• 011 •

8K 1K 70
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!!

Seperti janjinya, malam minggu ini Jeno mengajak Haechan ke pasar malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti janjinya, malam minggu ini Jeno mengajak Haechan ke pasar malam. Tepat jam 7 Jeno sudah nangkring di depan rumah dinas yang Haechan tinggali. Setelah mengirim chat pada Haechan, wanita itu pun keluar.

"Renjun sama Jaemin sudah ke Seoul ya?" Tanya Jeno melihat mobil milik Jaemin sudah tidak terparkir di depan rumah.

"Iyaa... Jisung juga masih di rumah sakit. Jaga malam."

"Kita berangkat sekarang? Kamu tidak apa-apa kan naik motor?"

"Tentu saja!"

Ini pengalaman baru bagi Haechan sebenarnya. Waktu di Seoul dia kemana-mana selalu bawa mobil, tidak pernah naik motor. Kendaraan roda dua yang pernah dia naiki hanyalah sepeda dan itu pun sudah bertahun-tahun yang lalu saat dia masih SD. Maka dari itu Haechan sangat bersemangat sekarang.

Jeno memberi helm pada Haechan sebelum wanita itu naik ke motornya.

"Jenoo~ helmnya kebesaran."

Jeno menengok ke belakang melihat setengah wajah Haechan yang tertutup dengan helm.

"Ah maaf, aku meminjam helm tetangga soalnya punyaku cuma satu di rumah." Jeno tertawa kecil melihat Haechan yang struggling dengan helm kebesarannya itu. Dia memperbaiki letak helm Haechan lalu mengunci penahan di dagunya.

"Pegangan yaa..."

Haechan mengangguk dan langsung melingkarkan tangannya di perut Jeno. Sudah pasti Jeno terkejut. Orang lain mungkin akan memegang bagian samping jaketnya karena malu tapi Haechan tidak.

Tiba di pasar malam mereka dikejutkan dengan banyaknya (pasangan) orang yang berkunjung ke sana.

"Haechan, tetaplah dekat denganku. Aku tidak mau kau hilang di sini."

"Baiklah." Haechan memegangi lengan jaket milik Jeno dan tetap mendekatkan diri pada pria itu sembari mereka berjalan memasuki pasar malam tersebut.

"Jeno, lihat ada tteokbeokki! Boleh ke sana?"

Mendapat anggukkan dari Jeno, Haechan pun menarik pria itu mendekati stand tteokbeokki. Jeno tidak menyangka kalau gadis itu tau cara menikmati makanan.

"Pelan-pelan makannya, mulutmu jadi belepotan begitu." Kata Jeno sambil mengelap bibir Haechan menggunakan tisu. Haechan hanya menyengir seperti anak kecil lalu lanjut makan lagi.

Setelah puas makan, mereka lanjut dengan mencoba naik beberapa wahana sampai masuk ke dalam rumah hantu. Tidak usah diceritakan karena isinya hanya Haechan yang berteriak dari pintu masuk hingga pintu keluar sambil memeluk Jeno. Tak usah tanya juga bagaimana Jeno karena dia bukannya takut dengan hantu jadi-jadian di dalam sana, dia malah lebih takut Haechan mendengar suara jantungnya yang kencang sejak Haechan terus memeluknya.

Stuck With U - NoHyuck -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang