25. Truth or Dare

197 32 1
                                    

Happy reading hyungg

.

Terhitung sudah empat hari Bella tidak berhubungan dengan Aksa.

Ada sedikit rasa kehilangan di hati Bella sebenarnya. Tapi demi kelancaran rencananya, apapun akan Bella lakukan supaya tidak ada lagi yang mengganggu hunbungannya.

Jika wekeend seperti ini pasti Aksa akan tiba-tiba sudah berada di rumahnya dan mengajaknya jalan. 

Tapi tidak untuk kali ini. Bella hanya bisa rebahan di atas kasur empuk di temani dengan laptopnya. Mungkin dirinya akan maraton nge drakor hari ini.

Mengingat tentang Aksa dirinya jadi merindukan cowok itu. Sudah terbiasa dengan gangguan Aksa membuat dirinya merasa ada yang hilang.

Dalam hati dirinya bertanya-tanya. Sedang apa Aksa? Apa Aksa juga rindu dengan dirinya.

Bella menggelengkan pelan. Tidak mungkin Aksa seperti itu, mengingat betapa menyebalkannya cowok itu. Lebih baik dirinya menghidupkan laptopnya dan mulai menonton.

Setelah sarapan tadi dirinya memang memutuskan untuk berdiam diri di kamar. Karena tidak akan ada acara hari ini.

"Ya allah bosen gue," ucap Bella sembari menelungkupkan kepalanya.

Tok tok tok

Kepala Bella terangkat. Dahinya berkerut dalam. Siapa yang mengganggu nya kali ini? Karena setahunya tadi Karin pergi ke rumah sakit untuk mengantar Papa chek up.

Adiknya? Mungkin iya. Dari pada penasaran lebih baik dia segera membukakan pintu.

Matanya melebar. Sungguh di luar dugaan. "Aksa?"

Hati Bella menghangat. Ingin rasanya menubruk tubuh cowok yang berdiri di depannya sekarang. Tapi mengingat egonya yang besar, lebih baik dia mengurungkan niatnya saja

Aksa tersenyum hangat. Tangannya terangkat melambai pada Bella. "Yuk jalan."

"Tapi---"

"Kalo gak mau, kita nonton aja disini," kata Aksa. Kakinya melangkah memasuki kamar Bella yang di dominasi dengan warna biru muda itu. "Gue ada bawa jajan banyak."

Mata Bella melihat dua buah kantung kresek berisi jajanan yang di letakkan Aksa di atas ranjangnya.

Benar saja. Saking terkejutnya, dirinya jadi tidak melihat bahwa Aksa membawa jajanan kemari.

"Ayo Bell."

"Ehh, iya iya."

Langsung saja Bella menyusul Aksa yang sudah duduk di atas karpet berbulu miliknya.

Sebelumnya dia sudah mengambil kantung kresek berisi jajanan dan mengeluarkannya semuanya.

Mata Bella berbinar kala melihat empat buah kotak susu coklat yang sengaja di beli Aksa tadi.

Tangan Bella menyambar satu kotak lalu menyedotnya.

"Lo kok bisa ada di sini?" tanya Bella. Tangannya sibuk membuka chiki untuk dia makan.

Aksa menghembuskan nafasnya perlahan. "Maafin gue ya pacar kalo cuekin lo."

Bella yang sedang mengunyah chiki pun berhenti. Kepalanya mengangguk. "Gue tau lo gak maksut kek gitu sama gue."

Aksa tersenyum hangat. Tangannya terangkat mengelus rambut Bella lembut.

"Gue udah dapet bukti-bukti kuat buat jeblosin tuh orang, kalo dia macem-macem," kata Aksa. "Jadi dalam waktu dekat gue bakalan jauhin itu adiknya."

[end] AKSABELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang