Bab. 12

8.4K 1.5K 489
                                    

Definisi bodoh menurut saya adalah kamu, ya kamu. Kamu yang masih setia menunggu dia yang belum tentu jodoh. 

• About Time • 

Karya 🐈
Nadia Pratama

Karya 🐈Nadia Pratama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Bagus mengerjap, sedangkan Alif masih saja menatapnya dengan tatapan menyelidik. Sudah dibilang, Alif akan selalu menyelidiki Bagus sampai dia menemukan jawaban yang pasti.

“Pas di rumah Peta, elu bahas masalah hati dan cinta sama dia, apa Cuma Peta yang pantas tahu sedangkan gue engga?!”

“Bukan seperti itu maksud gue.”

“Terus maksud lu itu gimana?!” tanya Alif dengan nada tidak santai. Bagus menghela napas pelan sembari membetulkan posisi duduknya.

“Jadi——“ cowok itu menghentikan ucapannya saat mendengar gawai Alif yang ada di atas meja berdering. Alif langsung mengambilnya, panggilan telepon dari Laras. Tentu saja dia tidak akan mengabaikan.

Alif menggeser panel berwarna hijau lalu mendekatkan benda pipih itu ke telinga kanan. “Kenapa?!” tanyanya galak. Bagus menggelengkan kepala pelan, galak dengan siapapun.

"Assalamualaikum, Kak Alif?"

"Waalaikumsalam, kenapa telepon?!"

"Itu, mau tanya."

"Ya tanya aja."

Dari seberang telepon sana, Laras benar-benar kesal dengan nada bicara Alif yang terkesan malas berbicara dengannya dan galak.

"Bang Bagus ada di rumah Kak Alif gak?" Alif melirik Bagus sejenak.

"Ada."

"Alhamdulillah, aku mau ke sana. Pasti Bang Bagus gak bakal pulang sebelum Ayah nyuruh, jadi aku mau antar pakaian dan perlengkapan kerjanya."

"Ya terserah,"balas Alif.

"Kalau gitu makasih ya Kak——"

"Ya." Alif langsung menutup panggilan telepon dari Laras sebelum gadis itu menyelesaikan bicaranya.

"Galak banget sih lu," ucap Bagus.

"Jadi cowok harus tegas sama siapapun, meski dia calon istri ataupun siapa, kecuali kalau udah nikah baru lembut. Karena gue dan Laras belum halal, ya udah gue akan tetap galak," balas Alif.

Dulu pada masa perkuliahan, Alif pernah sekali bersikap lembut pada Laras, mohon diingat, hanya sekali tapi Laras mengabaikan. 

"Abang…" panggil Laras. Bagus beranjak.

"Kenapa?"

"Aku pulang sama Abang ya, sekalian di antar ke toko buku."

"Gak bareng Hafsah?" gadis yang Bagus sebut justru membelakanginya. Maksud Hafsah adalah membelakangi Atlas. Dia tidak mau bersitatap ataupun ditatap oleh calon suaminya itu. Gemay kali kalian ini.

About Time [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang