• 020 •

8.3K 997 63
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!!

Haechan, Jeno dan Renjun langsung menuju ke ruangan direktur karena mereka semua dikumpulkan di sana atas perintah direktur Seo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan, Jeno dan Renjun langsung menuju ke ruangan direktur karena mereka semua dikumpulkan di sana atas perintah direktur Seo.

"Eh kalian berdua masuk duluan ya. Aku mau ambil sesuatu dulu di ruanganku." Kata Renjun yang berbalik lagi saat mereka sudah sampai di depan pintu ruangan direktur.

Begitu Haechan dan Jeno masuk, mata Johnny langsung tertuju pada mereka berdua. Dia tersenyum pada Haechan lalu menatap Jeno. Johnny tau Jeno karena sebelumnya Haechan sudah banyak menceritakan soal pria itu sambil menunjukkan fotonya padanya.

Sementara Haechan langsung cerah saat melihat pria yang kini duduk di sebelah Johnny. Pria itu sempat mengedipkan matanya pada Haechan membuat wanita itu terkekeh. Jangan tanyakan bagaimana Jeno. Dia langsung melemparkan tatapan tajamnya pada pria itu.

"Saya menerima surat pengunduran direktur Kang kemarin. Sayang sekali dia sudah pergi tanpa bertatap muka dengan saya lebih dulu. Setidaknya dia harus menerima beberapa tinju dari saya sebelum pergi dari sini."

"Noona, kenapa wajahmu begitu?" Tanya Yangyang yang duduk di sebelah Doyoung.

"Tidak kenapa-kenapa." Jawab Doyoung singkat.

"Salah saya karena tidak memantau perkembangan rumah sakit ini padahal setelah saya baca profil kalian, kalian adalah dokter-dokter dan perawat yang hebat dalam bidang kalian masing-masing. Kalau boleh saya bertanya, kenapa kalian memilih bekerja di desa seperti ini? Ada yang mau menjawab?" Johnny menatap satu per satu dokter dan perawat yang ada dalam ruangan tersebut dan berhenti pada Jeno.

"Kalau boleh jujur, di rumah sakit pusat memang menawarkan banyak hal yang menjanjikan pada kami. Fasilitas yang memadai, gaji yang bisa untuk membeli rumah dan mobil yang mewah, jenjang karir yang bagus, kolega-kolega penting tapi sepertinya kami semua punya pemikiran yang sama. Bekerja di rumah sakit pusat terlalu membosankan bagi kami. Kami suka pekerjaan yang memacu adrenalin kami dan kami mendapatkan semuanya di sini. Semua jenis pasien, bukan hanya pasien VVIP, sudah pernah kami tangani dengan fasilitas seadanya. Skill kami jadi bertambah karena hal itu membuat kami lebih unggul dari orang-orang yang bekerja di rumah sakit pusat. Saya juga bisa pastikan kalau rumah sakit pusat tidak punya rasa kekeluargaan seperti kami di rumah sakit Gangneung ini." Kata Jeno. Nadanya santai tapi tetap sopan. Tidak ada rasa gugup walaupun dia kini tengah berbicara dengan 'calon ayah mertuanya'.

Staff lain mengangguk setuju. Tidak ada staff yang tidak betah di rumah sakit Gangneung, ya kecuali dia memang tidak pantas berada di sana. Jeno sudah pasti langsung menendang mereka keluar dari rumah sakit itu. Berterima kasihlah pada Jeno karena berkat dia, rumah sakit Gangneung dipenuhi oleh tenaga medis yang bukan hanya kompeten tapi juga berhati besar.

Johnny puas mendengar jawaban Jeno dan merasa bersyukur karena telah mengirimkan Haechan ke tempat yang tepat. Mendengar peningkatan puterinya itu tiap harinya membuat dia lega juga senang. Haechan juga perlahan sembuh dari kecemasannya berkat orang-orang yang setia menemani dan mendukungnya. Tapi tentunya Johnny tidak menunjukkannya. Dia tetap menjaga wibawanya dan menunjukkan raut wajah yang tenang. Bilang saja mau jaga image di depan Jeno.

Stuck With U - NoHyuck -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang