#1

25.5K 269 16
                                    

What is Love?

Nado molla -aku tak tahu...

 

Sebulan yang lalu Kang Seung Min menangis dipangkuanku tersedu-sedu dan aku harus membujuknya untuk berhenti menangis setelah 3 jam lamanya kami dipandangi dengan tatapan aneh oleh semua pengunjung di sebuah cafe. Tapi saat ini aku melihatnya tersenyum indah. Sorot matanya penuh dengan kebahagiaan yang sulit aku jelaskan, seolah kejadian sebulan yang lalu tak pernah terjadi dalam hidupnya. Kini semua yang ada ikut merasakan kebahagian seperti apa yang ia rasakan saat ini. Eun Chae Ryeong tersenyum kearah pasangan yang tengah berdiri jauh dihadapannya itu.

“Marry me, will you?” Choi Jae Hoon memandang intens Seung Min yang berdiri di depannya sekarang sambil menyodorkan cincin dalam kotak kayu mahoni yang berukir indah. Seung Min yang sesunguhnya telah mengetahui suprise yang akan diberikan pasangannya itu, masih terkejut-terkejut juga ketika mendapatkan Jae Hoon melamarnya di depan banyak orang, di tepi pantai. Sejenak Seung Min terdiam menggigit bibir bawahnya, lalu memandang ke arah Chae Ryeong gusar. Ia hanya tersenyum pasrah, menyerahkan semua keputusan kepada Seung Min. “Jaebal...Answer me!” Jae Hoon tampak ikut gusar mendapati reaksi diam Seung Min.

Seung Min akhirnya mengangguk dan tersenyum sambil berkata, “Yes I do” lalu disambut dengan pelukkan erat Jae Hoo, mengangkat tubuh wanita itu berputar-putar dan riuh rendah terdengar tepuk tangan semua yang menyaksikannya. Begitu pula dengan Chae Ryeong yang menyaksikannya dari jauh. Ikut bahagia untuk sahabatnya itu.

“Ya Tuhan!! Aku tak menyangka hari ini akan datang juga dalam hidup ku?” kata Seung Min kepada Chae Ryeong. Ia duduk disebelahnya dan langsung memeluk Chae Ryeong hangat. Ia bisa merasakan air mata Seung Min menetes di pundak.

“Kya!! Kang Seung Min-ssi…Apa kau bahagia?” tanya Chae Ryeong tulus. Seung Min mengangguk kuat dan menarik dirinya menjauh. Chae Ryeong membersihkan airmata yang masih membekas di pipi putih sahabatnya itu.

“Kau juga harus bahagia. Araso!” kata Seung Min sambil tersenyum. Chae Ryeong mengangguk, meski ia tak begitu yakin apakah ia akan bahagia hanya karena ada seorang yang akan melamarnya. “Men are all like that...but it's not because he doesn't love me. And women are all like that, I wouldn't be different...I knew his heart but I hoped that he'd return, would be my last.” kata Seung Min mendeskripsikan sebuah lagu milik Kim Jong Kook, Men are All Like That, soal keputusannya menerima lamaran Jae Hoon. Ia tahu kalau Chae Ryeong masih tak bisa percaya atas keputusan yang telah ia buat.

Kang Seung Min, teman baiknya, teman yang baru saja mengiyakan sebuah lamaran di tepi pantai ini, sebulan yang lalu menangis terisak karena mendapati kekasihnya sedang bemesraan dengan wanita lain di apartmentnya. Chae Ryeong masih ingat saat ia mengucapkan sumpah serapah kepada wanita selingkuhan Jae Hoon itu dan berjanji takkan memaafkan kekasihnya. Selang seminggu kemudian Chae Ryeong mendapati dirinya ditelpon di pagi buta, hanya untuk mengatakan kalau mereka telah kembali bersama.

Chae Ryeong mengerti hubungan yeng telah mereka lalui selama 3 tahun takkan bisa sebegitu mudahnya berakhir, tapi ia juga tak bisa menerima hati yang telah tersakiti dan terkhianati. Tapi seperti yang Seung Min katakan 'Itulah Cinta, kau harus melewati rasa bahagia juga sakitnya.' sesuatu yang masih belum bisa Chae Ryeong cerna dengan baik.

“Apa yang kalian lakukan di sini?” tanya Jae Hoon yang datang menghampiri dan berdiri dibelakang Seung Min, memberi pijatan lembut ditengkuknya. Seung Min tersenyum bahagia dan meraih tangan Jae Hoon, menggenggamnya. “Chae Ryeong-ssi...kemana pasangan mu? Aku tak melihatnya sedari tadi...” katanya sambil menebar pandangan keseluruh penjuru.

“Omo...aku juga tidak melihatnya.” Seung Min memandang Chae Ryeong penuh selidik.

“Aku sudah memberitahunya...tapi dia tidak bisa hadir menyaksikan kebahagiaan kalian hari ini. Aku mewakilinya meminta maaf...” kata Chae Ryeong.

I Choose To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang