• 025 •

12.8K 1K 105
                                    

Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!!

Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengurus pernikahan bukanlah sesuatu yang mudah. Setidaknya itu yang dirasakan oleh Haechan dan Jeno, apalagi mereka masih disibukkan dengan pekerjaan mereka di rumah sakit. Ten memang banyak membantu mereka dalam segala persiapan tapi tentu saja karena ini pernikahannya sendiri, Haechan tidak mau terima jadi. Alhasil, selama beberapa minggu ini Haechan dan Jeno barang dua tiga kali bolak balik Gangneung-Seoul untuk mengurus pernikahan mereka.

Salahkan Kakek Haechan yang bersikeras membuat pesta mereka di Seoul dengan alasan dia sudah terlalu tua untuk berjalan jauh. Padahal kemarin dia baru kembali dari liburannya di Jepang. Tapi kalau Tuan Besar Seo sudah bicara, bahkan Johnny pun tidak bisa melawan.

Meski begitu Haechan tidak mau pestanya dibuat di gedung. Dia ingin pesta pernikahannya dibuat di luar ruangan dengan tema garden party. Dia juga mengatakan pada Kakeknya kalau tidak mau banyak-banyak mengundang orang. Hanya keluarga besar dan kerabat terdekat saja. Setelah perdebatan yang panjang akhirnya Kakeknya setuju. Di keluarga mereka, Haechanlah yang lebih didengar oleh Kakek Seo.

"Bagaimana dengan pilihan makanannya? Apa saya perlu ke sana lagi? Oh, Mama sudah pergi kemarin ya? Ya sudah kalau begitu... baiklah. Terima kasih."

Haechan menutup teleponnya yang ke-6. Ya, sedaritadi dia menelepon semua vendor untuk memastikan semuanya sudah dipersiapkan dengan baik. H-2. Haechan tidak mau ada yang ketinggalan di pesta pernikahannya.

Tiba-tiba, tangan kekar melingkar di sekitar perutnya. Haechan menolehkan kepalanya ke belakang mendapati Jeno yang tersenyum padanya.

"Kau perlu istirahat juga, sayang... Mama sudah mengurusnya. Tidak perlu khawatir."

"Hanya memastikan saja, Jen. Mama itu sama seperti aku. Kadang-kadang suka teledor jadi aku harus memastikannya lagi."

"Baiklah sayang, kalau itu membuatmu tenang. Sekarang, bisakah kita istirahat?"

Haechan berbalik menghadapkan tubuhnya pada Jeno lalu mengalungkan tangannya di leher pria itu.

"Tapi aku tidak lelah." Balas Haechan menunjukkan senyum nakalnya.

"Serius, Chan. Jangan terlalu sering bergaul dengan Jaemin. Otakmu bisa rusak."

Haechan terkekeh lalu mengecup singkat bibir Jeno. Dia kemudian bermain-main dengan kancing piyama milik Jeno.

"Memangnya kenapa sih? Kan aku begini hanya sama kamu, Jenooo~"

"Jangan memancingku, Chan... nanti orang tuamu dengar."

Ah ya, mereka kini ada di rumah Haechan di Seoul karena ini sudah H-2 menjelang pesta mereka jadi Ten memaksa mereka untuk tinggal di sana hingga pesta mereka berakhir.

"Ya tidak apa-apa. Mereka juga biasanya dengan tidak tahu malunya memperdengarkan suara-suara laknat itu padaku. Jadi aku mau balas mereka."

"Ya sudah kalau itu maumu. Tapi aku tidak lagi bermain lembut, Chan-aa..."

Stuck With U - NoHyuck -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang