Bab. 20

7.2K 1.5K 460
                                    

Saya pernah mencintai salah satu ciptaan-Nya, tapi dikecewakan oleh waktu hingga akhirnya takut untuk memulai dengan yang baru.

Qailla

About Time
Karya Nadia Pratama

About TimeKarya Nadia Pratama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Mi pan su su sum
Su su su
Mi pan yakakus
Ñam ñam ñam
Mi pan
Su su su su su su sum

Mi pan su su sum
Su su su
Mi pan yakakus
Ñam ñam ñam
Mi pan
Su su su su su su sum

Diva menghela napas kasar, biasanya dia akan tertawa jika melihat video lucu di salah satu aplikasi yang tengah digandrungi banyak orang. Diva beralih pada akun instagram, seperti biasa dia akan mengecek satu akun favoritnya.

“Ya…” dia cemberut karena tidak ada postingan baru lagi. “Kenapa gak posting sih Mas calon suami.” Gadis itu membaca caption postingan terakhir, di mana Randi berterima kasih pada Qaid. Adik Qilla.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Pasti adiknya cewek yang waktu di Rumah Sakit.” Diva tampak berpikir. “Oh iya,  Qilla namanya.” Seketika bayangan wajah Qilla terlintas dalam ingatan, Diva memejamkan mata sejenak.

“Saingan aku bukan kaleng-kaleng.” Gadis itu menggaruk rambutnya frustasi. Berhijab, Randi bilang suka perempuan berhijab, jadi itu adalah salah satu kriteria calon istrinya.

Diva belum berhijab, dia belum menjemput hidayahnya, memang dia tahu kalau hijab itu wajib. Tapi jika dia belum menjemput hidayah pasti akan terasa berat untuk melakukannya. Nek Rosa sering meminta Diva untuk menutup auratnya, tapi cucunya itu menolak dengan halus, Ayah Diva juga pernah memberi nasihat agar putrinya memakai hijab dan hasilnya tetap sama. Diva belum menjemput hidayah.

About Time [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang