26. Kuman Pergilah!

205 31 1
                                    

Happy reading hyungg

.

Senyum di bibir Bella tak pernah luntur. Hatinya sedang berbunga-bunga saat ini.

Hari ini, Aksa akan kembali mengantar-jemput Bella lagi. Itu sebabnya dirinya terus saja tersenyum.

"Lo kenapa sih Bel!" tanya Aksa. Fokusnya yang sedang menyetir motor jadi buyar.

"Enggak," jawab Bella masih dengan senyum yang mengukir bibir pink nya.

Aksa hanya menggelengkan kepalanya pelan. Sejak tadi Aksa sudah merasa heran karena Bella terus saja tersenyum.

Aksa pikir hanya di saat dirinya menjemputnya saja. Tapi saat dirinya melirik lewat kaca spion ternyata Bella masih saja tersenyum.

"Lo gak kesurupan kan?"

Senyum di bibir Bella luntur tergantikan dengan bibir yang cemberut.

Tangan Bella terangkat memukul helm yang Aksa pakai. Enak aja mengatai dirinya kesurupan.

"Kenapa sih?"

"Gak papa!" ketus Bella.

Bella menyerahkan helm kepada Aksa setelah turun dari bebi-motor vespa Aksa.

Tangan Aksa terangkat merapikan rambut Bella yang sedikit berantakan.

Bella tersenyum. Mendapat perlakuan semanis itu membuat hatinya menghangat.

"Thanks."

Aksa mengangguk. Menggandeng tangan Bella untuk mengajaknya jalan.

Di tengah perjalanan menuju kelas. Tepatnya di koridor kelas 10, mereka berpapasan dengan Vina yang mukanya sudah masam.

"Kak Aksa kok bareng dia lagi sih! Gak jemput aku juga!" protes Vina kesal.

Bella tersenyum miring. Dirinya maju selangkah membuat Vina memundurkan tubuhnya.

Bella bersedekap dada "Emang kenapa kalo Aksa bareng gue? Kan dia pacar gue."

Vina mendengus sebal. "Aku gak ngomong sama kamu!" sungutnya "Kak Aksa!"

"Apa? Gue deketin lo cuma mau cari info doang!" Aksa maju berdiri di sebelah Bella. "Ternyata adik sama kakak gak ada bedanya, sama-sama licik."

Emosi Vina memuncak. Gadis itu pergi meninggalkan Aksa dan Bella.

"Udah yuk jalan," ucap Aksa sembari menarik tangan Bella untuk kembali jalan menuju kelas.

Dahi Bella berkerut. Ternyata saat mereka berdebat dengan Vina banyak yang memperhatikan mereka. Bella mendengus. Menyamakan langkahnya dengan Aksa.


"Belajar yang bener," ucap Aksa sembari mengelus rambut Bella.

Bella mengangguk dengan senyum yang mengembang. "Gue masuk dulu."

Bella melangkahkan kaki menuju bangkunya yang ternyata sudah ada Sandra yang sedang menelungkupkan kepalanya.

Jiwa jail Bella berkobar. Gadis itu berjalan mengendap-endap ke arah Sandra.

"WOYY!!"

"Anjirrr!" umpat Sandra. Dahinya sampai terantuk meja akibat kaget.

Tawa Bella menguar. Sangat puas melihat Sandra yang kesakitan akibat terantuk meja.

[end] AKSABELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang