Kamu gak bisa paksa orang untuk mencintaimu dan kamu pun gak bisa paksa orang untuk berhenti mencintaimu.
•About Time •
Karya Nadia Pratama
Randi duduk di hadapan orangtua Qilla, cowok itu terlihat lebih tampan karena mengenakan kemeja berwarna putih dan celana bahan panjang berwarna cokelat muda. Randi datang untuk memastikan acara khitbah nanti, kemungkinan keluarganya akan datang ba'da isya.
Orangtua Qilla begitu ramah pada Randi, makanya cowok itu tidak grogi sama sekali, dia justru bangga karena telah menemui orangtua Qilla. Tapi sayangnya Qilla tidak bisa ditemui karena sibuk mengurus pakaian untuk acara khitbah besok malam.
“Nak Randi udah lama buka usaha Kafe?” tanya Rafi selaku Abi Qilla. Randi mengangguk.
“Setelah lulus kuliah mulai bangun bisnis Kafe, kalau pada masa kuliah saya buka bengkel sama Peta, Boots, dan Swiper,” jawabnya dengan diakhiri senyum. Abi dan Ummi Qilla saling menatap sejenak mereka berpikir bahwa Randi memiliki teman dari dunia lain.
“Mereka itu…”
“Oh maksud saya, Atlas, Bagus, sama Alif.” Randi merutuki bibirnya sendiri karena salah sebut nama pada situasi mengobrol dengan calon mertua.
“Ah iya, saya pernah diceritakan sama Kakak saya, Atha, Papanya Atlas,” balas Asma. Randi mengangguk.
“Kamu tipe orang humoris kalau kata beliau.” Randi tersenyum.
“Iya saya ini tipe orang humoris, udah humoris, pengusaha muda, ganteng lagi. Abi sama Ummi mertua jangan khawatir, karena insya allah saya akan membahagiakan Kak Qilla, bukan hanya kenyang dengan cinta yang saya beri tapi juga bakal kenyang soal makan karena saya juga punya usaha Warung Nasi Padang,” ucap Randi dengan percaya diri. Asma dan Rafi hanya tersenyum, calon mantunya ini tidak pemalu juga rupanya, benar kata Atha kemarin malam.
Rafi menemui Kakak iparnya itu, beliau dengar jika Randi adalah teman Bagus maka kemungkinan besar juga teman Atlas, maka dari itu beliau ingin tahu lebih banyak tentang Randi dari Atha karena Atha lumayan dekat dengan para teman Atlas.
“Orangnya sih ganteng, tapi otaknya itu lho Fi.” Atha menghela napas. Rafi menegakkan posisi duduknya.
“Kenapa sama otak Randi?”
“Sedikit gila, receh anaknya dari dulu.” Jawaban Atha cukup membuat Rafi menghela napas lega, dia pikir Randi itu bodoh eh ternyata humoris.
“Gue jamin kali ini elu gak salah pilih mantu.”
“Jadi dulu gue salah pilih?”
KAMU SEDANG MEMBACA
About Time [SUDAH TERBIT]
Teen FictionSpin-Off Atlas ⚠️ AWAS BAPER⚠️ Kala itu waktu terasa berhenti untukmu dan aku, kita sama-sama berbalik untuk saling meninggalkan satu sama lain. Tentang segalanya, aku belajar bahwa senyum dan tawa yang pernah hadir adalah sebuah adegan semu. Semu...