2. Aksa Satria

818 93 1
                                    

Happy Reading Hyungg



Terlihat seorang laki-laki tengah tertidur pulas. Dengan kaos dan celana boxer bergambar sinchan. Ia begitu menikmati tidurnya hingga sang adik membangunkannya dengan tidak berperikemanusiaan.


"Bangg Aksaa banguunn, shalatt subuhh," teriak Putri. Gadis berusia 15 tahun itu, menarik selimut yang menutupi tubuh Aksa.


"Hemm lima menit lagi," jawabnya dengan mata tertutup kemudian menarik selimutnya kembali.


Putri mencebikkan bibirnya kesal. Ia mendekati abangnya dan berteriak tepat di telinganya. "ABANGGG BANGUUNNNN!!"


Sontak Aksa terbangun dan terjatuh dari ranjang.

Putri terbahak "Wuahahahahah" ia terus memegangi perutnya yang sakit akibat tertawa.

"Aduh! Lo kalo bangunin yang bener dong," ujar Aksa, ia bangun dan mengusap telinganya yang berdengung akibat teriakan adiknya.

Masih dengan tawa Putri menatap abangnya. " Ya lagian Abang di bangun lima menit lima menit terusss! Keburu habis waktu subuhnya ih."

Aksa berjalan gintai menuju kamar mandi, mulai berwudhu dan menjalankan ibadah sholat subuh.Selanjutnya Aksa mandi dan bersiap untuk berangkat sekolah.

Aksa berdiri di depan cermin. Menatap pantulan dirinya. Ia menyugar rambutnya kebelakang, lantas tersenyum puas. "Gue emang ganteng dari lahir."

Aksa meraih tasnya dan menyampirkan di bahu kananya. Kemudian turun menuju meja makan. Disana sudah ada Ayah, Bunda, dan Adik kecilnya.

Aksa tersenyum "Pagi, Aksa yang ganteng datang" teriaknya.

"Aksa! Jangan teriak-teriak," ujar Bunda.

Aksa nyengir. "Maaf Bunda. Abisnya hari ini aku semangat bangett."  jawab Aksa kemudian mulai menyatap nasi goreng buatan Bundanya.


"Kenapa kok semangat banget? Tumben?" tanya Ayah pada Aksa.

Aksa tersenyum menatap Ayahnya.  "Akswa maw dekwetin cewek, doain ywa yahh" katanya dengan mulut penuh nasi. Entah apa yang berada di dalam pikirannya, sampai menjawab seperti itu.

"Itu di habisin dulu baru ngomong," ujar Bunda.

Lagi-lagi Aksa nyengir "Maaf Bunda"

"Minta maaf mulu, lebaran masi lama woy," celetuk Putri yang tampak asik memakan sarapannya.

Aksa menatap adiknya tajam. "Sirik aja lo!"

Adiknya itu hanya memutar bola matanya malas. "Nyenyenye."

"Gak gue anterin sekolah lo!"

[end] AKSABELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang