• 018 •

7.7K 998 66
                                    

Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!!

Haechan langsung pergi mencuci mukanya begitu dia terbangun dari tidur panjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan langsung pergi mencuci mukanya begitu dia terbangun dari tidur panjangnya. Badannya terasa pegal semua mungkin efek dari tidur lama.

Haechan berencana untuk pergi memeriksa kondisi pasien-pasiennya tapi setelah dipikir-pikir lagi sekarang bukan waktunya. Mungkin tidak akan ada yang mau dirawat olehnya setelah apa yang terjadi kemarin.

Jeno melihat Haechan yang berdiri di depan IGD. Dia mematung untuk beberapa saat karena Haechan juga melihat ke arahnya. Jeno melebarkan matanya saat wanita itu tersenyum. Senyuman manis yang selalu Jeno lihat saat dia bertemu Haechan. Betapa Jeno merindukannya. Dia merasa lumpuh sesaat ketika Haechan mulai berjalan ke arahnya. Jeno tersenyum saat wanita itu semakin dekat dengannya.

Tapi senyumnya itu harus pudar dalam sekejap begitu Haechan berjalan melewatinya.

"Noona, apa yang kau rasakan sekarang? Masih pusing? Apa sudah lebih baik?"

Jeno salah. Haechan tidak sedang tersenyum padanya dia juga tidak berjalan untuk menghampirinya melainkan pada Jisung yang ternyata berdiri tak jauh di belakangnya. Hati Jeno tersengat. Haechan melewatinya begitu saja.

"Aku baik-baik saja."

"Sebentar lagi aku selesai dengan shiftku jadi bagaimana kalau habis ini kita pulang bersama? Noona harus istirahat."

"Tentu. Aku akan menunggumu di ruangan dokter."

Jisung mengangguk sambil tersenyum. Haechan berbalik hendak menuju ruangan dokter. Jeno masih di sana, berdiri seperti orang bodoh. Haechan yang melihat Jeno menundukkan kepalanya sedikit, memberi salam yang sopan pada Jeno sebelum akhirnya dia berjalan lagi melewati pria itu.

Jeno tahu dia yang meminta Haechan untuk tidak mengganggunya lagi, dia juga yang meminta Haechan untuk jauh-jauh dari dia. Tapi Jeno tidak menyangka kalau rasanya akan sesakit ini. Masih jelas di ingatannya bagaimana Haechan akan tersenyum lebar dan berlari layaknya anak kecil ketika mereka bertemu. Sekarang Haechan benar-benar memperlakukannya seperti orang asing. Jauh lebih parah dari waktu awal-awal mereka bertemu.

Jeno berdiri di depan layar komputer untuk waktu yang lama membuat para perawat di sana saling melempar tatapan. Doyoung yang sudah tahu apa yang terjadi pun hanya diam saja, tidak berniat membantu Jeno. Dia tentu saja kecewa karena kemarin Jeno tidak berbuat apa-apa saat Gahyeon menyerang Haechan.

"Jen? You okay?"

Yangyang datang dan membuyarkan lamunannya. Dia kemudian menggerakkan kursor lagi, pura-pura memeriksa kondisi pasien padahal sedaritadi tidak ada yang dia buka.

"Aku akan ke ruanganku. Telpon aku kalau ada apa-apa."

Jeno pun keluar dari IGD. Niatnya sih untuk menenangkan pikirannya tapi begitu dia keluar, pemandangan pertama yang dia dapatkan adalah Jisung dan Haechan yang sedang berjalan berdampingan ke arah pintu utama. Haechan memakai hoodie kebesaran yang Jeno tahu itu adalah milik Jisung karena pria itu memang sering memakai hoodie tersebut saat pergi bekerja. Sengatannya menjadi dua kali lipat melihat Haechan yang tertawa walau wajahnya masih sedikit pucat.

Stuck With U - NoHyuck -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang