• 013 •

7.4K 1K 143
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!!

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen yaa~I'll be grateful for that!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berhenti menatapnya dan bantu dia. Minimal kau dapat lemparan spatula atau penutup panci hehehe" Perkataan Jaemin langsung mendapatkan tatapan sinis dari Jeno.

Mereka berdua kini tengah duduk di meja makan. Jaemin memegang toples kecil almond dan memakannya sementara di depannya duduk Jeno yang sedaritadi menatap Haechan.

"Noona~ aku lapar~"

Jisung datang menghampiri Renjun dan Haechan di dapur dengan kedua matanya yang masih tertutup. Dia baru saja bangun dari tidur panjangnya. Sebentar lagi dia harus bersiap untuk shift malamnya oleh karena itu dia keluar kamar untuk mencari makan.

"Ohh uri Jisungie lapar ya? Tunggu sebentar ya... noona sedang memasakkan sesuatu yang enak untukmu. Bagaimana kalau kau duduk dulu di meja makan. Sebentar lagi selesai kok. Oke?" Haechan mencubit pelan hidung Jisung.

Jaemin menikmati pemandangan di depannya saat ini. Dia bisa melihat rahang Jeno mengeras melihat adegan di dapur.

"Tak perlu cemburu begitu. Jisung dan Haechan memang begitu. Jisung bahkan sering minta Haechan untuk memeluknya kalau dia sedang kelelahan. Eh oopss, harusnya aku tidak mengatakan hal itu hahahaha"

Untung meja makan sedang kosong karena kalau Jeno melihat barang di atas meja, dia pasti langsung melemparkannya pada Jaemin. Tak lama kemudian, Jisung duduk di sebelah Jeno. Jeno mendengus kesal. Dia berharap Haechan akan duduk di sebelahnya nanti, tapi Jisung datang dan menghancurkan harapannya.

"Kau tidak jadi dapat tontonan seru tadi, Chan."

"Kau mau aku tinggal dan melihat mereka bercinta di depanku begitu? Kau gila Renjun."

"Bercinta? Ppfft. Jeno tidak melakukan skinship dengan wanita yang tidak dia suka. Kalau kau tidak masuk tiba-tiba tadi, Jeno pasti sudah menarik perempuan gatal itu keluar dari ruangannya dan mempermalukannya di depan staff dan pasien. Jeno sebarbar itu."

Haechan terdiam. Dimarahi karena salah dosis obat di depan umum saja dia sudah malu setengah mati, apalagi dipermalukan karena menggoda kepala bagian?

"Jadi~ apa Jeno sudah menyatakan perasaannya padamu?" Tanya Renjun sambil menyikut pelan lengan Haechan.

"Apa maksudmu, Njun? Aku tidak mengerti."

"Kau tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti? Oh ayolah, Chan... Selama 3 bulan ini, apa Jeno masih berniat mengeluarkanmu dari rumah sakit? Apa dia menyuruhmu menjauh dari dia?"

Haechan menggeleng dengan polosnya.

"Katakan padaku, dia sering melakukan skinship denganmu kan? Memegang tanganmu? Memelukmu? Hei, apa kalian sudah berciuman?"

Haechan membulatkan matanya. Tiba-tiba kejadian saat dia tidak sengaja mencium bibir Jeno terlintas lagi di pikirannya membuat wajahnya memerah dan Renjun melihatnya.

Stuck With U - NoHyuck -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang