lembut

"Padahal bumi penen mainan balu"ujar bumi

"Nanti mama beliin ya, jangan minta sama papa dio terus kamu jangan mengharapkan sesuatu dari orang lain"ujar zoya

"Tapi benel ya mama beliin bumi mainan balu"ujar bumi

"Iyaa yang penting sekarang bumi tidur ya"ujar zoya, bumi mengangguk dan memejamkan mata indahnya

Setelah beberapa saat bumi sudah terlelap dengan tenangnya, nafasnya teratur dan terdengar dengkuran halus, zoya tersenyum melihat malaikat kecilnya begitu damai saat tertidur

Tok..tok..tok..

"Hufftt..katanya dio engga akan kesini ahh malesnya"dengan langkah berat zoya menghampiri pintu utama

Zoya membuka pintu

"Ehh.."zoya terkejut karna yang datang kerumahnya adalah damar

"Hai"sapa damar

"Enggg...ada apa?"tanya zoya

"Saya engga dipersilahkan masuk?pegel hehe"ujar damar

"Ehiyaiya"jawab zoya

Kini mereka sudah berada diruang tamu zoya masih blank apa benar damar mengunjunginya?tapi darimana damar tau rumahnya

"Kamu tau rumah aku dari siapa?"tanya zoya

"Tadi saya ke cafe terus ketemu sama wanita paruh baya yang ngaku ibu kamu, terus saya minta alamat rumah kamu"ujar damar jujur

"Oh oke"jawab zoya singkat

"Ohiya saya bawa sesuatu buat bumi, mungkin bumi suka"damar menyerahkan paperbag pada zoya, zoya menerimanya

'mainan?tapi kenapa dia bisa tau kalo bumi lagi pengen mainan?apa sekuat itu ikatan ayah dan anak?' batin zoya

"Maaf ya saya berkunjungnya malam-malam, saya engga bisa nunggu sampe besok saya pengen denger perkembangan bumi langsung dari kamu"ujar damar

"Buat apa kamu tau perkembangan bumi selama ini?"tanya zoya

"Kan bumi anak kita, saya berhak tau"ujar damar, jantung zoya berdetak lebih cepat

"Emm..bumi tumbuh dengan baik tidak kekurangan sedikitpun aku berusaha memberikan segalanya buat bumi dan membuat bumi menjadi sebahagia mungkin, ya meski bumi itu anak yang tidak diakui ayahnya bahkan dibuang"sindir zoya

Jika kalian lupa zoya itu pandai bersilat lidah, part 19

Damar hanya menghela nafas pasrah mendengar ucapan zoya, kata maaf sangat tidak cukup untuk zoya

"Terimakasih kamu udah mendidik bumi menjadi anak yang pemberani dan kuat, juga menggemaskan tentunya"ujar damar

"Apa sekarang kamu mengakui 'kami?' ya jika kamu engga mau mengakui aku setidaknya apa kamu mengakui bumi?"tanya zoya

"Tentu, maaf waktu itu emosi saya tidak terkontrol"ujar damar

"Terus sekarang kamu mau apa?"tanya zoya

"Kembali sama saya, ayo kita perbaiki semuanya dan urus bumi bersama sama dengan orang tua kandung yang lengkap"ujar damar

"Terus gimana sama tunangan kamu? Gisel?"tanya zoya

Damar mengerut kan keningnya

"Kamu tau darimana?"tanya damar

Sial, zoya keceplosan

"Nggh..itu..kamu pikir aku engga tau apa?kamu kan pengusaha terkenal aku liat di internet"untung zoya pandai berkelit

Damar menarik nafas pelan

"Zoya saya engga pernah cinta sama gisel, cinta saya cuma buat kamu dan bumi selama 3 tahun lebih saya cari kamu lewat dio tiga tahun yang menyiksa saya seperti mesin yang diberi nyawa tidak ada harapan hidup, karna harapan hidup saya itu kalian berdua"ujar damar sorot matanya sayu menandakan kepedihan yang terpendam

'asal kamu tau aku juga menderita selama tiga tahun lebih tanpa kamu' -batin zoya

"Terus kamu bakalan mencampakan gisel gitu aja kaya aku dulu?"tanya zoya

"Saya tidak pernah mencampakan kamu zoya"ujar damar

"Ya itu cuma perasaan kamu"ujar zoya

"Saya bakalan batalin semua pertunangan dan pernikahan saya dengan gisel, demi kalian berdua"ujar damar

"Udah malem, kamu harus pulang"ujar zoya sembari membukakan pintu utama, tsadis cui usirannya

Dengan berat hati damar melangkah keluar rumah zoya

"Ohiya satu lagi sampaikan ke bumi, daddynya sayang banget sama bumi dan bilangin juga kita akan segera bersama"ujar damar zoya pura pura tidak mendengar dan langsung menutup pintu rumahnya

Zoya masuk ke kamarnya bersama damar, ia tak tau harus menangis atau berbahagia yang ada hanya dilema didalam hati

Disatu sisi ia sangat bahagia damar kembali untuk mereka dan berniat baik

Disisi lain ada dio yang selalu ada untuk mereka berdua, zoya tak ingin menyakiti dio membalas kebaikannya dengan pengkhianatan

Zoya membaringkan tubuhnya disamping bumi

"Bumi..daddymu kembali"ujarnya

"Daddy bilang daddy sayanggg banget sama bumi, bumi seneng?ini kan yang bumi pengen bumi sekarang punya daddy yang sayang sama bumi tapi bumi juga punya papa yang sayang juga sama bumi mama harus gimana sayang?bantu mama buat memilih yang terbaik buat kita kedepannya ya mama sayang banget sama bumi"zoya terus mengusap surai anaknya halus dan terakhir zoya mengecup kening putra kesayangannya

Zoya memejamkan matanya sembari memeluk putranya






















'jika orang yang tepat tidak akan datang dengan cepat, apa damar itu orang yang dimaksud tepat untuk kami berdua?' -zoya











Bersambung..

Marriage By Mistake[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang